Ilustrasi (Foto: airqualitytips)
Orang yang hanya menghirup asap tembakau alias perokok pasif, bahkan dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung. Sebelumnya juga sudah banyak kasus perokok pasif terkena kanker paru-paru.
"Penemuan ini menambah bukti yang mengaitkan antara perokok pasif lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular (jantung dan stroke)," Dr Steven Schroeder, Direktur Smoking Cessation Leadership Center dari University of California, San Francisco, seperti dilansir dari ChinaDaily, Jumat (25/6/2010).
Dalam studi tersebut Dr Mark Hamer dari Universitas College London dan koleganya menggunakan tes air liur yang dapat mengukur jumlah orang yang telah menjadi perokok pasif.
Peneliti melakukan tes terhadap 13.000 orang di Inggris dan Skotlandia. Penelitian kemudian terus berlanjut selama rata-rata delapan tahun, guna mencatat partisipan yang mengembangkan penyakit jantung dan meninggal.
Selama penelitian, 32 dari sekitar 1.500 orang yang tidak pernah merokok tetapi terpapar asap rokok tinggi dilaporkan meninggal karena penyakit jantung.
Dalam hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of America College of Cardiology edisi terbaru ini, tim Hamer juga menemukan bukti bahwa bekas asap memicu peradangan dalam tubuh, yang dikenal sebagai faktor risiko penyakit jantung.
"Meski mekanisme biologis belum sepenuhnya dipahami, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa paparan partikel halus (seperti yang ada di asap rokok), dapat menyebabkan peradangan yang ringan hingga parah," ujar Dr C. Arden Pope III, ekonom dan epidemiologi lingkungan di Brigham Young University di Provo, Utah.
Sumber : health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar