Kulit terbakar matahari mungkin sudah sering Anda dengar atau alami. Cara paling mudah mencegahnya adalah menggunakan krim pleindung kulit dari sengatan matahari 30 menit sebelum berada di luar ruangan. Lalu, tahukah Anda, kalau matahari tidak hanya bisa membakar kulit tetapi juga merusak mata?
Banyak orang yang yang tidak melindungi mata mereka saat berada di luar ruangan. Padahal radiasi sinar ultraviolet bisa membahayakan kesehatan mata. Menurut survei yang dilakukan tim American Optometric Association, sebesar 35 persen warga Amerika tidak memedulikan risiko radiasi sinar ultraviolet. Padahal mata yang tanpa perlindungan bisa mengalami mata terbakar dan efek negatifnya bisa jangka panjang.
Gejala mata terbakar yaitu, setelah dari luar ruangan mata menjadi merah, iritasi, mengeluarkan air mata, gatal, penglihatan tidak jelas atau kehilangan penglihatan untuk sementara waktu (biasa disebut photokeratitis atau buta salju). Biasanya hal ini terjadi setelah berenang di pantai atau pun kolam renang. Banyak yang salah mengira kalau hal itu disebabkan mata terkena klorin atau air laut. Sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya.
"Saat mata terbakar matahari, Anda akan merasa mata seperti berpasir dan kotor. Lalu, jika mata terkena banyak klorin atau air garam, mata akan merasa tidak nyaman, tapi tidak ada rasa sakit," kata Jan Bergmanson, OD, PhD, profesor dari UH College of Optometry, seperti dikutip dari Shine.
"Paparan radiasi ultraviolet secara kumulatif dari waktu ke waktu bisa menempatkan Anda pada risiko gangguan mata penglihatan yang lebih besar di kemudian hari. Seperti katarak, kanker kulit pada kelopak mata dan jaringan sekitarnya serta degenerasi makula," kata Bergmanson menegaskan.
Maka itu, saat keluar ruangan di siang hari, terutama di daerah bercuaca panas, gunakan sunglasses untuk melindungi mata Anda.
0 komentar:
Posting Komentar