Demam timnas Indonesia sedang melanda. Keberhasilan tim nasional Indonesia mencapai semifinal dengan penampilan yang hampir sempurna menjadi sebabnya. Keberhasilan tim merah putih ini semakin menjadi pembicaraan karena ada 2 pemain naturalisasi yang ikut bermain.
Tidak dapat dipungkiri pemain naturalisasi menjadi vitamin buat tim Indonesia. Selain ketrampilannya yang mumpuni juga punya wajah yang rupawan. Sekarang ini siapa yang tidak kenal Irfan Bachdim dan El loco Christian Gonzales.
Kedepan akan semakin banyak pemain yang akan dinaturalisasi. Jika mau ditelusuri, sebetulnya banyak pemain keturunan Indonesia yang kini bermain di luar negeri. Umumnya mereka bermain di Belanda. Hal ini tidak lepas dari pengaruh Belanda yang pernah menjajahIndonesia sebelum NKRI merdeka pada tahun 1945.
Lahir Assen, Belanda pada tanggal 6 Agustus 1982. Pemilik nama lengkap Serginho Van Dijk (ni pemain Indo-Belanda atw Indo-Brazil sih?) ini pernah menjadi top skorer A-League (Liga Australia) bersama Brisbane Roar. Usut punya usut, ternyata ibunda dari pemain ini nge-fans banget sama Serginho Chulapa (eks-Brazil).
Karir penyerang ini pertama kali tertangkap kamera saat masih memperkuat klub junior FC Groningen tahun 1999. Setahun berikutnya, pemain dengan tinggi 1,85 m (masih kalah ma Markus Haris Maulana) ini masuk ke tim senior Tim Hijau. Sayang, selama 2 tahun di Groningen, pemain yang akrab disapa Sergio ini hanya menjaringkan 1 gol dari dua penampilannya.
Tawaran kontrak dari Helmond Sport tak dia tolak. Sergio bergabung dengan tim ini dalam jangka waktu 2002 – 2005 dengan 13 gol dari 82 penampilan. Ketajamannya mulai dicium saat membela FC Emmen setahun berikutnya. Kurun waktu 2005 – 2008 Sergio mencetak 35 gol dari 95 pertandingan. Hal ini menarik scout dari Australia untuk meminangnya bermain di negeri kangguru.
Dan akhirnya, tanggal 16 Juni 2008 Sergio resmi berbaju Brisbane Roar dengan durasi 2 tahun dan menjadi pemain Brisbane Roar pertama yang mencetak hatrick saat bersua Sidney FC tanggal 17 Januari 2009. Awal awal bergabung merupakan hal sulit bagi pemain yang hobi makan nasi goreng (ini asli orang Indonesia nih) ini. Bemain dalam 10 pertandingan, Sergio hanya mampu mencetak 1 gol dan 6 assist.
Namun itu berubah pada musim berikutnya. Dengan 9 gol yang dibuatnya menjamin perpanjangan kontrak dari tim yg bermarkas di Brisbane ini. Musim berikutnya merupakan puncak karirnya. 16 gol torehannya melambungkan namanya sebagai Top Scorer A-League. Masuk tahun 2010, Sergio memutuskan bergabung dengan Adelaide United.
Belum sempat melakukan debut dengan tim barunya ini, Sergio terbang ke Jakarta untuk mengurus statusnya sebagai pemain naturalisasi dengan harapan berbaju Merah Putih saat Indonesia bertempur di ajang Piala AFF di Jakarta dan Hanoi akhir tahun ini. Darah Indonesia memang mengalir melalui kakeknya yang berasal dari Maluku. Akankah kita melihat aksi pemain plontos ini membawa Indonesia Raya berkumandang lagi? Kita tunggu saja.
Pemain kelahiran 23 Maret 1990 ini merupakan Indo-Jerman. Darah Indonesia mengalir dari sang ayah, Petrus Kurniawan yang merupakan anak dari Kwee Hong Sing, pemain Persija Jakarta dan Timnas Indonesia pada tahun 1950-an. Diketahui pula bahwa nenek Kim berasal dari Bandung dan kakek berasal dari Kudus. Pemain dengan nama lengkap Kim Jeffrey Kurniawan ini memulai karir saat usianya masih sangan muda, 6 tahun dengan bergabung dengan tim Karlsruher SC. Lama bermain di tim ini membuatnya semakin tertantang untuk berprestasi di Bundesliga.
Tapi cedera parah membuatnya harus absen cukup lama dan akhirnya menerima pinangan FC Heidelsheim sebagai pemain inti. FC Heidelsheim adalah klub Verbandsliga Nordbaden (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga). Pemain kelahiran Mühlacker, kota kecil dekat Stuttgart bisa bermain di posisi bek sayap maupun gelandang. Pemain yang telah mencetak 2 gol musim ini sedang berada di Jakarta untuk mengurus proses naturalisasi untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
3. Donovan Partosoebroto
Sedikit info untuk pemain muda ini. Pemain ini pernah memperkuat tim Ajax Amsterdam junior sebagai kiper utama. Ada pula info yang menyebutkan pemain yang satu ini adalah asisten pelatih U-13 untuk klub amatir Hoofddorp. Bisakah pemain ini menggantikan Markus “Barthez” Haris Maulana di bawah mistar gawang Garuda? Kita liat saja aksinya.
4. Jason Oost
Dari nama pemain ini tak tampak ada tanda bahwa pemain VVV Venlo ini memiliki darah Indonesia. Sangat sedikit info yg ditemukan ttg pemain yg satu ini. Semua ini akan terkuak saat pemain ini menjadi skuad Merah Putih di ajang Piala AFF Desember ini.
5. Alessandro Trabucco
Alessandro Trabucco, salah satu pemain calon pemain Tim Merah Putih hasil naturalisasi ternyata tidak begitu mengenal sepak bola Indonesia. Alessandro yang lahir di Bali pada 25 Juli 1994 ini memiliki ibu bernama I Gusti Ayu Kusumawardhani yang berasal dari Indonesia.
Sementara ayahnya yang bernama Massimiliano berasal dari Italia. Karena belum berumur 18 tahun, dia masih bisa menentukan kewarganegaraannya sendiri. Saat ini, Alessandro membela Cesena Allievi atau tim U-16,
- Vincent Partosubroto (Belanda/SV Hoofddrop)
- Leroy Resodiharjo (Belanda/ADO Den Haag)
- Ferdinand Katipana (Belanda/Haarlem)
- Tom Jan Hiariej (Belanda/FC Groningen)
- Jeffrey Leiwakabessy (Belanda/Anorthosis-Siprus)
- Radja Nainggolan (Belgia/Cagliari-Italia)
- John van Baukering (Belanda/GA Eagles)
- Christian Supusepa (Belanda/Ajax Junior)
- Raymon Soeroredjo (Belanda/Vitesse Arnhem Junior)
- Michael Timisela (Belanda/Ajax Amsterdam)
- Peta Toisuta (Belanda/Zwolle)
- Jeffrey de Visscher (Belanda/Aberdeen-Skotlandia)
- Marciano Kastoredjo (Belanda/De Graafschap)
- Jordao Pattinama (Belanda/SBV Excelsior)
- Edinho Pattinama (Belanda/NAC Breda)
- Tobias Waisapy (Belanda/SB Excelsior)
- Sergio van Dijk (Belanda/Adelaide-Australia)
- Rafael Guilermo Eduardo Mautimo (FC BIT-China)
- Kim Jeffrey Kurniawan (Heiddelsheim-Jerman)
Dari sekian banyaknya pemain keturunan Indonesia diatas, yang hampir pasti di naturalisasi hanya lima pemain, mereka adalah:
- John van Baukering (Belanda/GA Eagles)
- Tobias Waisapy (Belanda/SB Excelsior)
- Rafael Guilermo Eduardo Mautimo (FC BIT-China)
- Sergio van Dijk (Belanda/Adelaide-Australia)
- Kim Jeffrey Kurniawan (Heiddelsheim-Jerman)
Jika jadi direalisasikan, pemain naturalisasi ini akan diproyeksikan untuk diseleksi dan bermain buat timnas. Dengan pemain naturalisasi ini bisa jadi Indonesia akan kembali diperhitungkan oleh lawan di kawasan Asia.
Sumber : http://prista.tk/2010/12/daftar-calon-pemain-naturalisasi-the-next-irfan-bachdim/
GILA PSSI, banyak bener yang pengen di naturalisasi... rakyat indonesia ada 230 juta orang, itu masih kurang buat nyari 11 pemain bola terbaik aja.. itu artinya PSSI sudah bobrok, cari cara mudah tapi memalukan, menang dengan cara pengecut
BalasHapusKemurnian Indonesia akan segera dipertanyakan.......
BalasHapusRakyat Indonesia yang selama ini setia dalam suka - duka negara Indonesia akan merasa seperti tidak berharga..
Haruskan kita lebih memilih yang pernah meninggalkan kita entah dengan alasan apapun dibanding yang setia dengan kita dalam suka-duka negara Indonesia
mending q yg jd pemain timnas...hha
BalasHapus230 JUTA lebih rakyat Indonesia hanya di pandang sebelah mata,, buka mata lebar2 PSSI....
BalasHapussaya hanya ingin memberikan informasi di provinsi kepulauan riau ada pemain jebolan ac milan junior asli orang INDONESIA namanya BERY. dia ikut seleksi di bali lalu di training di ac milan. sekarang sudah di tanjungpinang tepatnya di daerah kijang. saya berharap anak indonesia ini juga bisa dimanfaatkan.
BalasHapusyang penting menang..
BalasHapussaya hanya ingin memberikan informasi di provinsi kepulauan riau ada pemain jebolan ac milan junior asli orang INDONESIA namanya BERY. dia ikut seleksi di bali lalu di training di ac milan. sekarang sudah di tanjungpinang tepatnya di daerah kijang. saya berharap anak indonesia ini juga bisa dimanfaatkan.
BalasHapus2 Januari 2011 15.44
##
ikutin aja seleksi di daerah atau klub peserta ISL ato LPI.
biar terpantau, stelah terpantau (klo skill memang layak) pasti ikut diseleksi.
BRAVO TIMNAS,...
Nomor 5 ganteng . :P
BalasHapusSAYA MENDUKUNG PROGRAM PSSI, yang penting indonesia bisa menjuarai setiap kompetisi....,lakukan berbagai cara....agar mimpi indonesia bisa terwujud...kita harus mengakui naturalisasi memang harus ditempuh walaupun masih banyak pemain lokal. tapi pengalaman telah membuktikan bahwa kolaborasi pemain naturalisasi dan lokal sangat ampuh.....buktinya di AFF 2010 kita dengan mudah ke Final dgn Produktifitas Gol yang sangat subur...., bravo sepakbola indonesia....
BalasHapussaya sih yg penting INDONESIA bisa Masuk dan IKUT serta Di PIALA DUNIA,...........MIMPI kali YE....
BalasHapusINGATLAH KAWAN ERA PERI SANDRIA,,KURNIAWAN DY,FACHRI HUSAINI,,AJI SANTOSO KITA ADALAH MACAN ASIA TENGGARA TANPA PEMAIN NATURALISASI!!!!!!!!!!!
BalasHapusPECINTA BOLA DADAKAN TUH N MEDIA YANG BANYAK BACOT!!!!!!!
IGK MANILA BUNG!!!!!!!!!!!
BalasHapusTidak masalah... Mereka juga masih mempunyai darah indonesia.........
BalasHapussaya hanya ingin memberikan informasi di provinsi riau ada pemain jebolan arsenal junior asli orang INDONESIA namanya Miduk Solihin.posisinya pemain belakang saya berharap anak indonesia ini juga bisa dimanfaatkan.
BalasHapususahakan dulu cari yang ada di negri kita, jgn terbawa emosi pgn menang..... kami bangga sebagai anak bangsa walaupun bukan juara tapi "GARUDA" tetap juara di hati dan jiwa kami......... jgn kecewa walaupun jd yg kedua karna kami tak akan mendua "GARUDA" dengan yg lain... "BRAVO GARUDA"
BalasHapusWah, Anonimnya sering datang dan memberi komentar yah... Hehe, memang seharusnya pembinaan usia dini di Indonesia lebih diutamakan... Tetapi mengambil pemain berdarah Indonesia, atau yang cinta Indonesia juga tak masalah... Perbandingan: Mungkin kalau nggak ada Douwes Dekker dan orang2 berbudi Belanda yg ngedukung Indonesia yg dijajah kompatriotnya sendiri, Indonesia nggak akan memunculkan cendekia2 seperti Soekarno, Hatta, dll... So, suplemen itu juga perlu!
BalasHapusota ang
BalasHapus