24 Desember 2010

Wikileaks : Freeport Setor Uang Ke Polri Dan TNI


Media massa di Australia meramaikan bocoran WikiLeaks terkait masalah Papua. Gelontoran kawat diplomatik Kedubes AS Jakarta, dari berbagai tahun menunjukkan kalau PT Freeport mengaku menyetor uang ke pihak TNI dan Polri untuk mengamankan bisnis mereka di Papua.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (23/12/2010), diungkapkan betapa Kedubes AS Jakarta sangat memperhatikan kepentingan PT Freeport. Dalam sejumlah kawat diplomatik, terungkap kalau Freeport sering berkeluh kesah ke Kedubes AS Jakarta.

Pada Maret 2006, manajer senior dari perusahaan tambang itu mengadu, "Korupsi merajalela di pejabat kabupaten dan provinsi, membuat kecewa masyarakat Papua."

Freeport mengatakan rakyat Papua sedikit menerima keuntungan dari pajak dan royalti yang dibayar Freeport ke Pemprov sesuai dengan UU Otonomi Khusus. "Korupsi merusak citra Freeport di mata orang Papua juga," kata orang tersebut.

Nah, yang juga diungkap adalah, dalam kawat yang sama disebutkan kalau eksekutif senior Freeport mengaku kalau Freeport membayar TNI dan pejabat polisi untuk mengamankan operasionalnya. Setoran uang ini sempat diprotes setelah diungkap New York Times pada 2006.

Namun, pada April 2007, sebuah kawat juga mengungkapkan kalau, "Freeport terus membayar dana dukungan sukarela ke polisi."


Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/12/23/112955/1531470/10/wikileaks-sebut-freeport-setor-uang-ke-polri-dan-tni?9911032

7 komentar:

  1. WikiLeaks telat.........., disini udah jadi rahasia umum..........,

    BalasHapus
  2. Baru tau dia,,,wkwkwk............

    BalasHapus
  3. Semua perusahaan besar di Indonesia ini, apa lagi yang levelnya multi-nasional pasti menyetor uang serupa kepada para pejabat. POLRI dan TNI pastilah kebagian untuk operasional di lapangan dengan kedok pengamanan. Tidak heran kalau di lapangan perusahaan seperti punya negara sendiri karena otoritas yg begitu tinggi dan tentu saja pasukan pengamanan sendiri...
    Itu juga sebabnya agak mustahil untuk proses "nasionalisasi" perusahaan tersebut karena di-back up oleh kepentingan-kepentingan yang "tidak jelas" tetapi sangat jelas merugikan rakyat dan negara...
    Harta Gayus dari hasil kongkalikongnya tidak seberapa dibanding dengan dengan uang yang digelontorkan perusahaan kepada aparat. Tapi koq nggak dihebohkan seperti kasus Gayus, ya????

    BalasHapus
  4. HIDUP KORUPSI..HIDUP POLISI..HIDUP TNI..MATILAH RAKYAT.. HANCURKAN INDONESIA..

    BalasHapus
  5. YANG KOMENT DIATAS SUDAH BENAR-BENAR FRUSTASI SAMA KEADAAN DI TANAH AIR..

    BalasHapus
  6. betul, sudah nggak bisa lagi menyembuhkan korupsi diindonesia kecuali hancur karena revolusi..!!

    BalasHapus
  7. yg buat polisi n TNI mah kecil sekali,nggak ada apa2nya dibanding yg dibawa ke Amerika cari Kambing HITAM Kasihan Rakyat PAPUA

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails