Demikian menurut laman harian Australia, The Age, saat Sabtu kemarin menyuguhkan informasi, yang mereka klaim didapat secara eksklusif oleh laman pembocor rahasia AS, WikiLeaks. Memo itu disebut-sebut merupakan laporan rahasia Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk Washington DC beberapa tahun lalu.
Memo itu, menurut The Age, memaparkan keraguan dari Kedubes AS di Jakarta mengenai pengusutan kasus Munir, yang meninggal setelah diracun dalam perjalanan menuju Belanda pada 2004. Keraguan itu muncul setelah Kedubes mendapat informasi dari pihak-pihak lokal mengenai sejumlah pertemuan yang melibatkan pejabat tinggi intelijen terkait dengan rencana pembunuhan Munir.
Ini berdasarkan memo yang dikirim pada April 2007, dengan sub judul "Kemungkinan keterlibatan tingkat tinggi." Memo dari WikiLeaks itu, menurut The Age, menyebut sejumlah nama pejabat Indonesia saat itu yang dicurigai berada di balik pembunuhan Munir dengan menggelar sejumlah pertemuan.
Dalam kesimpulan memo itu, Kedubes AS mengaku belum mendapat kejelasan "sejauh mana aparat hukum benar-benar serius melacak pembunuhan itu." "Terobosan soal siapa yang memerintahkan pembunuhan itu kemungkinan butuh pihak yang punya informasi dari dalam dan berani mengambil risiko luar biasa dalam bersaksi. Ini butuh perlindungan," kata memo tersebut.
Indonesia sebenarnya telah mengadili seorang mantan pejabat tinggi intelijen, namun yang bersangkutan akhirnya divonis bebas pada 2009.
Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/194609-wikileaks--as-perhatikan-kasus-munir
0 komentar:
Posting Komentar