Netsains.Com – Apakah kaca jendela bersifat meneruskan cahaya di siang hari tetapi mirip cermin berkilauan di waktu malam? Mengapa gelas kristal lebih berkilat dibandingkan gelas biasa?
Danau
Dalam ilmu fisika kita belajar bahwa arah cahaya berubah ketika menembus permukaan benda bening. Gejala ini disebut pembiasan atau refraksi, contohnya ketika cahaya “dibelokkan“ oleh permukaan air bak mandi, sehingga dasar bak terlihat lebih dangkal dibandingkan jika tidak diisi air.
Tetapi selain pembiasan, diam-diam di situ terjadi juga refleksi atau pemantulan cahaya, meskipun bahan yang dijatuhi cahaya tetap bening-bening saja. Pantulan cahaya memang biasanya tidak begitu kuat. Intensitas refleksi pada kaca misalnya (bukan cermin), paling sekitar 4% dari intensitas cahaya yang datang. Tapi sudah dapat disaksikan pada kaca-kaca jendela di malam hari, sehingga orang bisa mencuri-curi bercermin mematut dandanannya. Dengan gejala yang serupa, kita menikmati pesona bulan lewat pantulan pada permukaan danau, lihat foto pertama.
Mengapa pemandangan seperti itu baru nyata pada malam hari? Tidak lain karena gelapnya suasana, sehingga sedikit saja cahaya sudah tampak dengan jelas. Sesungguhnya, di siang haripun terjadi refleksi air dan kaca, bahkan bisa menyilaukan. Lihat saja pantulan matahari pada kaca mobil. Ini karena sang surya memang merupakan sumber cahaya yang luar biasa cemerlang.
Jadi, kalau jelas tidaknya refleksi tergantung pada cerah gelapnya sekeliling dan pada kekuatan sumber cahaya, adakah lagi yang bisa berpengaruh? Ada, yaitu sifat benda beningnya sendiri, sifat yang sebenarnya sudah beraksi pada pembiasan. Namanya indeks bias, yaitu angka yang menunjukkan kemampuan bahan untuk membiaskan atau “membelokkan“ cahaya.
Angka tersebut ternyata juga berperan pada refleksi. Hasil yang 4% tadi, akibat indeks bias gelas atau kaca berharga 1,5. Sementara air yang mempunyai indeks bias 1,33 menghasilkan pantulan 2%.
Nyaring
Kalau begitu, makin besar indeks bias, intensitas pantulan semakin tinggi? Betul. Ada sejenis bahan gelas yang mengandung banyak timah hitam. Hasilnya berupa gelas yang lebih nyaring jika didentingkan. Orang menyebutnya gelas kristal. Karena indeks biasnya di sekitar 1,7, dapat dimengerti jika terjadi dua gejala. Pertama cahaya-cahaya yang datang sangat dibiaskan, dan kedua pantulannya lebih intens. Hasil totalnya ialah gelas minum kristal dan lampu kristal yang indah berkilauan, lihat foto kedua.
Jadi ketika tiba kesempatan minum dari gelas kristal, maka selain menikmati minuman dan mungkin coba mendentingkan gelas, jangan lupa mengagumi gemerlapnya refraksi dan refleksi cahaya.
Sumber : http://netsains.com/2010/09/air-dan-gelas-serba-berkilauan/
0 komentar:
Posting Komentar