Betapa tidak, online game ini dinilai sangat menyakiti perasaan komunitas Muslim di Austria. Game tersebut mengharuskan pemain untuk menembak setiap minaret masjid beserta muazin yang satu persatu muncul di layar. Muazin digambarkan tengah mengumandangkan azan dengan 2 tipe muazin yaitu berjubah merah dan hijau.
Diduga, warna hijau dan merah merujuk pada 2 pesaing partai politik lain yang selama ini dinilai lunak terhadap berkembangnya imigran di Austria. Di akhir game tersebut, bila pemain gagal memusnahkan seluruh minaret berikut muazin, sebuah pernyataan muncul :’’Kota telah dipenuhi dengan minaret dan masjid. Jika anda tak ingin ini terjadi, pilih kandidat Gerhard Kurzmann dari FPO pada 26 September’’.
Belakangan diketahui, Kurzmann, bos FPO di Provinsi Styria, Austria, yang menciptakan game nakal ini. Ia mencalonkan diri dalam pemilihan lokal di Styria. Hans Christian Strache, ketua umum FPO saat ini, juga sangat getol mengusik keberadaan masjid dan minaret di Austria. Hampir seluruh slogan kampanye Strache yang mencalonkan diri menjadi walikota Wina pada 10 Oktober mendatang, sangat berbau rasis dan diskriminatif.
Tak pelak, agitasi ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat Austria. ‘’Daripada FPO menembaki minaret dan masjid yang dalam realitas tidak ada, lebih baik mereka fokus untuk menyelesaikan (menembaki) permasalahan pengangguran di Styria yang benar-benar ada’’, ujar Kogler Werner, salah seorang partisan partai politik lain. Di Austria sendiri sesungguhnya minaret masjid hanya ada 3, yaitu di Wina, Tirol, dan Lower Austria. Selebihnya, hanyalah masjid atau langgar.
Sementara itu, Anas Schakfeh, pemimpin komunitas muslim Austria menganggap FPO yang notabene menamakan dirinya partai kebebasan tetapi justru sangat resisten terhadap keberagaman. ‘’Ini adalah kebencian terhadap agama yang tidak dapat terbantahkan,’’ ungkap Schakfeh. Scahkfeh dan sebagian besar masyarakat Austria mendesak agar game online ini segera ditutup.
Game online ini bukan pertama kali ulah FPO yang provokatif terhadap toleransi beragama. Sebelumnya, anggota FPO Susanne Winter dari Graz pernah melecehkan Nabi Muhammad dengan pernyataannya dan untuk itu ia diganjar hukuman penjara.
sumber :http://www.detiknews.com/read/2010/09/03/101742/1434157/10/moschee-baba-game-online-provokatif-tuai-kecaman?991102605
he..he.he.. mereka para pengidap phobia islam. mereka takut fakta yg terjadi di Perancis( membengkaknya populasi muslim ) akan terjadi juga di Austria. Mau bikin game online model apapun gak pengaruh broo..
BalasHapusbos, bos...cona liat di indonesia deh...
BalasHapusorang2 kristen kasian banget yah...mau ibadah aja dipukulin, dibakar, dicegah sama orang2 islam (bukan mau mendiskreditkan orang2 islam lho, but the video on the tv shows that)...nah sekarang wajar deh orang2 austria ngelarang mesjid, ntar agama2 di austria pada dilarang ibadah lagi sama orang2 islam..xixixi
pengaruh ya ternyata bro...
sob yg diatas... comen lo provokatif... sebenarnya yg duluan orang nasrani barat,,, yg memancing emosi orang Islam dengan membakar kitab sucinya. siapa yg gk marah kalau kitab sucinya dibakar... mendingan sekalian aja nantang perang...
BalasHapuslo yang komen at 12 September 2010 18.42,lo kalo ga suka sama muslim di indonesia sono lo minggat
BalasHapusih serem...bukannya indonesia bebas beragama dan menjalankan ibadah ya?selama sesuai dengan pancasila kan?jadi mau kristen, islam, budha, hindu, katolik, bebas beribadah dong kan?jadi jangan melarang2 dong, apalagi mengusir, hak kita kan sama...
BalasHapusnon muslim pada phobia ma islam tp bagaimanapun islam yg akhirnya akan berjaya..
BalasHapus