Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Riza Damanik mengatakan, Malaysia kembali menangkap lima nelayan tradisional Indonesia dan menahannya di Kantor Polisi Kampung Jawi, Malaysia.
"Penangkapan dilakukan Jumat pada pukul 10 pagi. Sekarang mereka dititipkan di tahanan kantor Polisi Kampung Jawi Malaysia. Pihak keluarga telah mengkonfirmasi ini, dan juga jaringan kita serta para nelayan yang lolos dari aksi penangkapan itu," katanya, Minggu (5/9/2010).
Riza Damanik mengatakan, kelima nelayan berasal dari Kelurahan Sei Bilah dan Kelurahan Sei Bilah Timur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kelima nelayan itu, Naser (34), Junaidi (30), Iswadi (32), Jolauni (31) dan Ali Akbar (22).
Ia menyakini penangkapan kelima nelayan oleh pihak Malayasia dilakukan di perairan Indonesia.
Ini sesuai pengaduan para nelayan yang lolos dari penangkapan aparat Malaysia tersebut. "Mereka meyakini masih di perairan Indonesia," katanya.
Sementara itu, Kedubes RI di Malaysia, menurut dia, seperti biasa, belum memberitahukan penangkapan tersebut terhadap pihak keluarga.
"Saya berharap KBRI segera bertindak memberikan bantuan hukum. Saya tidak tahu, KBRI selalu terlambat, padahal seharusnya setiap penangkapan, maka otoritas Malaysia memberitahukan kepada KBRI segera," katanya.
Sementara itu, terkait dengan enam nelayan tradisional dari Sei Bilah, Langkat, Sumut yang sebelumnya ditangkap pada 9 Juli, kini telah mendapatkan kejelasan.
Ia mengatakan keenam nelayan itu, yang sebelumnya berada ditahanan Balai Polis Kuah Lengkawi kini telah berada di Penjara Pokok Sena, Malaysia.
Ia mengatakan, lima dari enam nelayan tersebut dipenjara hingga 29 Oktober 2010. Mereka adalah Ismail (27),Amat (24), Hamid (50), Syahrial (42) dan Mahmud (42), akan ditahan hingga 29 Oktober 2010. Sementara Zulham (40), harus mendekam hingga 9 Desember 2010.
"Mereka harus dipenjara karena minimnya bantuan hukum yang diberikan, padahal mereka meyakini masih menangkap ikan di perairan Indonesia. Dimana pemerintah saat dibutuhkan?," katanya.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2010/09/05/18231150/Malaysia.Tangkap.Lagi.Lima.Nelayan
dubesnya lagi mudik kali :), itulah sikap perwakilan RI dinegara manapun. sangat tidak suka membantu warganya yang membutuhkan pertolongan. kalaupun akhirnya membantu karena telah ada pihak lain yang terlebih dahulu melakukannya.
BalasHapussontoloyo, gaji besar, fasilitas banyak dan bagus, kewajiban dan tanggung jawab tidak mau peduli.
lagu lama pejabat2 indonesia lambat ngurus warganya diluar negri bukan malay sia doank, sebagai pejabat mana.... tanggung jwbnya....sich
BalasHapus