2 September 2010

Beda Soekarno & SBY


Tak seperti Soekarno yang memilih 'Ganyang Malaysia', Presiden SBY menolak berperang dengan negeri Jiran itu. Inilah bedanya SBY dengan Soekarno.

Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur pada 17 September 1963, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Perdana Menteri Malaysia saat itu Tunku Abdul Rahman dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia meledak.
Soekarno murka. Sang Proklamator itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Gerakan "Ganyang Malaysia" sebenarnya disebabkan karena Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia. Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia. Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris. Konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.
Menurut Sejarawan Universitas Indonesia Mohammad Iskandar, pidato Soekarno yang menyerukan rakyat untuk bersatu melawan penghinaan dari Malaysia telah membuat bangga rakyat Indonesia. Pidato Soekarno yang berapi-api itu semakin membuat Indonesia diakui dunia sebagai negara terpandang.

"Di mata dunia ketiga, terutama di Asia-Afrika nama Indonesia saat itu menjadi semakin tinggi," katanya saat berbincang dengan INILAH.COM di Jakarta, Kamis (2/9).
Berbeda dengan Soekarno, Presiden SBY tidak murka ketika ribuan TKI menjadi korban kekerasan Malaysia, ketika ikan-ikan di laut Indonesia dicuri Malaysia, ketika petugas Kementeria Kelautan dan Perikanan Indonesia ditangkap polisi Malaysia di perairan Indonesia. SBY memilih melanjutkan tali persaudaraan.

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan alasan tidak mau perang karena Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang sangat erat, dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain, dan sudah terjalin selama ratusan tahun.
SBY juga memaparkan data-data statistik jumlah pertukaran mahasiswa Indonesia dan Malaysia, jumlah wisatawan dan jumlah investasi kedua negara. Ironisnya, data yang disampaikan SBY malah memperlihatkan kekalahan Indonesia atas Malaysia.

"Jiwa Nasionalisme SBY lebih lemah dibandingkan dengan Bung Karno, ada unsur hitungan untung rugi dari apa yang disampaikan SBY," ujar Iskandar.

Menurutnya, perbedaan mendasar dari dua sikap pemimpin negara ini atas masalah yang sama yakni, Pidato "Ganyang Malaysia" Bung Karno mampu membuat rakyat Indonesia melupakan kemiskinannya dan bersatu padu melawan kehinaan. Sedang SBY, malah membuat rakyat Indonesia merasa miskin dan tidak punya wibawa.

Pilihan SBY untuk tidak melakukan konfrontasi dengan Malaysia memang pilihan yang terbaik untuk Indonesia. Tapi seharusnya, Presiden SBY dapat membuat bangsa ini punya pride di mata dunia dan tidak dicap lagi sebagai bangsa babu seperti yang sering disuarakan bangsa Malaysia.

sumber http://blognyajose.blogspot.com/2010/09/inilah-beda-presiden-soekarno-dan-sby.html

13 komentar:

  1. Sebagian besar -untuk tidak mengatakan seluruh- rakyat Indonesia kecewa dgn respons sibeyeh thd persoalan ini, bahkan merasa dihina oleh pemimpin sendiri yg tidak punya harga diri. Dalam konteks kenegaraan, harga diri bangsa Indonesia = kedaulatan. Kita hanya berdaulat jika kita tidak mengakui bahwa kita imperior. Pidato sibeyeh jelas2 mengekspresikan pengakuan atas superioritas Malaysia....

    BalasHapus
  2. turunin jabatannya jadi Lurah...he...he...he.

    BalasHapus
  3. ngmgin perang perang aja terus..pd ga mikir akibat perang bakal gimana ga bakal ada nilai positif dari perang

    BalasHapus
  4. SBY itu anteknya USA. Dia takluk dibawah kaki Amerika.
    Presiden macam apa itu ??

    BalasHapus
  5. SOEKARNO=JAMAN PENJAJAHAN..YA IYALAH PERANG
    SBY=JAMAN KEMERDEKAAN..PAKE CARA LAIN BUKAN PERANG..DASAR LO PADA MUNAFIK..TAKUT MATI AJA LO PADA..SOK NASIONALIS..UDH MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA BLOM??NGEPET..

    BalasHapus
  6. sukarno kaki betina.........
    sby nampakya warak..............
    hidup sby.........

    BalasHapus
  7. Anti-War Community : Join Us.

    Saya adalah Pengagum Bung Karno, tetapi pertanyaan saya adalah :

    "Setelah pidato Bung Karno tersebut, apakah kemudian kita jadi berperang dengan Malaysia ?"

    SBY tidak mengalami "serangan pribadi" spt Bung Karno (Fotonya dirobek dan Garuda Pancasila diinjak PM Malaysia)sehingga wajar kalo SBY lebih sabar drpd Bung Karno.

    BalasHapus
  8. BUKAN PERANG.... SEKALI LAGI BUKAN PERANG YG KITA INGINKAN... Camkan itu! tapi SUATU STATEMENT DARI SEORANG PEMIMPIN YG BISA MENGERTI PERASAAN RAKYATNYA YG PUNYA HARGA DIRI. HARGA DIRI DALAM KONTEKS KEBANGSAAN ADALAH KEDAULATAN SEBUAH NEGARA.

    APA SUSAHNYA MENGATAKAN:
    "Sdr-sdr sebangsa setanah air, demi kedaulatan negara yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita dgn tumpahan darah dan air mata ini, kita mesti siap menghadapu keadaan yang paling buruk. Sekali pun saudara serumpun ketika menginjak-injak kedaulatan kita, maka kita mesti mempertahankannya"......

    ADAKAH TERSURAT KATA AJAKAN PERANG DI ATAS?
    TAPI 1 KALIMAT SEPERTI INI CUKUP BERMAKNA BAGI RAKYAT YG PUNYA RASA NASIONALISME DARI PADA:

    "Sdr-sdr sebangsa dan setanah air. Hubungan kita dgn M'sia memiliki sejarah yg amat panjang, bla-bla-bla... sehingga kita mesti membina hubungan ini dengan baik"

    ALAMAAAAAAAAK.....sakit hati mendengar itu semua...

    BalasHapus
  9. 2004 KITA CARI PRESIDEN GARANG BUNG, BIAR BISA GANYANG MALAYSIA.

    BalasHapus
  10. 2014 KITA PILIH PRESIDEN YG SADIS BENGIS DAN GARANG. BIAR BISA GANYANG MALAYSIA BUNG

    BalasHapus
  11. SAPA PUN PRESIDEN NYA...GAK NGARUH BUNG....

    INDONESIA MANK UDAH IMPOTEN....GAK PUNYA HARGA DIRI LAGI...

    KEJAHATAN APA YANG TIDAK ADA DI INDONESIA...BAHKAN, KORUPTOR PUN DI KASIH GRASI...UDAH GILA INDONESIA INI...

    MRILAH SAMA2 KITA BANTU KERUK HABIS HARTA NEGARA YANG "TERCINTA" INI.....

    BalasHapus
  12. maka, sudah puaskah anda semuanya?. sudah jengah kah anda semua?. kalau memang nyata, tinggal buktikan sendiri, tidak perlu tunggu seluruh rakyat indonesia. mosi2 tidak percaya anda semua terbaca sangat ironis. ketimbang komentar (seperti saya juga) mari lakukan apa yang harus kita masing2 lakukan untuk tanah air kita. Jangan bilang sok nasionalis, sok heroik atau apalah itu. Buktikan saja anda tidak seperti SBY dan Soekarno (ma'af untuk kedua bapak ini dari saya)....

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails