-
▼
2011
(4504)
-
▼
Maret
(492)
- Tipe Cewek Berdasarkan Nomor Terakhir Handphonenya
- 10 Fenomena Penemuan Benda Purba yang Masih Menjad...
- 10 Perubahan Kecil Untuk Hidup Lebih Lama
- 7 Hal yang Dilakukan Pria Saat Patah Hati
- Hanya Lulus SD, Tapi Orang Terkaya Ke 3 di Indonesia
- 13 Pernyataan Menpora Andi MallarangengTentang PSSI
- Fitri Sang Spiderkid dari Indonesia
- Gadis Tanzania Ini Mempunyai Skill Olah Bola Yang ...
- 10 Negara Dengan Populasi Penduduk Tergemuk di Dunia
- 15 Model Rambut Olahragawan Teraneh
- 10 Fakta Unik Mengenai Makanan
- Indahnya Jembatan Penyebrangan Unik di Prancis
- Mengenal Permainan Olahraga Skimboard di Kota Samp...
- Rekor Keliling Dunia Menggunakan Sepeda
- 8 Fakta Menarik Tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa...
- Alasan Kenapa Indonesia Tidak Terkenal di Mata Dunia
- 3 Hal Yang Dianjurkan dan Dilarang Saat Keramas
- 5 Pemecah Rekor Dunia Guinness dari Thailand
- 10 Pekerjaan Yang Paling Membosankan
- 10 Taman Terindah di Dunia
- Inilah 15 Fakta Nyata Tentang Minuman Terbaik di D...
- Part II, Tokoh-Tokoh yang Membuat Orang Kulit Hita...
- Part I, Tokoh-Tokoh yang Membuat Orang Kulit Hitam...
- Manusia-manusia Tertua Pencetak Rekor Dunia
- 10 Pendiri Perusahaan Laptop Dunia
- 5 Senjata Militer Modern yang Aneh
- Necker Island, Pulau Pribadi Sir Richard Branson y...
- Nurdin Halid: Copot Andi Mallarangeng
- Hobi Aneh 6 Pemimpin Paling Brutal di Dunia
- Penis Sizes World Wide: Yeah, Yhere's a Map For That
- Cara 5 Miliarder Jepang Membantu Korban Bencana Je...
- Apa yang Terjadi Pada Gadis Ini Setelah Dewasa?
- Momen Lucu Ketika Obama Terkunci di Luar Gedung Putih
- Beginilah Cara Memelihara Semut
- Adu Angsa yang Hanya Ada Di Rusia
- 10 Penyanyi Tercantik Dan Paling Berbakat di Jepang
- Iklan Panas Petenis Terseksi di Dunia
- 12 Serangga Lezat yang Bisa Dimakan
- 'Lotte World', Taman Hiburan Indoor Dengan Fasilit...
- Foto Koleksi Boneka Sex Pasangan Nyentrik
- 10 Akun Twitter Terpopuler di Indonesia
- Roy Suryo Berebutan Kursi Pesawat Lion Airv
- Ternyata Kunyit Berguna Untuk Deteksi Bom
- Dapatkah Kuil Shaolin Selamatkan Sepak Bola Cina?
- Kisah Nyeleneh Pilot Tempur Pada Perang Dunia II
- 4 Perbedaan Terbesar Orang Indonesia dan Amerika
- 6 Peristiwa Tak Terduga Dalam Dunia IT
- Inilah Cara Memunculkan Rasa Ngantuk
- 10 Film Pertama Indonesia
- Singkirkan Lemak Perut dengan 6 Cara
- Rp 3,9 Juta Untuk Sperma Pria Sehat dan Cerdas
- Bocah Autisme Kembangkan Konsep Matematika Tingkat...
- Mia Diperkosa, 3 Pelaku Bergiliran di Atas Pohon
- Suasana Earth Hour Kota-Kota Besar di Dunia
- Jenderal, Katakan Anda Malu Punya Presiden Memble
- Cara Lapor Korupsi Ke KPK Lewat Internet
- 9 Makanan Pemicu Gangguan Lambung
- Pterygotus, Kalajengking Laut Sepanjang 2 Meter
- Makanan-makanan Unik dari Vietnam
- Hollow Earth, Legenda Rongga di Dalam Bumi
- Ternyata Indomie Bisa Sebabkan Mutasi Genetis
- Foto Kondisi Buruh Anak-Anak di Bangladesh
- Type-type Sex, yang Mana Typemu?
- Alasan Kenapa Dilarang Berhubungan Sex Saat Menstr...
- Inilah CEO Termuda di Dunia
- Beginikah Cara Intelejen Awasi Facebook?
- Mobil Dan Kereta Kencana Pernikahan Pangeran William
- Foto Kebengisan Tentara Amerika Diterbitkan Media ...
- Makam Termewah di Asia yang Ada di Indonesia
- Apa yang Terjadi Jika Nyamuk Punah?
- Film Pendek Independen Indonesia Jadi Juara
- The Brave Little Snake Charmers
- Luweng Jaran, Goa Terpanjang di Indonesia Bahkan D...
- Mengupas Kelebihan dan Kekurangan Firefox 4
- Foto Aksi Demonstrasi yang Dramatis di Berbagai Be...
- Siti Ruby Aliya Rajasa, Putri Hatta Rajasa yang Ka...
- 10 Kereta Api Tercepat di Dunia
- Kasian, Sehabis Cetak Gol Pemain Ini Ditinju Teman...
- 10 Alasan Orang Meng-unfollow Kamu di Twitter
- Bentuk Culun dari Transformasi Wujud Nyata Transfo...
- Simple One, Sepeda Lipat yang Dapat Jadi Kereta Be...
- Kombinasi Mengaggumkan Dari Kamera Dan Pensil
- Ternyata Karat Hijau Dapat Atasi Limbah Nuklir
- 11 Alasan Harus Berhati-Hati Minum Susu
- Keren, Warnet di Atas Air yang Hanya Ada di Indonesia
- Mengintip Festival Budaya 'St. Patrick's Day' di I...
- Ueno, Kebun Binatang Tertua di Jepang
- Berapa Biaya Perang Melawan Libya?
- Elizabeth Taylor in Memoriam
- Asal-Usul Kata Gay yang Diartikan Homoseksual
- 91 Fakta Tentang Personel 2PM (BoyBand Korea)
- 10 Kebiasaan Orang Terkaya di Dunia
- Foto Gempa di Myanmar
- Surplus, Parfume Dari Kotoran Manusia
- Pohon Terbesar di Dunia
- 10 Orang Tanpa Kaki yang Sangat Mengaggumkan
- Video Piano Dari Botol
- Christian Gonzales Pukul Ofisial Persib Bandung
- Siklus Rasa Takut Dalam Diri (Jawaban Kenapa Kita ...
- Ratu Kecantikan Ini Berkepala Botak
-
▼
Maret
(492)
17 Maret 2011
Kisah Pohon Apel
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.", pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.", jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut,
"Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi.", kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu,", jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?".
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.", kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi denganku.", kata pohon apel.
"Aku sedih.", kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku", kata pohon apel itu.
"Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.", kata pohon apel.
"Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.", kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,", kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
repost
BalasHapusrepost....tp tetap menyentuh !
BalasHapushik...hiks....hiks.....sedih bacanya.....
BalasHapusi love u mom & dad
i like it...
BalasHapuscinta seorang ibu pada anaknya,,,,
Buat saya pohon apel spt seorang ibu. tp belum tentu buat seorang ayah.
BalasHapus