28 Februari 2011

Inilah Cara Terakhir Menurunkan Nurdin Halid Dari Ketum PSSI


Nurdin Halid kini seperti menjadi musuh bersama pecinta sepakbola. Dia dihujat, dimaki-maki, didemo, fotonya diinjak-injak juga dibakar. Pendek kata publik pecinta sudah tidak menginginkan Nurdin Halid lagi. Nurdin harus segera menyingkir dari PSSI karena dinilai sudah gagal total dan memiliki dosa yang lengkap.
Tapi Nurdin tidak peduli. Saat kantor PSSI diduduki ribuan suporter yang menginginkan dia tidak lagi memimpin PSSI, Nurdin menyepi di kampung halaman. Meski digempur sana-sini mantan terpidana korupsi minyak goreng dan gula itu tetap tidak mau mundur. Ia menghalalkan segala cara agar tetap bercokol di PSSI.
Mengapa Nurdin ngotot tidak mau lengser dari PSSI? Apa keuntungan yang diperoleh Nurdin sehingga tidak mau melepaskan jabatan yang sudah dua kali digenggamnya itu?
Beberapa kolega Nurdin di PSSI yang ditemui detikcom mengatakan, mereka hanya bisa pasrah dengan sikap ngotot Nurdin. Soalnya mereka sudah berulangkali memberi pandangan tapi Nurdin tetap ngotot dengan sikapnya. “Dia bilang akan menghadapi sendiri desakan mundur terhadap dirinya,” jelas salah satu pengurus PSSI yang enggan disebutkan namanya.
Desakan mundur Nurdin sebenarnya sudah terjadi sejak Agustus 2007, saat ia divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi pengadaan minyak goreng. Saat itu Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Wakil Presiden, Ketua KONI,dan bahkan FIFA sempat menekan Nurdin untuk mundur. FIFA bahkan mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI jika tidak diselenggarakan pemilihan ulang ketua umum.
Akan tetapi Nurdin tetap saja tidak mau mundur. Dia tetap menjalankan PSSI dari balik jeruji penjara. Mengapa Nurdin bisa sengotot itu?
sikap Nurdin tersebut lantaran ada dukungan dari Nirwan Bakrie, adik kandung Aburizal Bakrie, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. “Nirwan waktu itu bilang kasihan Nurdin. Dia sudah tidak punya kerjaan lagi. Kita sebaiknya membantu teman yang lagi kesusahan,” jelas sumber tersebut menirukan ucapan Nirwan.
Sosok Nirwan di PSSI memang sangat dihormati. Pasalnya, sejak tahun 1980-an keluarga Bakrie telah banyak membantu keuangan PSSI yang kembang kempis. Jangan heran kalau pernyataan Nirwan itu seakan menjadi perintah bagi seluruh pengurus PSSI untuk tetap mempertahankan Nurdin.
Nirwan yang merupakan pemilik Klub Pelita Jaya, masih menurut sumber tersebut, sangat membutuhkan sosok Nurdin. Lantaran pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, itu, dianggap sanggup bekerja 24 jam dalam mengurus PSSI.
Karena interesnya terhadap Nurdin, sampai-sampai Nirwan tidak mempedulikan omongan orang-orang di luar maupun di lingkungan PSSI terhadap Nurdin. Begitu juga dengan tudingan prestasi PSSI remuk saat dipegang Nurdin.
Namun menurut Apung Widadi peneliti ICW yang tergabung dalam Save Our Soccer, kiprah Nurdin di PSSI bukan sekadar dia tidak punya pekerjaan lain. Sebab dengan menjabat Ketua Umum PSSI, Nurdin bisa memperoleh banyak uang.
Menurut Apung, untuk tahun 2011 saja, PSSI dapat dana Rp 90 miliar dari APBN, dari FIFA itu US$ 300 ribu (pembagian keuntungan penyelenggaraan Piala Dunia 2010, lalu sponsorship Rp 45 miliar. “Selama ini kan PSSI tidak pernah transparan dalam mempertanggungjawabkan anggaran sehingga mudah untuk Nurdin mengkorupsinya,” ujar Apung.
Mantan pengurus PSSI zaman Agum Gumelar yang kini menjadi pengamat sepakbola, Tondo Widodo mengamini Nurdin mendapatkan keuntungan materi yang besar sehingga tidak mau lengser. “Uang PSSI itu kan sangat besar, miliaran, dari APBN, FIFA, sponsorship yang masuk kan sangat besar. Kita semua pasti tahu siapa yang berkecimpung dalam gula pasti tangannnya kecipratan gula,” urai Tondo.
Tondo menilai ada masalah besar yang membuat Nurdin tidak akan pernah rela melepas jabatannya. Masalah tersebut yaitu perjudian. Sudah bukan rahasia lagi selama ini bila kompetisi atau liga di bawah PSSI bisa diatur siapa pemenangnya. “Ada sesuatu yang besar di belakang ini yang sangat menguntungkan barangkali itu judi atau apa,” kata mantan pengurus PSSI itu.
Selain masalah uang, Nurdin emoh digulingkan juga demi keuntungan politik. Kubu Nurdin telah menyelewengkan PSSI dari alat perjuangan bangsa menjadi alat perjuangan partai. Massa bola sangat besar jadi tidak heran bila dijadikan rebutan parpol. Dengan tetap menggenggam PSSI, Nurdin pun untung secara politik. “Nurdin telah membuktikan selama ini dia loyal terhadap atasan di partai. Kemana-mana dia mengatakan keberhasilan Timnas adalah keberhasilan Golkar. Dia ngotot karena dia ingin PSSI
akan tetap seperti itu, menjadi alat partai,” ujar Tondo.
Sayangnya keuntungan besar yang dinikmati Nurdin tidak diimbangi prestasi yang besar. Sebaliknya Nurdin justru memiliki setumpuk dosa sehingga sudah selayaknya ditumbangkan. Selain mantan narapidana, berdasarkan catatan ICW, Nurdin terkait sejumlah kasus korupsi lainnya. Nurdin dinilai terkait suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), Oktober 2010 lalu. Dalam kasus DGS BI nama Nurdin disebut dalam kesaksian Hamka Yandhu di Pengadilan Tipikor. Hamka saat itu menyebut Nurdin menerima uang sekitar Rp 500 juta dalam kasus ini.
Selain itu juga kasus korupsi dana (APBD) Samarinda untuk klub Persisam juga diduga menyeret Nurdin. Dia dituding ikut menikmati uang hasil korupsi dari terpidana 1 tahun mantan GM Persisam Putra Samarinda, Aidil Fitri.
Keterlibatan Nurdin dan Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam dibeberkan Ketua Majelis Hakim yang menyidang Aidil, Parulian Lumbantoruan, di Pengadilan Negeri Samarinda. Hakim menyebut Nurdin dan Andi masuk dalam 35 daftar pembayaran fiktif yang dilakukan Aidil dengan total pembayaran Rp 1,78 miliar.
Aidil sendiri divonis 1 tahun penjara lantaran terbukti korupsi Rp 1,78 miliar dana APBD Samarinda tahun anggaran 2007/2008. Hakim menyebutkan dana miliaran rupiah itu, antara lain mengalir ke Nurdin Rp 100 juta dan Andi Rp 80 juta.
Dengan dua kasus tersebut Nurdin menjadi daftar incaran KPK. Bisa-bisa Nurdin kembali masuk penjara bila KPK sudah menetapkannya sebagai tersangka. “KPK akan memeriksa Nurdin sebelum kongres digelar,”
Sementara bagi pengamat sepakbola Budiarto Shambazy, dosa Nurdin Halid sudah lengkap. Dosa pertama, sebenarnya Nurdin Halid kan sudah dua periode dikasih kesempatan memimpin PSSI, tapi gagal total. PSSI di bawah Nurdin tidak menyumbangkan satu medali pun. Prestasinya jauh terpuruk dibandingkan waktu ketua umum sebelumnya. Misalnya Kardono berhasil menyumbangkan satu medali emas saat SEA Games tahun 1987, Azwar Anas menyumbangkan satu medali emas di SEA Games juga. Nah, Agum Gumelar tidak berprestasi, tapi dia berjiwa besar tidak mau mencalonkan diri lagi. Tapi Nurdin Halid sudah dua periode tidak ada satu medali pun yang diperoleh Timnas PSSI.
Dosa kedua, selama ini dalam Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) semakin terpuruk. Baik secara kualitas, banyak suap, banyak yang ngatur skor, banyak wasit tidak becus, banyak kerusuhan. “Artinya dosanya sudah lengkap atau sudah tidak boleh mencalonkan diri lagi,” ungkap Budiarto.
Dengan dosa demikian lengkap, sikap ngotot pengurus PSSI untuk mempertahan Nurdin membuat masyarakat kesal. Publik tahu bahwa upaya normal saja tidak akan bisa menggusur Nurdin dari PSSI. Sebab para pengurus terlihat semakin merapatkan barisan. Kini yang bisa dilakukan para penggemar sepakbola hanya memberikan tekanan berupa aksi demo dan lewat media massa. “Cara ini bisa berhasil bisa tidak. Tapi kita main kuat-kuatan stamina saja. Sampai kapan anak-anak itu akan kuat,” jelas Tondo Widodo.
Bila cara ini tidak berhasil, Tondo berharap, Arifin dan Goerge Toisutta bisa lolos. Sehingga akan ada persaingan di kongres PSSI 26 Maret mendatang. “Santet saja kalau nggak ada cara lain lagi,” pungkas Tondo yang lantas tertawa.

Sumber : http://lubang-kecil.blogspot.com/2011/02/nurdin-akan-di-santet-kalo-tidak-mundur.html

24 komentar:

  1. PERTAMAXXX GAN....GO TO HELL NH...

    BalasHapus
  2. cara kuno aja pakai, gaya menyekap sukarno ke rengas dengklok lebih mantap, atau menyekap anggota keluarganya agar nurdin turun, jika tidak anggota keluarganya akan tersiksa.
    terakhir carta pakai pembunuh bayaran lebih cepat lebih baik.

    BalasHapus
  3. semoga yang bakal menjadi ketua PSSI selanjutnya adalah George Toisutta..AMin

    Ramah senyum dia gan, kayaknya JUJUR

    BalasHapus
  4. nur=cahaya din=agama,,,tp kok tidak bs mencerahkan hatinya??

    BalasHapus
  5. mampusin aja si nurdin!

    BalasHapus
  6. Setuju buat Anonim no.2...mampusin aja tuch nurdin,,

    BalasHapus
  7. si nurdin culik aja trus buang ke laut sin

    BalasHapus
  8. tu orang ga ada urat malunya dh... ga waras,,,, dh jlas ga panter masih aj di pertahanin... mank apa sh yg di pertahanin...???

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. Mari rakyat INDONESIA adakan demo / unjuk rasa seperti di Timur Tengah untuk menuntut SBY mundur...!!!! (REFORMASI JILID 2)

    ANONIM TOLOLLLLLLLLL...!!!!!!! emang kalo udah reformasi....Lo bisa buat indonesia seperti apa...???? masih mimpi jadi pejabat lo ya..????

    BalasHapus
  11. kok ada ya orang yang bebal kayak gitu? apa gak panas tuh kupingnya dimana-mana dicaci di maki?kayaknya mukanya udah kayak badak ya? atau lebih tebal lagi?

    BalasHapus
  12. yang goblok tu yang mau mencalonkan..PSSI wilayah masih aja ngusulin dia,,,dasar bego semua,,udah kena suap langsung jilat pantat nurdin..setan semua tu pengurus yang dukung nurdin

    BalasHapus
  13. dl ajdi masaid diusulkan gantiin nurdin,,,skrg nurdin harusnya gantiin adji

    BalasHapus
  14. Emang kepala bola si Nurdin, gak bisa denger suara orang...
    tendang ja tu kepala, biar golllll....

    BalasHapus
  15. @atas

    wakakakakakkaka...!!
    bisa aj, lu!

    BalasHapus
  16. @tas
    Wkwkwkwk....
    Nurdin ja bisa..kenapa gue enggak..
    bener gak....

    BalasHapus
  17. komeng pada rusuh semua !!

    tantangin FIFA jatuhkan skors 2 tahun tapi kita bebas untuk.........menjalankan semua yang diusulkan diatas ane, mulai dari KPK, Penjara, Hukum mati, Dimiskinkan, Kepalanya ditendang saat ada gol, Dinaturalisasikan ke negeri akhirat dst-dst...hehehe...

    BalasHapus
  18. dimutilasi saja tu nurdin anjing, trus dipake buat makanan ikan

    BalasHapus
  19. bos....jangan jadi pakan ikan, soalnya ikan bakal gak doyan !!!!!!

    BalasHapus
  20. ckckck... kepala batu lawan kepala batu juga... Nurdin bikin Garuda jadi emprit...!!!!!!!!!!!
    Turun napah din.. din...

    BalasHapus
  21. duh nurdin dulu pembokatku sekarang dah jadi ketum PSSI,, ayo din balik lagi sini.. kerjaan loe masih numpuk..

    BalasHapus
  22. A :Bapak kamu tukang bangunan ya??
    Nurdin:kok tau sih..!!!
    A :muka kamu mirip coran semen,tebel bgt....

    BalasHapus
  23. Dibuang ke tong sampah, tong sampahnya bilang " nggak sudi dihuni sm NH. Sono, ke laut aja!" terus coba dijadiin umpan pancing, eh giliran hiu yg ngomong "eh, gw mau ngbohongn gw ya? dah tahu kalo ini patung. makanya gak tahu malu. sono! balik lg jadi ketua PSSI!"

    BalasHapus
  24. FIFA akhirnya menyatakan NH tidak berhak untuk diajukan sebagai ketua PSSI, dan itu berlaku pula untuk kandidat sisanya.

    semoga ada orang baru alias darah segar yang lebih jujur dan profesional serta tidak sekadar " cari hidup " dari sepak bola.

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails