1 Maret 2011

Proses Pembuatan Kopi Luwak

Kopi luwak merupakan biji kopi matang pohon yang dimakan oleh binatang luwak (Viverridae) dan dikeluarkan bersamaan dengan kotoran binatang tersebut.
Jadi, di dalam pencernaan luwak, biji kopi tetap utuh tidak tercerna karena keras, tetapi mengalami proses pencampuran dan fermentasi dengan makanan luwak lainnya.

Sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan bunga-bungaan, luwak merupakan binatang yang pandai memilih makanan yang baik untuknya. Maka, proses fermentasi di dalam pencernaan luwak itulah yang membuat rasa kopi ini berbeda. Aromanya lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih khas dan spesial.

Daripada sulit membayangkan, ok kita simak saja prosesnya melalui gambar-gambar ini yaaa......

Pertama, para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon, yang berwarna merah.

(O ya gambar-gambar ini diambil di perkebunan kopi Bondowoso, Jawa Timur .)

Kedua, setelah buah kopi terkumpul, dipilah lagi yang bagus-bagus saja, soalnya hanya buah kopi matang (warna merah) yang akan disantap musang sebagai makanannya.

Ketiga, luwak atau bagaimana Anda menyebutnya? Civet? Musang? A small squirrel-like arboreal mammal, hehehe, dipersilakan memakan buah kopi terbaik yang sudah dipilih oleh para petani tadi. O ya tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces, hiks.

Dan keempat .... inilah bentuk feces luwak yang terkenal itu, seperti sudah disebut di atas, bijinya tetap utuh kan ? Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum.


Kelima, selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan, dibersihkan, kemudian dijemur, dan .... jadilah biji kopi luwak yang terkenal mahal itu. Bisa dipastikan, ini adalah biji kopi terbaik, sebab hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai makanannya. Kopi Blue Mountain - Jamaika atau kopi Arabica Supremo - Kolombia? Hahah, lewatz deh!


Kopi luwak mantap diminum tanpa gula, rasa getir dan aroma kopi pun sangat terasa, begitu nikmatnya sampai jika kita minum minuman lain setelahnya, entah itu air putih, teh, coklat, atau minuman lainnya, bahkan sudah dipakai ciuman satu jam pun, rasa nikmat kopi luwak masih terasa manis di mulut

Sumber : http://bacaananda.blogspot.com/2011/02/proses-pembuatan-kopi-luwak-pict.html

9 komentar:

  1. Pertamaxxx gan....
    Pembuatannya mungkin kurang menarik y cz diambil lwt feces,,,,tp klu udh udh diolah dgn higienis rasax bner2 mantap gan....

    BalasHapus
  2. kopi telek wkekekke

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. "Mari kita satukan dukungan untuk NURDIN HALID..."

    Orang bahlul! Artikelnya tentang pembuatan kopi luwak kok mahu bicara lain. Tolol lu!

    Kopi luwak adalah jelas jelas hasil kotoran binatang. Orang Muslim tidak boleh minum kopi luwak. Najis ngerti lu ching!

    BalasHapus
  5. Memang mantap rasa kopi luwak, tapi sayang harganya selangit!

    BalasHapus
  6. iceeeeeeeeee cream cooooooooyy kopy memang mantap ....limited edition.......

    BalasHapus
  7. Makin gue pastiin..emang ada orang malon jadi-jadian ikutan komeng di forum ini...hahahahaha.....
    kangen indonesia ya ? atau terlanjur kaya dan jadi gengsi ketemu yang miskin ? atau apa betul cuma muak ama segelintir orang indonesia...?

    tapi sudut pandangmu gak salah untuk najisnya...coba belajar lagi kitab thoharoh untuk makanan dan aturan penyediaan yang benar.

    *gue yakin kamu pasti akan balas komeng ini sekitar antara jam 10:00 - 14:00 dan penuh dengan kedengkian isinya*

    buat agan-sista....coba buka runtut komeng pada postingan berjudul " 5 kebudayaan unik khas indonesia "....disana dia membuat kesalahan paling fatal !!!! dan wajib ditertawakan....

    BalasHapus
  8. usut tuntas orang yg kampanyein Nurdin dihampir semua artikel!!

    BalasHapus
  9. Saya pernah minum kopi luwak, dikasih sebungkus kecil katanya sgt mahal, sekilo Rp. 700 rb (apa bener :) ), menurut gw rasanya kurang lebih sama kopi yg lain sih. Jd menurut gw yg penting ada rempah2 yg digunakan dalam mengolah biji kopi.

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails