17 November 2010

Inilah Pasar Besar Dengan Menu TerExtream di Indonesia

Spoiler for Extreme1:


Spoiler for Extreme2:


Spoiler for Extreme3:


Spoiler for Extreme4:


Spoiler for Extreme5:


Menahan Napas Lihat Pasar Hewan dan Menu Ekstrem Tomohon
Paniki Dimasak Santan, RW Selera Pedas

Saat menonton tayangan Fear Factor, kita kadang ngeri melihat orang-orang disuruh makan ulat, kecoa, dan makanan ekstrem lain. Sesungguhnya, di negeri ini ada warga yang terbiasa menyantap makanan yang bisa dikategorikan ekstrem.

BAGI sebagian besar orang, Sulawesi Utara sering diidentikkan dengan 3B (Bubur Manado, Boulevard, dan Bunaken). Tapi, Sulut juga kaya budaya dan keindahan alam.

Bahkan, kalau mau mencoba yang tidak biasa, salah satu daerah di Sulut juga menawarkan wisata ekstrem. Tapi, jangan bandingkan wisata ekstrem di sana dengan arung jeram, bungee jumping, atau panjat tebing. Yang ektrem di sana justru pasar, tepatnya Pasar Hewan Tomohon, dan wisata kuliner.

Penasaran? Jika tidak sedang macet, Tomohon bisa dicapai dalam 30-40 menit dari Manado. Jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok menawarkan sensasi petualangan. Dalam perjalanan ke Tomohon itu, kita bisa melihat Teluk Manado dari ketinggian. Sungguh elok.

Wisatawan yang berniat ke Tomohon banyak yang memilih menginap di Manado. Tapi, bila ingin menikmati suasana malam Tomohon, banyak juga resort dan cottage di kaki Gunung Lokon dan Mahawu itu.

Yang menginap di Manado biasanya wisatawan yang mengikuti biro perjalanan. Jadi, segala akomodasi dan transportasi sudah diurus biro perjalanan.

Bila tidak ikut tur, Tomohon bisa dicapai dengan bus dari Terminal Karombasan, Manado. Tarifnya Rp 6 ribu per orang. Bus akan berhenti di Terminal Beriman Tomohon. Dari sana, kita cukup jalan kaki ke Pasar Beriman Tomohon di Kelurahan Paslaten, Kecamatan Tomohon Timur. Sebab, terminal dan pasar itu bersebelahan.

Yang perlu diingatkan, mungkin, siap-siap mental dulu sebelum masuk Pasar Tomohon. Sekadar ilustrasi, banyak wisatawan asing yang datang ke sana yang akhirnya memutuskan tidak jadi masuk pasar. ''Mereka bilang kasihan melihat hewan-hewan ini dibunuh, dibakar, dipotong-potong, dan dijual untuk dimakan,'' ujar Karel Kaunang, salah seorang penjual kelelawar (biasa disebut paniki) di pasar Tomohon.

Kelelawar? Itu memang keunikan Pasar Tomohon. Yang dijual di sana adalah daging hewan yang, di sebagian besar masyarakat di negeri ini, tidak biasa dikonsumsi. Kelelawar, di sana disebut paniki, hanya salah satunya. Di Pasar Tomohon juga dijual daging ular piton, anjing (biasa disebut RW), babi, bahkan kera. Wow!

Ngeri? Sebetulnya, ada dua pasar yang tiap hari menjual daging hewan tak biasa itu di Sulut. Yakni, Pasar Beriman Tomohon dan Pasar Langowan. Namun, yang sering dikunjungi wisatawan memang Pasar Beriman Tomohon.

Di sana, daging binatang-binatang tersebut biasa disajikan sebagai menu utama saat ada hajatan. Misalnya, perayaan ulang tahun, pernikahan, atau syukuran rumah baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon pun selalu menghidangkan masakan ekstrem itu tiap menggelar hajatan. Wali Kota Tomohon Jefferson Soleman Montesque Rumajar memang doyan masakan tersebut.

Memasaknya? Paniki, tikus, dan ular piton biasa dimasak dengan santan. Sedangkan RW umumnya dimasak pedas. ''Biasanya, seekor anjing membutuhkan satu liter rica (cabe merah, Red). Rasanya akan tambah strong jika disiram satu sloki cap tikus,'' tutur Artur Rotinsulu, warga Tomohon yang mengaku menyiapkan anggaran khusus untuk menghidangkan menu-menu ekstrem tersebut. Cap tikus yang dia sebut itu adalah minuman keras khas Manado yang terbuat dari aren.

Khusus daging babi, banyak pilihan cara memasak. Misalnya, dibakar (satey ragey), dimasak di bambu (tinorangsak, pangi), atau dimasak loba (dengan kecap manis dan gula aren). Bahkan, seekor babi kadang dipanggang sekaligus (babi guling) dengan ditaburi mentega dan perutnya diisi sayuran.

Daging kelelawar, tikus, RW, dan ular piton harus dibakar dulu sebelum dimasak. Membakarnya juga sampai gosong untuk memastikan daging benar-benar masak. Setelah itu, baru daging tersebut dipotong-potong untuk dimasak. "Kalau daging kelelawar harus direbus lagi sekitar dua jam," terang Vera Ruus, salah seorang tukang masak asal Kelurahan Kakaskasen.

Tentu pengunjung yang ingin mencicipi menu ekstrem tersebut tidak perlu beli daging di Pasar Tomohon, lalu memasaknya sendiri. Di Tomohon, Manado, dan daerah lain di Sulawesi Utara ada rumah makan yang menjual menu ekstrem itu. Sebut, misalnya, RM Megfra, Heng-Mien, Tinoor Jaya, Nathan, Pemandangan, Imanuel Ragey, dan Kawangkoan Ragey.

Rumah makan yang menyajikan menu ektrem tersebut umumnya berdiri di sepanjang jalan Manado-Tomohon. Wisatawan bisa mencicipinya sambil menikmati pemandangan Kota Manado dari ketinggian.

Yang ingin mencicipi menu tersebut disarankan mampir ke rumah makan sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Tomohon. Sebab, jika telanjur melihat daging hewan-hewan itu di pasar, dikhawatirkan wisatawan jadi ngeri memakannya


Sumber : http://www.slowbos.com/showthread.php?50321-Inilah-Pasar-Besar-dengan-Menu-Terekstrem-Di-Indonesia-Wajib-Mampir-Gan!&p=64163#post64163

15 komentar:

  1. masih banyak makanan yg lebih bergizi dan halal utk kita mkn

    BalasHapus
  2. jorok,,dasar udik ,,kayak udah ga ketemu sayur aja,,,org kafir seenaknya aja,kayak binatang,apa aja di santap,

    BalasHapus
  3. itu kan menurut agama mamad lu tong,apa bedanya sama sapi, bebek dll.

    BalasHapus
  4. bgi yg ngatakan 'agama mamad lu' lo brani ng hina agama islam
    dsr gag punya otak lo..

    penis lo aja yg lo prbesar..
    kontol

    BalasHapus
  5. jangan-jangan ntar ada pasar yg jual anak manusia lagi buat di makan. Wek...

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. admin...please hapus komeng manusia-manusia di atas komeng saya ini...

    BalasHapus
  9. apa enaknya makan daging anjing,kelelawar,tikus,haiizzz bayanginna za uda mual x_x

    BalasHapus
  10. di coba aja dulu baru koment..weeeeee

    BalasHapus
  11. Rebonding Jembhoet21 Oktober 2011 pukul 22.34

    naluri orang beradab menolak makan binatang tak layak konsumsi itu kecuali saat "darurat", banyak tokoh dan aktivis dunia lintas agama mengecam (seperti makan anjing)! hanya manusia primitif atau tidak mau meninggalkan budaya primitf warisan nenek moyangnya berperilaku menjijikkan itu! pikiran masyarakatnya pun bisa rusak, tak heran bupatinya jadi tersangka korupsi (sudah divonis) eh malah terpilih lagi. hadeeuuuh....

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails