Buku Seri Ketiga Tetralogi Sisi Lain SBY, "Pak Beye dan Kerabatnya", sudah beredar di pasar sejak 9 November 2010.
Seorang presiden juga memiliki rasa kemanusiaan yang sama dengan kebanyakan orang. Begitu pun dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selama masa pemerintahannya, pada 2004-2009, SBY menitikkan air mata sebanyak tiga kali. Air mata SBY yang pertama jatuh ketika dia menonton film Ayat-ayat Cinta. "Tangis pertama Pak SBY muncul pada saat nonton Ayat-ayat Cinta. Pak SBY mengatakan, saya terharu dan meneteskan air mata," ujar wartawan Kompas, Wisnu Nugroho, saat peluncuran bukunya yang berjudul Pak Beye dan Kerabatnya di Gramedia Grand Indonesia, Jakarta
Saat-saat SBY meneteskan air matanya tersebut diceritakan Wisnu, yang pernah aktif meliput di Istana itu, dalam bukunya. Air mata kedua SBY, kata Wisnu, terlihat ketika SBY bersedih mendengar kabar derita para korban lumpur Lapindo. Ketika itu, SBY menerima MH Ainun Nadjib yang mengajak korban lumpur Lapindo mendatangi kediaman SBY di Cikeas. "Pak Beye ternyata sama seperti kita, terenyuh juga. Sayangnya air mata jatuh itu tidak jadi kebijakan yang membuat lebih baik," kata Wisnu.
Setelah mendengar derita para korban lumpur Lapindo tersebut, lanjut Wisnu, SBY langsung memanggil bos PT Lapindo Brantas, Nirwan Bakrie, ke Istana. Alih-alih teredam kemarahannya, kata Wisnu, SBY malah bertambah marah kepada Nirwan. Sebab, Nirwan membuat SBY menunggu cukup lama. "Ini sejarah pertama di Istana, di mana presiden harus menunggu tamu, dan SBY marah betul. Pertama harus menunggu, kedua menagih janji yang dinyatakan tapi tidak diberi, memberi ganti rugi Lapindo," papar Wisnu.
Saking marahnya, SBY tidak banyak berkata pada Nirwan. Dengan mimik menahan marah, lanjut Wisnu, SBY berkata pada Nirwan dengan suara yang dipelankan, "Aceh saja bisa selesai, mengapa ini tidak?!" hardiknya.
Lantas, kapan ketiga kali SBY menangis? Sayangnya, Wisnu tidak mengungkapnya dalam peluncuran bukunya hari ini. Jika penasaran, Anda dapat membaca buku Pak Beye dan Kerabatnya yang sudah tersedia di pasaran.
Dalam buku tersebut dipaparkan kisah emosional yang mewarnai hubungan SBY dengan kerabatnya, termasuk para pengusaha. Salah seorang pengusaha yang digambarkan dekat dengan SBY adalah Tommy Winata. Dalam buku karangan Wisnu, Tommy disebut dengan "Pak Tewe".
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/11/26/15581265/Pak.Beye.Tiga.Kali.Menangis
MEWEK MULU NECH PEMIMPIN,PANTES NEGERI INI MELANKOLIS.JULUKAN MACAN ASIA DULU, SKR BERUBAH JADI MACAN CENGENG..
BalasHapusmacan2 ga ad itu,mending tiru orng jepang,canggih modern tp rendah hati
BalasHapusemang brani lawan bakrie...dodol, nagins nggak kebagian jatah kali, besan koruptor...kolega koruptor....BOSAN
BalasHapusYA AMPUN .... KUK GITU SICH....
BalasHapusYA TUHAN BERIKAN LAH NKRI PEMIMPIN YG BRINGAS(DALAM PERTAHAN DAN KEAAMANAN RI)
SENGGOL DIKIT BACOK ,,,, NGECE DIKIT JOTOS...
Iiii, nangis.. cup...cup... cup...
BalasHapuscengeng.
iye jangan cengeng...tegas sedikit kan mantan abri tuch...bikin peraturan kalo korupsi hukumannya GANTUNG jadi negara bakalan bebas dari korupsi SBY pun gak akan nangis lgi.....
BalasHapusrakyat juga gak akan nangis toh