Panitia Khusus Otoritas Jasa Keuangan (Pansus OJK) yang berkunjung ke Inggris, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang, menemukan banyak informasi baru mengenai otoritas jasa keuangan di negara-negara tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Pansus OJK dari Komisi XI DPR (bidang keuangan dan perbankan) Achsanul Qosasih kepada wartawan, Jakarta, Senin (8/11). Menurut Achsanul saat Pansus OJK mengunjungi BAFIN, BundesBank, FSA, Bank Of England, serta Federal Finance & HM treasury di Jerman dan Inggris, banyak informasi yang diperoleh secara data baik dalam proses pembentukan maupun teknis implementasinya.
"Ternyata sangat berbeda dengan info yang selama ini kami miliki," kata Achsanul.
Menurut dia BAFIN (OJK-nya Jerman) dan BundesBank ternyata sama-sama memiliki Banking Supervision (Pengawasan Bank). BAFIN, tidak sepenuhnya menjadi pengawas tunggal lembaga keuangan. Untuk hal ini, kata politisi Fraksi Demokrat itu, teknis dan skema pemisahan, pansus sudah memiliki datanya. BAFIN, melakukan koordinasi secara periodik dan saling menghargai tugas masing- masing.
Sedangkan kegagalan FSA (OJK Inggris) kata dia lebih pada unsur politik. Karena FSA merupakan janji politik Partai Buruh, sehingga saat Partai Konservatif menang FSA diabaikan.
Namun ternyata setelah Pansus kunjungi FSA, ternyata peran FSA masih besar yang difokuskan pada market conduct dan akan berubah menjadi CPMA (Consumer Protection Market Authorithy) dan UU tersebut akan diubah pada tahun 2013. Selain itu ada juga Financial Ombudsman sebagai salah satu pilar CPMA.
"Dari hasil kunjungan tersebut, rasanya banyak sekali tugas Pansus OJK, kami harus berfikir keras bagaimana menyempurnakan UU OJK," kata dia.
Achsanul mengatakan, dari sisi waktu Indonesia memang sudah harus segera memiliki UU OJK. Nantinya UU ini menjadi pilar dalam pembentukan UU Jaring Pengaman Sistem Keuangan.
Dia juga mengatakan bahwa sistem keuangan Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan Inggris dan Jerman. Industri keuangan berkembang tapi regulasi masih belum sempurna.
"Sore ini tugas kami selesai, besok (Selasa 8/11) pulang ke Jakarta," kata dia.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/955622/inilah-hasil-kunjungan-dpr-ke-jerman-dan-inggris
Kenapa tidak didatangkan para ahli dari negara2 tujuan ke indonesia...daripada DPR berbondong2 keliling ke berbagai negara...?
BalasHapusane setuju gan sm yg diatas anee
BalasHapuspinter juga pemikirannya gan
Datangkan ahli dari negara tujuan dengan upah yang berlipat-lipat yang belum tentu lebih baik dari ahli lokal...
BalasHapusDan sudah sangat jamak kita lebih menghargai produk luar daripada lokal. Apakah itu yang benar?...
GUOBLOK RAKYAT MENDERITA DITIMPA BENCANA DPR MALAH JLN2 KE LUAR NEGERI PAKE DUIT HASIL PAJAK KERINGAT RAKYAT,BABI..!!!
BalasHapusUangnya buat patenkan berbagai jenis Kebudayaan Indonesia aja....
BalasHapusBUAT YANG DIATAS. APA YANG DIPATENKAN? BUDAYA YANG MANA? BUDAYA ARAB? GAMELAN DAH DIGANTI DENGAN REBANA,KENTONGAN DAH DIGANTI PAKE TOA, BUNGA DAH DIGANTI PAKE BUKU TEBAL, TERUS BUDAYA YANG MANA??
BalasHapussedikit pesimis sm info diatas. jgan2 tu cuman oleh-oleh para DPR terhormat yg tidak da tindakan lebih lanjut.
BalasHapuslgian dinas ko ma keluarga BUESAAAARRRR ?????
MIDDLE FINGER FOR THEM...!!!!
BalasHapus"BUAT YANG DIATAS. APA YANG DIPATENKAN? BUDAYA YANG MANA? BUDAYA ARAB? GAMELAN DAH DIGANTI DENGAN REBANA,KENTONGAN DAH DIGANTI PAKE TOA, BUNGA DAH DIGANTI PAKE BUKU TEBAL, TERUS BUDAYA YANG MANA??"
BalasHapusini orang malaysia yah? seolah olah bicara Indonesia tak punya budaya... gak pernah SD tah sampeyan? balik SD lagi aja kalo gak tau kebudayaan Inddonesia
lek gag gitu kan gag bisa jalan2 gratiss.... semuanya kan mumpung gratizzzz
BalasHapus