Andrew N. Weintraub adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Group Band Tersebut.
Lalu setelah dibuat buku dengan Judul Dangdut Stories, bukunyapun dapat tanggapan Postif dan Lumayan Laku di Amrik sana,dan Buku ini di Bandrol $17.93, Lumayan mahal yah. Sobat bisa lihat tuh harganya lewat Amazon.
Kini Penghoby Dangdut tidak perlu malu-malu lagi, karena Orang bulepun tergila-gila dengan Dangdut, Masa sih milik kita sendiri tidak dihargai sedangkan orang luar Menghargainya.
Berikut beberapa Cukilan Isi Buku Dangdut Stories
Dangdut Stories
Sejarah Sosial dan Musik Musik Indonesia Paling Populer
Andrew N. Weintraub
Deskripsi
Seorang kritikus tajam budaya di Indonesia modern, Andrew N. Weintraub menunjukkan bagaimana genre musik Indonesia disebut dangdut berevolusi dari bentuk musik populer direndahkan perkotaan untuk peran penting dalam politik budaya Indonesia dan industri musik komersial. Dangdut - bernama onomatopoetically untuk musik drum karakteristik suara 'dang " dan " dut " - adalah musik Indonesia yang paling populer, terdengar di jalan-jalan dan rumah-rumah , taman umum dan gang-gang sempit , toko-toko dan restoran , dan segala bentuk transportasi umum . Meskipun popularitas yang luar biasa dangdut di Indonesia dan bagian lain di Asia, jarang mendapat perhatian yang serius kritis yang layak .
Dangdut Stories adalah sejarah sosial dan musik dangdut dalam berbagai narasi yang lebih luas tentang kelas , gender , etnis , dan bangsa pasca - kemerdekaan Indonesia (1945 - sekarang) . bahan Dikutip dari wawancara , analisis rinci teks musik dan lagu , dan etnografi kinerja menerangi sifat gaya musik dan sentralitas dalam debat publik tentang Islam , hubungan kelas sosial , dan peran perempuan di Indonesia postkolonial .
Dangdut Stories adalah studi musicological pertama yang meneliti perkembangan gaya musik dangdut itu sendiri , menggunakan gaya vokal , melodi , irama , bentuk, dan teks lagu untuk mengartikulasikan simbolis perebutan makna. Sepanjang buku ini suara-suara dan pengalaman musisi mengambil tengah panggung dalam membentuk narasi buku ini . Dangdut pertama kali dikembangkan pada awal 1970-an , dan perawatan sejarah gaya musik genre itu , praktek kinerja, dan makna sosial ini telah berlangsung lama .
Fitur
- Apakah buku berbahasa Inggris pertama di genre yang signifikan bagi studi musik populer global dan budaya
- Termasuk wawancara dengan bintang-bintang dangdut nasional termasuk Rhoma Irama , Elvy Sukaesih , A. Rafiq , dan . banyak lainnya
- Fokus pada hubungan antara musik dan (1) media komersial lembaga; (2) instansi pemerintah , dan lembaga kritis (3)
- Fitur website pendamping dengan rekaman dangdut fantastis
- Membahas sedang berlangsung perdebatan tentang suara perempuan dan tubuh menari di Indonesia , mayoritas negara Muslim , khususnya menjelang RUU Pornografi diratifikasi pada Oktober 2008
Sumber : http://www.kumpulancara.com/2010/10/keren-sejarah-dangdut-dibukukan-di.html#hot
Sungguh sangat menarik sekali, walaupun mungkin bukan yang pertama kali pelaku akademisi menuangkan potret dangdut secara global di Indonesia, jauh-jauh sebelumnya William H. Frederick, Doktor Sosiologi dari Universitas Ohio AS pada tahun 1985 menulis bahan tesisnya dengan judul "Rhoma Irama and The Dangdut Style: Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture", yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat. Ini menunjukan betapa musik dangdut memang sudah mendunia dan diterima secara luas oleh masyarakat dunia secara "jujur", hal ini juga tak bisa dilepaskan dari tokoh revolusioner musik dangdut RHOMA IRAMA yang telah berjasa dalam mengubah image musik dangdut dari musik yang termarjinalkan menjadi musik yang bisa diterima oleh berbagai kalangan tanpa memandang status dan golongan.
BalasHapus@atas gw
BalasHapusbullshit, asli jd org lebay amit, Rhoma Irama dibanggain.
gue lebih bangga batik/angklung/reog negeri gue terkenal di negeri londo drpd dangdutan.
DANGDUT MUSIK SAMPAH,SAMA KAYA MUSIK MELAYU/INDIA.NORAK..!!
BalasHapusRHOMA IRAMA TUKANG KAWIN,BUKAN CONTOH YG BENER..!!
komen paling atas...gw seuju,,
BalasHapusyang 2 diatas ane,,,mending sampah,,daripada lo bedua belatung,,BUSUK,,ga bisa apa apa aja belagu,,mana karya lo...?? paling juga malakin emak lo ,,,netek mulu,,ga bisa berkarya,,netek racun lo padee..
komen paling atas...gw setuju,,like this bro..
BalasHapusyang 2 diatas ane,,,mending sampah,,daripada lo bedua belatung,,BUSUK,,ga bisa apa apa aja belagu,,mana karya lo...?? paling juga malakin emak lo ,,,netek mulu,,ga bisa berkarya,,netek racun lo padee..
aits... sabar ....
BalasHapusRhoma emang tidak bisa jd contoh, tapi karyanya yang harus kita lihat ....
Dan dangdut memang bagus. Mungkin tidak bagi semua orang, tapi saya rasa lebih baik kita saling menghargai kesukaan masing2, jangan melecehkan ...
Bijaklah dalam berkata-kata...
Dulu suka dangdut,sekarang enggak..kadang kesukaan orang bs jg dipengaruhi oleh perkembangan jaman...
BalasHapusbut...setuju utk pendapat sodara diatas(ku) ini