15 Oktober 2010

Meramalkan Risiko Penyakit Tak Perlu dengan Tes DNA

img

Faktor genetik makin banyak dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit kronis. Namun untuk meramalkan suatu penyakit, faktor tersebut dinilai kurang akurat dibanding faktor lain seperti gaya hidup.

Adanya pengaruh genetik memang telah dibuktikan pada sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Artinya, beberapa individu memang memiliki penanda genetik yang membuatnya lebih berisiko menderita penyakit tersebut.

Maka tak heran jika saat ini banyak orang ingin melakukan tes DNA yang harganya tentu saja tidak murah. Tujuannya tak lain untuk mengetahui faktor risiko suatu penyakit, sehingga bisa mengantisipasinya sejak dini.

Namun tidak demikian halnya menurut peneliti dari University of Queensland, Prof Wayne Hall. Meski mengakui faktor genetik punya peran, ia menilai pengaruhnya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan faktor risiko lainnya.

"Amati saja kebiasaan merokok, olahraga, tekanan darah, jenis kelamin, usia dan riwayat keluarga. Faktor-faktor tersebut masih jauh lebih menentukan risiko terkena penyakit kronis," ungkap Prof Hall seperti ditulis Foxnews, Kamis (14/10/2010).

Komentar ini disampaikan Prof Hall menanggapi maraknya iklan di internet yang menawarkan paket-paket tes DNA yang bisa memprediksi kemungkinan berbagai penyakit kronis. Bukan masalah harganya yang mahal, tetapi memang manfaatnya tidak terlalu besar.

"Saya sendiri tidak merasa butuh, kaerna tes semacam itu punya banyak keterbatasan. Kalaupun saya curiga punya gen tertentu yang berisiko, maka saya akan melakukan tes terebut di laboratorium yang benar-benar terpercaya," ungkap Prof Hall.

Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/10/14/150634/1465103/763/meramalkan-risiko-penyakit-tak-perlu-dengan-tes-dna?l991101755

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails