10 Maret 2012

Tragis! Ingin Jadi Penjelajah Waktu, 2 Siswi SD Bunuh Diri


 Peristiwa ini menghidupkan kembali perdebatan sengit antara pemerintah Cina dengan stasiun TV yang menayangkan acara tentang penjelajah waktu.
Dua siswi sekolah dasar bunuh diri setelah salah satu dari mereka tidak bisa masuk rumah karena kehilangan kunci. Mereka berpikir dengan bunuh diri mereka bisa menjadi penjelajah waktu seperti yang ditayangkan di sebuah program TV.

Dua lembar surat mengenai alasan mereka bunuh diri ditemukan. Surat itu menjelaskan dengan bunuh diri kedua siswi itu bisa bepergian ke masa lampau.

Peristiwa tragis dimulai ketika siswi yang kehilangan kunci rumahnya merasa putus asa karena tidak bisa menemukan kunci itu. Sahabatnya bersumpah untuk selalu berada di sisinya dalam situasi sesulit apa pun. Ia berujar untuk bersama-sama menjemput kematian.

Mereka kemudian menulis surat dan menyembunyikannya di dalam lemari. Kemudian dua siswi itu melompat ke sebuah kolam dan menenggelamkan diri.

Surat yang ditulis Xiao Mei, nama salah satu siswi itu, menyebutkan bahwa ia lupa menyimpan remote control untuk membuka pintu otomatis di rumahnya. Mei juga takut dihukum orang tuanya karena telah menghilangkan remote itu.

Ia mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke masa Dinasti Qing yang memerintah di Cina sejak 1644 hingga 1911.

Peristiwa ini menghidupkan kembali perdebatan sengit antara pemerintah Cina dengan stasiun TV yang menayangkan acara tentang penjelajah waktu. Pada salah satu episodenya diceritakan, seorang gadis yang tewas tertabrak mobil bisa pergi ke masa Dinasti Qing dan jatuh cinta dengan seorang pria dari masa itu.

Direktur Pusat Riset bagi Anak-anak di Cina, Sun Yunxiao, mengatakan anak-anak punya rasa ingin tahu yang tinggi, namun miskin pengetahuan. “Saya pernah mendapat laporan, seorang anak terjun dari gedung tinggi setelah melihat pertunjukan sulap,” ujarnya.

“Ini adalah kasus yang serius terkait dengan perilaku berbahaya yang dilakukan anak-anak. Kita harus memberi peringatan, baik kepada stasiun TV, maupun kepada anak-anak,” kata Yunxiao.


9 komentar:

  1. Rebonding Jembhoet11 Maret 2012 pukul 22.06

    A B A B I L

    BalasHapus
  2. makanya anda sekalian yg memiliki putra putri di himbau agar utk selalu mendampingi buah hatinya dalam menonton televisi,,,
    karena sebagian besar buah hati anda terkadang mengikuti adegan yang ada pada televisi,,
    apalagi siaran tv di negeri kita...

    BalasHapus
  3. Banyak siaran tv kita juga tidak mendidik. Berita kekerasan kejahatan yang cenderung diekspos shg dianggap sebagai contoh bagi yang lainnya untuk ikut2an dan sinetron-sinetron yang tidak ada nuansa edukatifnya. Awas bahaya laten televisi!!! bagi masa depan generasi muda kita saat ini dan masa depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju.......
      apalagi sinetronnya punjabi2....
      wuexxxx

      Hapus
    2. punjabi....?
      aaaahhhhhhh....merebey

      Hapus
  4. Tanyangan apapun, pertunjukan apapun baik itu drama, kartun, animasi, apapun itu, hendaklah orang tua selalu mendampingi pada saat menonton. Terutama jika anak berusia kurang dari 15 tahun, tontonan mereka haruslah kita awasi. Adakan diskusi ringan dan santai saat jeda iklan untuk meluruskan pemahaman anak terhadap adegan film yang tidak bagus. JAngan jadikan alasan lelah bekerja membuat kita mengabaikan hal ini. KErjasama suami-istri sangat penting dalam hal ini. BEnar-benar usahakan, setidaknya 1 orang, baik itu ayah atau ibu, mendampingi anak saat menonton TV (like my parents.... Mereka berusaha untuk, kalau tidak isa berdua, bergantian, menemani kami saat masih kecil menonton TV). Demikian pula saat berbicara/ berbincang. Mereka selalu berusaha untuk menjaga penggunaan kata dan hal-hal yang mereka perbincangkan didepan anak-anak.

    BalasHapus
  5. semoga kejadian yang konyol tsb tidak terulang lagi

    BalasHapus
  6. itulah pentingnya untuk mencipatkan tayangan yang tidak hanya sekedar tontonan namun juga tuntunan

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails