24 Maret 2012

Indahnya Toleransi Beragama di Bali


Indahnya Toleransi Beragama di Bali  
Toleransi beragama sangat terlihat di Bali saat perayaan Nyepi kali ini yang jatuh pada hari Jumat. Saat warga Hindu Bali melakukan catur bratha atau menyepi di rumah masing-masing, umat Islam tetap diperbolehkan salat Jumat.

Namun umat muslim diminta berjalan kaki ke masjid dan khutbah dilakukan tanpa pengeras suara. Sejumlah pecalang atau petugas keamanan adat Bali turut menjaga umat muslim yang jumatan agar tetap tertib dan tidak mengganggu kekhusysukan umat Hindu.

Adapun catur bratha dilakukan umat Hindu selama 24 jam dimulai pukul 06.00 WIB. Mereka dilarang menyalakan api (amati geni), dilarang bekerja (amati karya), dilarang bepergian (amati lelungan), dan dilarang membuat keramaian (amati lelanguan).

Sejarah perayaan Nyepi tidak dapat lepas dari pengaruh Kerajaan Majapahit. Kitab Negara Kertagama mencatat perayaan Nyepi juga sudah ada di Kerajaan Majapahit yang disebut Caitramawasia dan dirayakan sejak abad delapan masehi.



sumber

4 komentar:

  1. Pertamax.....kangen ma Bali.....

    BalasHapus
  2. keduax.....


    tenggang rasa itu mudah. tapi tetep dengan konsep " bagimu agamamu, bagiku agamaku "

    BalasHapus
  3. dia tas gue kalau dia arab kan "LAKUM DI NUKUM WALIYADIN"

    BalasHapus
  4. agamaku bagus agamamu terorismu

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails