Seorang pria di negara bagian Texas, AS, dinyatakan tak bersalah dan dibebaskan Selasa (4/1), setelah menghabiskan waktu 30 tahun di dalam penjara karena kasus perkosaan dan pembunuhan.
Tuntutan terhadap Cornelius Dupree Jr (51) dicabut Selasa, setelah bukti DNA membebaskan dia dari tuduhan, demikian laporan CNN, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
Dupree dilaporkan telah mendekam selama bertahun-tahun di satu penjara Texas atas tuduhan keliru, jauh lebih lama dibandingkan dengan siapa pun yang pernah dibebaskan dari tuduhan melalui bukti DNA dalam sejarah negara bagian itu.
Ada dua orang lagi yang dibebaskan dari tuduhan berdasarkan hasil pemeriksaan DNA setelah mereka mendekam selama bertahun-tahun di dalam penjara di Amerika Serikat, negara pembela hak asasi manusia internasional, demikian keterangan pusat hukum New York, Innocent Project, sebagaimana dikutip CNN.
Texas telah membebaskan 41 orang yang yang dituduh secara keliru berkat hasil pemeriksaan DNA sejak 2001, lebih banyak dibandingkan dengan negara bagian lain, kata CNN.
Dupree dituduh sebagai salah satu dari dua pria yang memaksa perempuan Dallas yang berusia 26 tahun dan seorang pria lain agar masuk ke dalam mobil di bawah todongan senjata dan merampok mereka, demikian isi dokumen pengadilan, yang juga menuduh keduanya memperkosa perempuan tersebut.
Kedua pria itu dinyatakan bersalah dan Dupree dijatuhi hukuman sampai 75 tahun penjara. Sejak penangkapannya, Dupree telah berjuang bahwa ia tak bersalah dan permohonan bandingnya tiga kali ditolak.
Berdasarkan peraturan ganti-rugi di Texas untuk penghukuman secara keliru, Dupree berhak menerima 80.000 dolar AS untuk setiap tahun yang ia jalani di dalam penjara.
Tuntutan terhadap Cornelius Dupree Jr (51) dicabut Selasa, setelah bukti DNA membebaskan dia dari tuduhan, demikian laporan CNN, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
Dupree dilaporkan telah mendekam selama bertahun-tahun di satu penjara Texas atas tuduhan keliru, jauh lebih lama dibandingkan dengan siapa pun yang pernah dibebaskan dari tuduhan melalui bukti DNA dalam sejarah negara bagian itu.
Ada dua orang lagi yang dibebaskan dari tuduhan berdasarkan hasil pemeriksaan DNA setelah mereka mendekam selama bertahun-tahun di dalam penjara di Amerika Serikat, negara pembela hak asasi manusia internasional, demikian keterangan pusat hukum New York, Innocent Project, sebagaimana dikutip CNN.
Texas telah membebaskan 41 orang yang yang dituduh secara keliru berkat hasil pemeriksaan DNA sejak 2001, lebih banyak dibandingkan dengan negara bagian lain, kata CNN.
Dupree dituduh sebagai salah satu dari dua pria yang memaksa perempuan Dallas yang berusia 26 tahun dan seorang pria lain agar masuk ke dalam mobil di bawah todongan senjata dan merampok mereka, demikian isi dokumen pengadilan, yang juga menuduh keduanya memperkosa perempuan tersebut.
Kedua pria itu dinyatakan bersalah dan Dupree dijatuhi hukuman sampai 75 tahun penjara. Sejak penangkapannya, Dupree telah berjuang bahwa ia tak bersalah dan permohonan bandingnya tiga kali ditolak.
Berdasarkan peraturan ganti-rugi di Texas untuk penghukuman secara keliru, Dupree berhak menerima 80.000 dolar AS untuk setiap tahun yang ia jalani di dalam penjara.
Sumber : http://www.iannnews.com/news.php?kat=6&bid=2045
wew kaya mendadak tuh..
BalasHapusemang loe mau di penjara bang
BalasHapusbang 80.000 dolar itu brp sih??
BalasHapus80.000 X 30 = 2.400.000 $
BalasHapus2.400.000 X 9000 = Rp.21.600.000.000
Mendadak kaya...
wkwkwk...
walau tak sebanding dengan membuang sia" 30 tahun di penjara..
iya masih mahal kebebasan bayangkan 30 th bo
BalasHapuslumayan buat warisan anak cucu..itu juga klo udah sempet bikin anak..kalo belum mending kasih gua aja dah....
BalasHapusgw jga mau.. duit segitu bisa bwt ngelupain masa" suram di penjara.. bisa seneng"... happy ending... hahaha
BalasHapuswkwk setelah 30tahun disodomi satu penjara...
BalasHapus