Para ahli mengkhawatirkan, gunung yang masih aktif ini bakal meletus. Apalagi, kaldera Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.
Apa yang terjadi jika Yellowstone meletus? Jawabannya, tragedi. Kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan gunung St Helena pada tahun 1980.
Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer.
Tak hanya itu, dua per tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi.
Ini adalah mimpi buruk yang diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi di masa depan.
Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun.
Kekhawatiran para ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu. Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai tahun 1923.
Namun, kurangnya data tak memungkinkan para ilmuwan memprediksi kapan gunung super itu bakal meletus.
Ahli vulkanologi dari University of Utah, Bob Smith mengatakan, pengangkatan itu luar biasa karena meliputi wilayah yang cukup luas.
Awalnya, tambah dia, para ilmuwan khawatir peningkatan itu bisa mengarah ke letusan. Untungnya, "kami melihat magma berada di kedalaman sepuluh kilometer, kami tidak begitu khawatir," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Selasa 25 Januari 2011.
Lain halnya jika magma berada di kedalaman dua atau tiga kilometer, para ahli bakal panik.
Sementara, Robert B. Smith, profesor geofisika di University of Utah, mengatakan, ruang magma gunung super itu terisi batu yang mencair.
"Tapi kita tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung sebelum akhirnya terjadi letusan, atau sebaliknya aliran batu cair berhenti dan kaldera kembali rata."
Para ilmuwan yang memantau Yellowstone percaya, ruang penyimpanan magma atau reservoir yang membengkak di kedalaman enam mil di bawah tanah mungkin menyebabkan pengangkatan itu.
Para ilmuwan juga mengamati gumpalan seperti kue panekuk yang terbentuk dari batuan cair seukuran kota Los Angeles di lokasi itu.
Karena kondisinya yang ekstrem, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan apa sebenarnya yang sedang terjadi di bawah Yellowstone.
Sumber : http://hompila-hompimpa.blogspot.com/2011/01/jika-gunung-ini-meletus-23-amerika.html
biar Za AS hancur biar mreka mrsakan gmna hdup dgn pnuh tkaanan...
BalasHapusundang ponimin aja
BalasHapusbetul juga tuh kata agan atas ane wkwkwkwkwk
BalasHapusYang diatas punya pikiran busuk...!!! gw bukan pro amerika tapi punya nurani sebagai manusia
BalasHapusane setuju dg anonim diatas ane..
BalasHapuskita melihat dr sisi manusiawi aja..
byk yg gak suka AS, tp menurut saya itu lbh disebabkan tindak tanduk petinggi2 AS aja..karena rakyat AS-nya sendiri sesungguhnya jg banyak yg baik2
ckckck...jangan suka nyumpahinlah...liat aja negeri sendiri..apa belom cukup bencana di negeri ini? cukup sudah sumpah serapah.....peace!!
BalasHapusanonim diatas gw maho yg di bawah gw homo xD
BalasHapushomo berkata : " mirip cerita film 2012' bedanya di pemicu letusan dan emang bener....sulit menilai aktivitas bawah kaldera karena dapur makro magma terlalu dalam dan kerak kaldera terlalu tebal"
BalasHapusMa-Ho berkata "EMBER..."
BalasHapuskanjut :D
BalasHapusGua tinggal di kota Gillette deket dgn Yellowstone, orang disini baik2 bro, pemerintahnya aja yg mungkin spt itu, tp rakyatnya baik2,ramah2...
BalasHapusEh? Yg diatas comment gwa beneran tinggal di gillete? ? Biar ajalah amerika ancur! Kalo perlu lenyapkan benua amerika! Negara jahannam! Dia natal alqur'an dibakar! Biar dia rasekan! Dasar ISIS kafir!
BalasHapusLenyapkan Benua Amerika! Munculkan Benua Atlantis Kalo Perlu!