Dalam bincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (7/5/2010), Hatta mengungkapkan, pemandangan itu sangat mencolok karena paviliun Malaysia terletak persis di depan paviliun Indonesia. Jika tidak disikapi positif, pemandangan itu menimbulkan sensitivitas. Namun, Hatta merasa bersyukur dengan peristiwa ini.
"Saya melihat memang bukan sekali dua kali yang berkaitan dengan heritage, nilai budaya dan warisan yang menimbulkan sensitivitas. Cuma saya akan menjawab, kalau ditanya ini rumah apa, tentu akan dijawab rumah minang. Lalu ditanya Minang itu di mana, kita jawab Minang itu kan di Indonesia. Indonesia kan jadi go international. Lebih untung kan," ucapnya ringan.
Hatta menyadari, dirinya bukan ahli budaya. Namun, dia beranggapan, soal tradisi tak perlu diributkan karena bisa menimbulkan malu bagi kedua belah pihak.
Dalam kesempatan itu, Hatta menyampaikan, acara Shanghai Expo menggembirakan Indonesia. Paviliun Indonesia ramai dikunjungi. Dalam lima hari, tercatat 80.000 pengunjung berkeliling-keliling di paviliun Indonesia.
setuju pak Hatta... jangan ditanggapi dengan emosi. kita sudah hafal ulah tetangga kita itu.
BalasHapusDASAR MALINGSIAL....
BalasHapusKAGAK PUNYA KREATIVITAS SAMA SEKALI!!!