-
▼
2011
(4504)
-
▼
Agustus
(300)
- Planet Ini Terbuat Dari Permata!
- 10 Perilaku Berintenet Orang Indonesia
- Inilah Makanan Pengganti Rokok
- Beberapa Tokoh yang Melakukan Hubungan Seks Sebelu...
- Menangis, Cara Terburuk Atasi Masalah Cinta
- 5 Metode Praktek Aborsi & Bahayanya
- Khasiat Tersembunyi Dibalik Ceker Ayam
- Tertawa Membuat Orang Jatuh Cinta?
- 10 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
- 5 Bar Unik Untuk Pesta Perpisahan di Tokyo
- 7 Penemuan Paling Banyak Memakan Korban Jiwa
- Ternyata Britney Spears Ingin Jadi Guru
- Sulit Bangun Gereja, Pendeta Bangun Gereja Karet
- Acara Discovery Channel Menipu Pemirsanya?
- 10 Penghianat Terbesar Dalam Sejarah Dunia
- 10 Pohon Terpopuler di Dunia
- Pengaruh Air pada 7 Bagian Tubuh
- McDonald’s ‘M’ appears on roof of chapel on uninha...
- Video Gokil Cara Meninggalkan Kelas yang Membosankan
- M-DISC Pengganti DVD yang Mampu Menyimpan Data Seu...
- Gadis Ini Tertidur Selama Satu Bulan
- Foto Anjing Paling Imut di Dunia
- Susanne Eman, Ibu Paling Gemuk di Dunia Ingin Bera...
- Heart Attack Grill: Outrageously Unhealthy Hospita...
- Potret Kehidupan Rakyat Indonesia Setelah 66 Tahun...
- Handphone Android Pertama yang Tahan Air
- Foto Orang Sholat Dalam Kondisi Apapun
- Gedung-gedung Masa Depan di Jakarta
- Foto Hotel Luar Angkasa Buatan Rusia
- Peneliti Jepang Temukan Cara Baru Bercocok Tanam D...
- Mengintip Proses Pembuatan Helm Nolan di Pabriknya
- Kucing Aneh, Berjalan Dengan 2 Kaki (video)
- 10 Hadiah Ulang Tahun Untuk Cewek
- Pangeran Harry Panggil Pangeran William ‘Teletubby’
- Foto Kontroversial 6 Anak Di Bawah Umur yang Mengh...
- Fenomena 'Lantai Berdarah' SMAN 3 Malang di TV Korea
- Wow! Ada Peri 'Tinkerbell' Tertangkap di Meksiko (...
- Inilah Topeng Keramik Metal Goa Made Yang Tak Ada ...
- Penampakan Orang-Orang Aneh Di Subway, Bus, dan Di...
- Ingin Punya Anak Jangkung? Nikahi Pasangan Lain Da...
- Foto Dubai Metro yang Menakjubkan
- Museum Transportasi Glasgow, Inggris oleh Zaha Hadid
- 6 Pertanyaan Unik Untuk Kita Renungkan
- Foto Poster Unik Ekspresi Nasionalisme
- Ada Dunia Dalam Botol Ukuran Mini Buatan Seniman J...
- 10 Tips Menjadi Pribadi yang Menarik Hati
- Centaurs, Manusia Setengah Kuda dalam Mitologi Yun...
- Inilah Artis yang Disebut Meninggal di Tahun 2011
- Bangunan Unik Yang Dapat Mengeluarkan Alunan Nada ...
- Wow, Nyala Api Lilin Mengandung Partikel Berlian
- Kisah Pemikul Tandu Jenderal Sudirman yang Terlupakan
- Video Kejuaraan Balap Siput Tahunan di Prancis
- Pendiri PayPal Akan Mendirikan Negara Terapung
- 6 Jenis Makanan Penyebab Sakit Jantung
- Video Lompat Dari Jembatan Secara Massal di Rusia
- Kakek Nenek Ini Menolak Makan dan Minum untuk Meng...
- 5 Fakta Menakjubkan Negara Kesatuan Republik Indon...
- Foto Mobil Amphibi Buatan Perang Dunia II
- Daftar 10 Negara Termiskin di Dunia
- Bosan Hidup Biasa-biasa? Ingin Terbang? Part II
- Renungan, Seberapa Besarkah Kita di Dunia? (Video)
- Eksotisme Taman Laut Pulau Derawan
- Makanan Sehari-hari yang Ternyata Dapat Berbahaya
- Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
- Wanita Menangis 12.000 Jam Selama Hidupnya ?
- Bung Karno Pernah Dicoba Dibunuh 6 Kali
- Wajah Baru Daniel Radcliffe Pasca 'HARRY POTTER'
- Triops, Spesies Hewan Purba yang Masih Bertahan Se...
- 10 Negeri Dongeng Yang Ada Di Dunia Nyata
- 7 Gambar Mengerikan Akibat Global Warming
- Qin Shi Huang, Kaisar Pertama dan Firaun Dari China
- Sejarah Indonesia Pada Tahun 1965 Yang Terlupakan
- Tiap Tahun Pegowes Kurangi 9 Juta Kg Emisi CO2
- Ini Dia Keterangan Nazaruddin Soal Isi Flashdisk d...
- Bosan Hidup Biasa-biasa? Ingin Terbang? Part I
- 7 Keajaiban Simbiosis Hewan di Lautan
- Menyuntikan Darah Kuda Kedalam Tubuh, Apakah itu S...
- Tren Foto Terpenggal Dari Tahun 1920 Kembali Marak...
- Ingin Mudik Nyaman dan Aman? Periksa 12 Komponen Ini
- Ekspresi Kocak Seorang Anak Peserta UN
- Cara Manusia Primitif Memindahkan Batu Besar
- Gadis Penghancur Mobil Polisi Itu Duta Olimpiade 2012
- Rekor Dunia Yang Dipegang Oleh Kapal Nabi Nuh
- Helm Unik Berbentuk Tubuh Manusia Dari Kazakhstan
- Burj Khalifa Memiliki Keunikan 3 Jam Berbuka dan S...
- Proses Pembuatan Kopi Termahal di Dunia
- "Foie Gras" Makanan Mewah Di Perancis yang Pembuat...
- Nama-nama 'Negara' yang Ada di Indonesia
- The Underwater World Of Indonesia
- Botol yang Dapat Digunakan Mengirim SMS Dan Menelepon
- Somalia, Negara yang Selalu Terabaikan
- Senjata Baru yang Bisa Menembakkan 1 Juta Peluru D...
- Video Lucu Untuk Perayaan 50th Yamaha Turun di Gra...
- Selamat dari Kanker Tulang, Kaki Terbalik (Video)
- Barret 001: Hotel Berdesain Radikal Di Tengah Kota...
- Sebuah Panggung Musik Roboh dan Menewaskan 4 Orang
- Inilah Alasan Banyak Tokoh Kartun Tak Pakai Celana
- Kebiasaan Aneh Orang yang Berpuasa
- Lima Seleb Muda Hollywood Berwajah 'Boros'
- Ritual Aneh Para Pemain Sepak Bola Dunia
Ini adalah Makalah Prof. Wertheim yang diterbitkan sebagai suplemen pada majalah ARAH, No. 1 tahun 1990. Makalah Prof. Wertheim ini pernah disampaikan dalam sebuah ceramah pada tanggal 23September 1990 di Amsterdam. berikut artikelnya:
Para hadirin yang terhormat!
Saya minta ijin untuk, sebelum mencoba memberi analisa tentang peristiwa 1965, lebih dahulu menceritakan bagaimana terjadinya bahwa saya, walaupun mata pelajaran saya sosiologi, lama kelamaan mulai merasa diri sebagai pembaca suatu detective story yang cari pemecahan suatu teka-teki.
Dalam tahun 1957 saya bersama isteri saya mengajar sebagai guru besar tamu di Bogor. Saya pernah bertemu dengan ketua PKI Aidit dan beberapa tokoh lain dalam pimpinan partai. Aidit menceritakan tentang kunjungannya ke RRC, baru itu; dari orang lain saya dengar bahwa Mao Zedong bertanya pada Aidit: "Kapan kamu akan mundur ke daerah pedesaan?" Ucapan itu saya masih ingat waktu dalam tahun 1964 saya terima kunjungan di Amsterdam dari tokoh terkemuka lain dari PKI, Nyoto, yang pada waktu itu ada di Eropa untuk menghadiri suatu konperensi di Helsinki. Saya engingatkannya bahwa keadaan di Indonesia pada saat itu mirip sekadarnya kepada keadaan di Tiongkok dalam tahun 1927, sebelum kup Ciang Kaisyek. Pendapat saya ialah bahwa ada bahaya besar bahwa militer di Indonesia juga akan merebut kekuasaan. Saya anjurkan dengan kera s supaya golongan kiri di Indonesia mempersiapkan diri untuk perlawanan dibawah tanah, dan mundur ke udik. Jawaban Nyoto ialah bahwa saat bagi militer untuk dapat rebut kekuasaan sudah terlambat. PKI telah terlalu kuat baik dalam badan perwira maupun dalam badan bawahan tentara dan angkatan militer yang lain.
D.N. Aidit
Saya tidak berhasil meyakinkan Njoto. Pagi 1 Oktober '65 kami dengar siaran melalui radio tentang formasi Dewan Revolusi di Jakarta. Sahabat saya, Prof. De Haas menelpon saya dan menyatakan: "Itu tentu revolusi kiri!" Saya menjawab: "Awas, menurut saya lebih masuk akal: provokasi!". Pada tanggal 12 Oktober kami dengar bahwa Jendral Soeharto, yang belum kenal kami namanya, telah berhasil tangkap kekuasaan. De Haas telepon saya lagi, dan mengatakan: "Saya takut mungkin kemarin Anda benar!"
Seminggu sesudahnya saya terima kunjungan dari kepala sementara kedutaan RRC di Den Haag. Ia rupanya memandang saya sebagai ahli politik tentang Indonesia, dan ia hendak mengetahui: "Apa yang sebenarnya situasi politik di Indonesia sekarang?" Jawaban saya ialah: "Tentu Anda sebagai orang Tionghoa dapat mengerti keadaan! Sangat mirip kepada yang terjadi di Tiongkok dalam tahun 1927 waktu Ciang Kaisyek mulai kup kanan dengan tentaranya, dan komunis kalah, di Syanghai, dan lantar di Hankau (Wuhan) dan di Canton (Guangzhou)". Ia tidak mau setuju. Di bulan Januari tahun 1966 saya terima dari beberapa rekan yang saya kenal, yang mengajar di Cornell Univesity di A.S., suatu 'Laporan Sementara' tentang peristiwa September-Oktober di Indonesia. Mereka sangat menyangsikan apakah peristiwa itu benar suatu kup komunis, seperti dikatakan oleh penguasa di Indonesia dan oleh dunia Barat.
Kesimpulan seperti ini salah sama sekali! Yang gagal adalah SEJUMLAH PEMERINTAH yang dikuasai oleh berbagai partai komunis. Yang terbukti gagal adalah, bahwa sistem diktatorial tanpa cukup peranan dari rakyat bawah tidak bisa bertahan dalam jangka panjang. Jadi, untuk Indonesia, kegagalan seperti itu hanya bisa berlaku bagi rezim Soeharto. Rezim Soeharto pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem diktatorial, dengan berbedak demokrasi yang semu belaka.
lu pandangin tu tampang aidit...gak ada sedikitpun aura baiknya,,wajah Komunis kayak gitu wajib lenyap dari bumi indonesia...HIDUP TNI>>HIDUP KOPASSUS>>HIDUP INDOONESIA
BalasHapusrada mumet bacanya.....tapi gue bisa nangkep inti trit-nya.
BalasHapusjangan lupa juga, dijaman suharto..demokrasi itu mahal harganya tapi harga2 ekonomi murah
tapi di jaman reformasi.....harga2 ekonomi mahal tapi demokrasi dikasih gratis sampe setiap warganya " merasa " berhak utk ngebacot dan memaksakan kehendaknya-bahkan kalau perlu dengan kekerasan-hanya untuk sekedar mengutarakan pendapat saja.
komunisme itu utopia, reformasi itu fakta, kegagalan reformasi itu nyata bangget ! :hammer
yang pasti semua pasti akan berjalan sesuai kehendak yang diatas....dunia makin tua ,peperangan,maksiat,bencana dimana2 tunggu saja kiamat .Ya Allah ampunilah dosa2 kami...
BalasHapuskampret tuh aidit..pantes mampus..
BalasHapusanonym n0 2.. SETUJU..
BalasHapus