-
▼
2012
(1286)
-
▼
Januari
(464)
- Aktor Indonesia Jadi Pemeran Utama Film Mortal Kom...
- Alat Anti Penuaan yang Sulit Dipercaya Dari Jepang
- 10 Pekerjaan yang Cocok Untuk Orang yang Pemalu
- 10 Insiden Kematian Tergila Karena Video Game
- Fakta Unik Tentang Status Facebook
- 13 Aplikasi Android yang Mengandung Virus
- 3 Tahun Lagi Tv Analog Tidak Dapat Digunakan
- Ayo Intip Kondisi dari Rumah Adolf Hitler
- Foto Yoga di Atas Air
- Video Melukis Yao Ming Menggunakan Bola Basket
- Ngakak, Surat Lamaran Bocah 17 Tahun di Restoran
- 10 Undangan Pernikahan Teraneh dan Terkeren
- Fenomena Penampakan Pelangi Putih di Kutub Utara
- 9 Inovasi Teknologi Transportasi yang Konyol Tapi ...
- 9 Wisata Alam Buatan Terbaik di Dunia
- Ini Dia 6 Pelaut Wanita Terhebat di Dunia
- 8 Peraturan Lalu Lintas Aneh yang Ada di Dunia
- Semua Orang Mempunyai Kemampuan Membaca Pikiran!
- 10 Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia
- Demi Beli Cincin Tunangan, Pria Ini Jual Ginjalnya
- Inilah 8 Cewek Cantik Mantan Personel SNSD
- Beginilah Desain Kalender DPR Seharga 1,3 Miliyar
- Hendak Dibunuh Pemburu, Induk Orangutan Lindungi A...
- Jembatan Ambruk, Ratusan Warga Garut Terancam Kela...
- Inilah Enam Badai Matahari Terbesar yang Menyebabk...
- Tempat Seru Belajar Misteri Kehidupan Laut
- 7 Hewan yang Paling Ditakuti Oleh Ular
- 10 Tempat Berenang Terunik dan Teraneh di Dunia
- 9 Kesalahan Mengapa Kulit Wajah Memburuk
- Ayo Buat Kamera Sendiri Dengan Bahan Sederhana
- 3 Konsep Rumah 'Go Green' yang Menghasilkan Energi...
- 8 Foto Kelakuan Konyol Para Turis
- Daftar 10 Stadion Termahal di Dunia
- Kata-Kata Bijak Tentang Kegagalan
- 10 Maskapai Penerbangan Dengan Pramugari Terseksi ...
- 92 Kali Gagal Buat SIM, Pria Ini Tidak Menyerah
- 6 Tempat Paling Beracun di Dunia
- 10 Kanker Paling Mematikan dan Sulit Disembuhkan
- 17 Negara yang Nama Ibukota Sama Dengan Negaranya
- 10 Komunitas Internet Terbesar di Dunia
- 5 Majalah Dewasa Paling Terkenal di Dunia
- Inilah Argo Taksi Termahal di Dunia
- Perempuan Misterius di Youtube Pembela Hak Pejalan...
- Ini Dia Pencipta Logo Daur Ulang
- Pulau Hoga, Wisata Bawah Laut Indonesia
- Sopir Bus Ugal-ugalan Tewaskan 9 Orang
- 7 Makanan yang Bisa Menyebabkan Overdosis
- 10 Mobil Paling Unik di Dunia
- Inilah Perpustakaan Terkecil di Dunia
- The Hum, Suara Misterius Dari Dalam Bumi
- 7 Hewan yang Dipercaya Dapat Membawa Keberuntungan
- Foto Latihan Ekstrim Bisku Shaolin
- Indonesia Jadi Tujuan Wisata Favorit Warga Inggris
- Ditolak Penerbit Lokal, Novel Mahasiswa Ini Laris ...
- Video Keren Microwave Menghancurkan Sebuah Benda
- 15 Situs yang Akan Senasib Dengan Megaupload
- 10 Aset Pria yang Buat Wanita Tergila-gila
- Pemain Ini Nyaris Berkelahi Karena Berebut Penalti...
- Mahluk-Mahluk Mitologi Dari Arab
- Bagaimana Terjadinya Badai Matahari 2012?
- Inilah Hot Dog Termahal di Dunia
- TKI Menjadi Instruktur Bahasa Kantonis
- Melihat Keindahan Desa Giethoorn "Venesia dari Utara"
- Rumah Anti Kiamat Rancangan Perusahaan Keamanan
- 10 Negara Dengan Wanita Paling Stress
- Sepeda Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji 3 Kg
- Hukuman Afriani 'Xenia Maut' Vs Pengemudi Mabuk di...
- Foto Binatang Ketika Jatuh Cinta
- Miss Indonesia 2011 Tidak Lagi Diakui Anak
- Inilah yang Tersembunyi di Balik Bayangan Bulan
- PowerTrekk, Charger Handphone Bertenaga Air
- Apa Makanan Favorit Para Presiden Republik Indonesia?
- Video Badai Petir di Afrika Dari Luar Angkasa
- Penyebab Kodak Bangkrut
- Pria Malaysia Klaim Bakal Jadi "Raja Indonesia"
- Pasar tradisional Indonesia di Robertseidelhof, Swiss
- Sejarah dan Makna dari Red Carpet
- 5 Tanda-Tanda Orang yang Mau Kentut
- 10 Bandara Paling Menyebalkan di Dunia
- Fakta Tentang Tembok Besar China
- Kliluk, Danau Totol Totol dengan Banyak Warna
- Daftar Brand Paling Berharga di Dunia
- 10 Fakta Tentang Sherlock Holmes
- Ini Dia 10 Penemu Hebat dari Indonesia
- Membaca Karakter Seseorang Dari Tanda Tangan
- 9 Gaya Busana Tahun 1950-an yang Kembali Hits
- 6 Rahasia Tersembunyi Kantor Apple
- 10 Objek Ilmiah yang Ikut Mengubah Dunia
- Keuntungan Jatuh Cinta Bagi Kesehatan
- Aneh! Salju Turun di Gurun Pasir Sahara (Video)
- Foto Dramatis Saat Seekor Kadal Menangkap Temannya...
- Menuai Banyak Kritik, RUU SOPA PIPA Ditarik..!
- Akun Twitter "Penabrak Maut" Pun Dicaci Maki
- 10 Nama Klub Sepakbola Teraneh dan Terpanjang di D...
- 10 Gaya Hidup Penangkal Kanker
- Foto Ekspresi Wajah Teraneh
- Oxford University Dipermalukan Calon Mahasiswa
- Siluet Kota: Fotografi Cantik Karya Jasper James M...
- Jallikattu, Matador Ala India yang Lebih Sadis dan...
- Wow, Tabungan Guru Ini Sebanyak Rp 91 Triliun
-
▼
Januari
(464)
3 Januari 2012
Kisah Sri Sultan HB IX Terkena Tilang di Pekalongan
Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.
Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.
Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat.
“Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh.
“Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna.
“Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana.
Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak.
“ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.
“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .
“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.
“Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya.
Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal.
Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya.
Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya.
Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor.
“Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik.
“ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya.
“ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas.
“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.
Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya.
Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.
Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan.
Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.
“Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko .
“ Siap pak !” Royadin menjawab datar.
“Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.
“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.
“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.
Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.
Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .
“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya.
July 2010 , saat saya mendengar kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran .
Hormat amat sangat kepadamu Pak Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini dari sabang sampai merauke.
Depok June 25′ 2011
Aryadi Noersaid
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dah pernah baca ditetanga sebelah..
BalasHapusBuat para Polisi>>contoh tu Pak Royadin,ga cuma pecicilan aja dijalan.
Pertamax diamankan..:D
klo gini terus sistem di indo, 1.000 tahun nanti baru ada muncul lagi orang2 baik macam beliau2.
BalasHapuscerita yang mantab
BalasHapus2 Sosok yang benar-benar luar bisa, andaikata 50% saja polisi dan pemimpin kita bisa meniru mereka alangkah makmurnya negeri kita ini..
BalasHapusciamik....
BalasHapushiks... hiks... mengapa admid "menghilang" dua hari belakangan ini blog tak ter-update. apa lagi liburan tahun baru yaaaa... hahahaahahahaha
BalasHapussalut gue.....
BalasHapusaku merasa hina jadi polisi saat aku nilang orang - orang
BalasHapusHikssss bangga juga jadi orang Pekalongan aku. Sego megono, soto babat, tauto, mendoan e, sip pokok e...
BalasHapusSri Sultan dan Pak Royadin sang Polisi sama2 orang hebat....
BalasHapus*merindukan sosok seperti mereka
great story ever :)
BalasHapusjoooosssssss.....!!!!!!
BalasHapusbisa jadi ide film pendek.
BalasHapusMohon Ijin utk di share...
BalasHapusBalas
manstaappp :))
BalasHapussalute buat Alm.Pak Royadin
BalasHapus