Tak lama lagi, masyarakat Indonesia dapat merasakan kecepatan internet yang mumpuni.
Ini dapat dirasakan saat Nusantara Internet Exchange (NIX) telah menjangkau 33 provinsi di Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada akhir 2012 ini.
Hingga saat ini, NIX yang sudah siap dioperasikan sudah berjumlah 8 unit dan pembangunannya terus dilanjutkan hingga akhir tahun.
Nantinya, saat proyek NIX ini selesai, kecepatan internet Indonesia akan meningkat. Terutama untuk akses konten yang berada di jaringan dalam negeri.
Hal ini disampaikan oleh Woro Indah, mewakili Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen Postel) dalam e-Indonesia Initiatives Forum (eII Forum) ke-8.
"Setiap NIX akan terdiri dari 15 server di mana masing-masing server akan memiliki bandwidth 15terabyte. Setiap server akan terdiri dari 200 rak," ungkap Woro di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/4/2012).
Pernyataan ini menjawab pertanyaan mengenai dukungan pemerintah terhadap perkembangan komputasi awan di Indonesia. Menurut Woro, NIX merupakan Infrastructure as a Service (IaaS) dalam adopsi komputasi awan di Indonesia.
Dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21/PER/M.KOMINFO/12/2010, NIX adalah Internet Exchange Point (IEP) yang dibiayai melalui dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi. IEP tersebut merupakan titik di mana routing trafik internet berkumpul untuk saling berinterkoneksi.
Tujuan dibangunnya adalah untuk:
Ini dapat dirasakan saat Nusantara Internet Exchange (NIX) telah menjangkau 33 provinsi di Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada akhir 2012 ini.
Hingga saat ini, NIX yang sudah siap dioperasikan sudah berjumlah 8 unit dan pembangunannya terus dilanjutkan hingga akhir tahun.
Nantinya, saat proyek NIX ini selesai, kecepatan internet Indonesia akan meningkat. Terutama untuk akses konten yang berada di jaringan dalam negeri.
Hal ini disampaikan oleh Woro Indah, mewakili Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen Postel) dalam e-Indonesia Initiatives Forum (eII Forum) ke-8.
"Setiap NIX akan terdiri dari 15 server di mana masing-masing server akan memiliki bandwidth 15terabyte. Setiap server akan terdiri dari 200 rak," ungkap Woro di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/4/2012).
Pernyataan ini menjawab pertanyaan mengenai dukungan pemerintah terhadap perkembangan komputasi awan di Indonesia. Menurut Woro, NIX merupakan Infrastructure as a Service (IaaS) dalam adopsi komputasi awan di Indonesia.
Dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21/PER/M.KOMINFO/12/2010, NIX adalah Internet Exchange Point (IEP) yang dibiayai melalui dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi. IEP tersebut merupakan titik di mana routing trafik internet berkumpul untuk saling berinterkoneksi.
Tujuan dibangunnya adalah untuk:
- Mendistribusikan trafik internet di wilayah pelayanan universal telekomunikasi, trafik nasional, dan internasional.
- Mengurangi latency, meningkatkan kecepatan layanan internet.
- Mengefisiensikan routing trafik internet.
- Mengurangi biaya pengiriman trafik nasional dan internasional.
Pengguna NIX untuk trafik nasional adalah penyelenggara jasa akses internet (internet service provider), penyelenggara jasa interkoneksi internet (network access point), dan atau penyelenggara sistem elektronik yang memiliki AS Number.
Adapun pengguna NIX untuk trafik internasional adalah penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) dan penyelenggara jasa interkoneksi internet (network access point).
Tender NIX yang dilakukan tahun 2011 terdiri dari 13 paket. Kepanitiaannya ditangani langsung oleh Balai Penyedia, Pengelola, Pendanaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), yaitu suatu unit pelaksana teknis di Kementerian Kominfo yang mengelola keuangan secara Pola Pengelolaan Keuangan (PPK), Badan Layanan Umum (BLU), berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Adapun pengguna NIX untuk trafik internasional adalah penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) dan penyelenggara jasa interkoneksi internet (network access point).
Tender NIX yang dilakukan tahun 2011 terdiri dari 13 paket. Kepanitiaannya ditangani langsung oleh Balai Penyedia, Pengelola, Pendanaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), yaitu suatu unit pelaksana teknis di Kementerian Kominfo yang mengelola keuangan secara Pola Pengelolaan Keuangan (PPK), Badan Layanan Umum (BLU), berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
sumber
seberapa kenceng nih ??? naek turun gak ???
BalasHapuspertamax
keduaaaxxxxxxxxxxx.........
BalasHapusklo mau naek trs mnum kuku bima TL!!!!
KETIGAXXXXX
BalasHapusnaik brp BPSnya???atau jgn2 nGOMONG DOANG...BUKTIIN dulu aja dueh...
BALAS
orang yang mau percaya sama janji pemerintah: BODOH
BalasHapusnyaingin dengan korea selatan ga..???
BalasHapusyang saat ini memegang rekor kecepatan tertinggi...
Gua anggap angin lalu... Gua gak peduli pemerintah mau janji apa, gua bakal percaya kalau emang selama ini ada janji yang akhirnya ditepatin.. Gua capek dengerin pemerintah ngomong janji ini, janji itu... Sampah kalau gak ada buktinya
BalasHapuskayanya bakal ada "TAPI"-nya deh...
BalasHapusiya....TAPI bayarnya mahal, TAPI bisa dipake setelah pemakaian sekian jam, TAPI kalo jalurnya lagi sepi, TAPI kalo ada niat baik dari pemerintah.......wakakakakakaka...
Hapusintinya...syarat dan ketentuannya bisa banyaaaaaaaaaaaaaaakkkkk banget dan ujung2nya bisa ditebak......nyedot duit banyaaaaaaaaaaaaaaaakkkk banget ( FYI : konsep interkoneksi internet di luar negeri itu justru nir-bea alias free or low charge )
internet kenceng adalah sesuatu yang dinanti bagi para blogger kayak ane.. hehe
BalasHapusQw percaya sama pemerintah....
BalasHapusAyo pemerintah jadikan negara ini semakin maju dan buat para orang BODOH yang mengolok-olok kalian jadi tersadar...
q percaya sama semua janji kalian..
thx gan infonya
BalasHapus