13 Mei 2011

Trik Kotor Baru CIA Mengumpulkan Informasi

Agen-agen CIA telah mengancam paratahanan dengan bor listrik dan senjata api dalam proses interogasi untuk memaksa mereka memberikan informasi.

Sumber-sumber yang familiar dengan laporan tersebut mengatakan pada CNN bahwa sebuah versi yang telah diedit dari laporan inspektur jenderal akan dipublikasikan pada hari Senin. Laporan yang disusun oleh penyelidik internal CIA itu berisi teknik-teknik interogasi kontroversial CIA yang digunakan selama pemerintahan Bush.

Laporan itu akan dirilis menyusul sebuah keputusan hakim yang memperkuat tuntutan American Civil Liberties Union.

Interogasi dilakukan di penjara rahasia CIA sebelum tahun 2006 di bawah pemerintahan George W. Bush.

Pemerintahan Bush kemudian memindahkan semua tahanan dari fasilitas-fasilitas semacam itu ke penjara federal di Teluk Guantanamo, Kuba.

Sumber-sumber mengatakan interogator CIA mengayun-ayunkan sebuah senjata api ke arah seorang tahanan, Abd Al Rahim Al Nashiri, orang yang dituduh mendalangi serangan bom terhadap USS Cole tahun 2000. Mereka juga memegang sebuah bor listrik, menghidupkan dan mematikannya di dekat kepala Al Nashiri.

Dalam kasus lain, sebuah tembakan dilepaskan di kamar sebelah untuk membuat seseorang percaya bahwa tahanan lain telah dieksekusi.

Sementara itu, pengacara umum Eric Holder sedang mempertimbangkan apakah akan menunjuk seorang jaksa penuntut untuk menyelidiki penyiksaan itu dan membawa sejumlah agen CIA ke pengadilan.

Insiden tersebut digambarkan dalam laporan sebagai salah satu contoh extrem teknik interogasi baru yang digunakan interogator CIA.

Sementara waterboarding dan kekurangan tidur diijinkan secara legal oleh Departemen Keadilan, metode lain, seperti penggunaan bor listrik tampaknya merupakan metode hasil improvisasi yang tidak disebutkan secara spesifik oleh departemen.

Menurut hukum AS, mengancam tahanan dengan "kematian" adalah sebuah penyiksaan dan bersifat ilegal. Dan teknik semacam itu pun tidak akan menghasilkan informasi yang berguna.

Seorang juru bicara CIA mengatakan bahwa laporan itu telah diselidiki dengan seksama oleh Departemen Keadilan yang kemudian memutuskan kapan dan apakah akan diajukan tuntutan. Ia menambahkan,"Itulah bagaimana seharusnya sistem bekerja."

Penyelidikan selesai dilakukan tahun 2004 namun tetap dirahasiakan hingga American Civil Liberties Union meminta hasilnya dipublikasikan.

Perkembangan terbaru dari kemungkinan pelanggaran prosedur yang dilakukan CIA dalam proses interogasi ini terjadi ketika agensi sedang menghadapi berbagai penyelidikan yang semakin meningkat. Pengacara umum AS, Eric Holder, saat ini sedang mereview legalitas metode interogasi CIA tersebut.

Laporan itu merupakan review paling detail tentang program interogasi CIA dan diyakini sangat kritis terhadap teknik-teknik yang digunakan, menyatakan bahwa sejumlah teknik telah melanggar hukum dan norma internasional. Dokumen tersebut telah menjadi sangat kontroversial di dalam CIA sendiri, karena dua bulan sebelum Nashiri ditangkap, agensi mendapat memo dari Jay Bybee, kepala kantor urusan legal Departemen Keadilan, yang menyarankan bahwa ancaman "kematian" adalah legal jika tidak mengakibatkan kerusakan mental permanen.

Mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang terlibat dalam prosedur interogasi kontroversial itu mungkin akan sangat sulit, tulis The Washington Post. Meskipun pengacara Departemen Keadilan mereview kasus tersebut, mereka menolak untuk mengajukan tuntutan. A. John Radsan, mantan asisten pengacara umum di CIA, mengatakan pada The Post bahwa kasus semacam ini memberikan tantangan yang unik.

"Korbannya tidak simpatik. Saksi matanya mungkin tidak akan berbicara. Bukti-buktinya mungkin telah hilang," ujar Radsan.


sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails