7 Januari 2011

Anggota DPR Ini di Tangkap Satpam Karena Mencoba Merakyat Dan Sederhana

imageJamaah shalat subuh baru saja bubar. Sinar matahari pagi belum terbit. Tb Sumandjaja telah keluar asal rumahnya di kampung Salabenda, Bogor, Jawa Barat.

Dia menyetop angkutan kota (angkot) yang melintas di depan rumahnya. Kendaraan tersebut nanti membawanya ke stasiun Cilebut. Melalui stasiun, politikus Partai Keadilan Sejahtera ini naik KRL ekonomi jurusan Bogor-Kota. Ia turun di stasiun Cawang Atas serta cukup membayar tiket Rp 2 ribu.
Tiba di Cawang di lanjutkan menumpang bus agar tiba ke gedung DPR. “Jikalau tak terdapat bus umum, saya kerap numpang bus Kementerian Kehutanan,” ucap anggota komisi II DPR ini.

Sumandjaja memang diniatkan memilih nebeng bus Kementerian Kehutanan ini lantaran lewat di depan gedung DPR.

Pukul 07.00 WIB, Sumandjaja telah sampai di DPR menyusul rapat internal Fraksi PKS. “Itu rutinitas saya sementara menjabat sebagai anggota DPR,” kata wakil ketua Pansus RUU Keprotokal ini.
Tetapi sekarang ini DPR sedang reses. Buat sementara, Sumandjaja tidak harus keluar rumah pada pagi buta guna mengejar kereta supaya tidak terlambat hingga di DPR.

Sumandjaja mengaku lebih senang menggunakan angkutan umum ketimbang menggunakan kendaraan priadi untuk ngantor ke Senayan.

Dengan menumpang kendaraan umum, dia bisa berinteraksi dengan anggota masyarakat.

Selain itu, biaya lebih irit dibandingkan membawa kendaraan pribadi. Ia pun tak perlu capek-capek nyetir.

Hanya bila ada keperluan mendesak saja Sumandjaja menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai ke DPR. Sumandjaja memiliki dua kendaraan yakni Toyota Rush dan Suzuki APV.

“Mobil APV itu belum tuntas kredit hingga sekarang,” kata ketua Fraksi PKS di MPR ini. Sementara Toyota Rush dibeli secara tunai setelah dia menjual kendaraan terdahulu, Suzuki Katana.

Ketua Kelompok IV Tim Sosialisasi MPR ini punya pengalaman tak mengenakkan naik kendaran umum. Telepon genggam tertinggal di angkot saat berkunjung ke suatu daerah di kabupaten bogor

Telepon genggam yang hilang merek nexian dan nokia model lama, “hilangnya minggu kemarin,” kata Ketua Komisi Konstitusi dan Legislasi MPP PKS ini.

Tersadar dua telepon genggamnya tertinggal di angkot, Sumandjaja mengejar dengan menumpang ojek. Naas, angkot tersebut tidak berhasil ditemukan.

Kehilangan telepon genggam tentu menyulitkan Sumandjaja untuk berkomunikasi agar tetap bisa halo-haloan, ia meminjam handphone anaknya.

“Mudah-mudahan minggu depan sudah bias membeli baru lagi dan handphone anaknya bias dikembalikan lagi,” kata Sumandjaja. Pengalaman tak mengenakkan lainnya yakni digeledah oleh Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR.
Ceritanya, Sumandjaja yang masih dalam kondisi mengantuk turun dari bus di depan gerbang DPR. Malam sebelumnya dia bergadang karena harus menyelesaikan tugas-tugas rumah.

Begitu melewati gerbang, petugas Pamdal menghampirinya. Sumandjaja ditanyai macam-macam. Karena datang jalan kaki, dia dikira tamu.

Tak hanya itu, petugas itu menggeledahnya. Sumandjaja diminta memperlihatkan semua isi tasnya. Karena tak menemukan barang-barang yang mencurigai, Sumandjaja diminta memperlihatkan identitas.

“Langsung saya kasih ID Card anggota DPR saya. Setelah tahu mereka bahwa saya anggota DPR akhirnya meminta maaf,” kenangnya waktu itu.

Sumandjaja berharap petugas Pamdal tidak seenaknya menggeledah tas orang yang akan masuk ke dalam gedung DPR sebelum lebih dahulu menanyakan identitasnya.

“Kalau asal geledah kemudian ternyata tahu bahwa yang digeledah anggota DPR kan mereka malu sendiri,” kata anggota DPR dua periode ini.

Sumandjaja adalah anggota DPR periode 1999-2004 dan periode 2009-2014. Sedangkan periode 2004-2009 dirinya ditunjuk oleh parai untuk menjadi tenaga ahli di DPR.
Aktivitas DPR yang padat kerap membuat Sumandjaja tak punya cukup waku untuk pulang kerumahnya di bogor.
Ia sering menginap di ruangan kerjanya di ruangan 305 Gedung Nusantara I bila pekerjaannya sedang menumpuk sementara besoknya ada siding pagi hari.

Sebelum tidur, sambung Sumandjaja, dirinya terlebih dahulu malapor ke Pamdal agar tak terjadi kesalahpahaman seperti kejadian penggeledahan di gerbang DPR

Dimana tidur? Sumandjaja mengatakan dia tidur sekenanya saja. Kadang di sofa, kadang dilantai ruangan kerjanya yang dilapisi karet. Tentu saja tanpa bantal dan guling. “ saya langsung tidur miring di karpet saja dan tidur pulas sampai pagi,” katanya.
Beberapa kali tidur diruang rapat Fraksi PKS di lantai yang sama. Ia memilih tidur disitu karena ruangganya lebih lebar.untuk alas tidur, Sumandjaja memanfaatkan karton bekas yang banyak menumpuk di ruangan tersebut.

Biasanya, bila menginap dia kantor Sumandjaja ditemani asisten pribadi dan office boy yang memang sehari-hari tidur di situ, “Tapi, saya juga sering tidur sendirian,” katanya.


Sumber : http://www.suaranews.com/2011/01/kasihan-anggota-dewan-ini-karena.html

38 komentar:

  1. MASIH BANYAK PRIBADI-PRIBADI SEDERHANA DAN BERSAHAJA YANG TIDAK DILIRIK OLEH MATA HATI KITA SEBAGAI MANUSIA, BAHKAN SERING DAN HAMPIR SELALU DICERCA, PADAHAL PEKERJAAN MEREKA JUJUR DAN TULUS....
    SEMOGA YANG BELUM BAIK SEGERA MENJADI BAIK, DAN YANG SUDAH BAIK TETAP BAIK....
    INDONESIA, DENGARKAN KATA HATIMU....

    BalasHapus
  2. Dalam kondisi seperti ini, di saat mayoritas pejabat berhati bejat, sesuatu hal lumrah dan biasa-biasa saja menjadi sangat istemewa. Salut utk pak Suman... anda adalah bagian dr segelintir pejabat kita yg punya hati nurani...

    BalasHapus
  3. semoga saja bukan segelintir orang yg berhati mulia spt pak suman yg berada di di dalam gedung MPR sebagai para anggota dewan MPR/DPR yang TERHORMAT ,akan banyak lagi tokoh yh berhati mulia
    Salute....

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah masih ada sedikit perak di tengah2 sampah...

    BalasHapus
  5. kayaknya ni posting berbau kampanye..... hiden show

    BalasHapus
  6. Alhamdulilah masih ada emas di tengah-tengah kotoran...semoga emas tersebut tetap terjaga kilaunya

    BalasHapus
  7. TErserah mau dibilang berbau Kampanye atau tidak...Bukankah KEBAIKAN memang harus dikampanyekan?? apalagi di tengah kehidupan yg carut marut.

    BalasHapus
  8. semoga bisa menjadi contoh bt anggota DPR yg lain "kalau matanya dan mata hatinya masih melek"

    BalasHapus
  9. ajak dong yang lain.....

    BalasHapus
  10. Yang ngatai ni berbau kampanye tu cuma gak rela aja kalo ada pribadi yang sesederhana ini. ato mungkin malah yang comment tu anggota DPR yang dalam setatus SAMPAH

    BalasHapus
  11. yg penting jangan korupsi pak!! anda sudah seperti anggota parlemen dinegara2 maju, tidak seperti teman2 DPR anda yg terbelenggu dalam kebodohan dan primitif pola pikirnya.

    BalasHapus
  12. semoga semua anggota dewan yg terhormat meniru bukan hanya membaca!

    BalasHapus
  13. SALUT DAN PATUT JADI TAULADAN KITA..MOGA ANGGOTA DPR YG LAIN CEPAT SADAR...

    BalasHapus
  14. itu yang harus ditiru...sebagai wakil rakyat seharusnya merakyat agar cepat tanggap masalah2 yang dialami rakyat...klo tiap hari jalan2 ke LN mana ngerti rakyat nya lagi susah....

    BalasHapus
  15. GOOD..GOOD...GOOD..

    BalasHapus
  16. Kagum sekagum-kagumnya..

    BalasHapus
  17. jika memberi dengan tangan kanan tangan kiri jangan sampe tau dong...ARAHNYA MAU KE MANA SIH...

    BalasHapus
  18. kadernya pks memang banyak yah,,,

    BalasHapus
  19. posting yang baik salah,, yang jelek apalagi.. brbau kampanye ato ngga, yang penting salutt buat pa sumandjaja...

    BalasHapus
  20. Mw poligami??ya jd KADER PKS.....

    BalasHapus
  21. PKS??? Duh ngga Banget Gan!!!
    MUNAFIK ABIS!!!

    BalasHapus
  22. AMIT-AMIT DAH.....
    PKS AHLINYA POLITIK BUSUK...!!!

    BalasHapus
  23. kata bapak tebe:seluruh anggota legislatif berani ngga dikurangin tunjangannya bwt kesejahteraan rakyat????????????

    BalasHapus
  24. BWT Anonim atas gw..
    Gw setuju dah..palagi gw br tau tuh belangnye kader2 PKS di daerah gw...Ueekkkssss bikin muaksss!!!

    BalasHapus
  25. bukan masalah PKS atw partai lainx,,, yg diliatkn CONTOHx,,,,,,,, goblok nech yg koment diatas gue,,,, liatttttt donkk,,,, sbagy contoh,,,, jgn ngliat partaix..... PAKE OTAK,, JANGAN PAKE DENGKUL,,,,,

    BalasHapus
  26. Salut Pa'. Mata saya sampai b'kaca-kaca..
    Hiks..

    BalasHapus
  27. berpikir positif, semua hal yang bagus dan benar harus di beritahu untuk memotivasi yang lain agar melakukan hal yang sama. maju terus pak, mudahan dapat menjadi contoh teladan bagi kta semua.

    BalasHapus
  28. positif thinking dong jgn negatif mulu...hargai n syukuri kalo ada yg begini, dasaaarrrrr...

    BalasHapus
  29. yg suka mencerca semoga di beri hidayah....
    klo ga sadar juga....semoga kena azab......

    BalasHapus
  30. se-aneh apapun, se-eksentrik apapun, se-nyeleneh apapun, pokoknya gak korup, gak asbun, gak munafik.

    BalasHapus
  31. semoga anda menjadi Ketua DPR/MPR...
    terlalu busuk tuh DPR

    BalasHapus
  32. jujur saya seperti membaca dongeng dari antah berantah.
    nggak percaya gitu, ini anggota DPR lho. DPR kan tempatnya orang yg kerjanya tidur-berdebat-berkelahi, tapi dibayar dgn gaji dan fasilitas wuah..!!! puah!

    BalasHapus
  33. ane sih....lebih seneng liat beliau sebagai pribadinya...bukan sebagai anggota partainya....

    BalasHapus
  34. Kalo ane sih stuju-setuju aje....sama PAMDAL, itu udah bagian dari tugasnya, harusnya Anda salut sama PAMDAL, mereka menjalankan tugas tanpa tebang pilih....mentang-mentang pejabat seenaknya aza ngeloyor...huuffss....emang di Indonesia budaya ngeloyor kalo dah punya jabatan itu dah biasa...malu dong sama anak-anak TK yang masih mau antri sesuai aturan...

    Tapi aq juga salut akan kesederhanaan Anda pak...semoga ditiru sama anggota yang laen...semoga tidak korupsi azaa....amin...

    BalasHapus
  35. Yang Pasti, balikin duwet kuu.....
    kagakk ikhlas bener...

    BalasHapus
  36. AH Lebay...
    emg apa istimewanya kalo pejabat naik angkot sama naik bis ?
    baru segitu aj sombong.
    #politik pencitraan#

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails