9 Desember 2011

Teori Evolusi Darwin Dipatahkan Lagi di China

Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah.

Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan

penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.

Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.

Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.

Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.

Namun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.

Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.

Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.

Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.

Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.

WIKIPEDIA MENULIS
Gua Yuchanyan adalah sebuah situs arkeologi di Daoxian County, Hunan, Cina. Situs ini menghasilkan pecahan keramik dan artefak lainnya yang oleh analisis KARBON dan kolagen tulang, diperkirakan berasal dari 17.500 - 18.300 tahun yang lalu untuk tembikar. mungkin contoh tertua dari tembikar yang pernah ditemukan. 

Gua menyimpan peninggalan fragmentaris 2 atau lebih pembuluh keramik, di samping sejumlah besar abu, dan tersusun dari tulang hewan , serpihan artefak kasar dan , alat tulang, dan alat-alat shell. Artefak menunjukkan bahwa gua itu dihuni Paleolitik Akhir '. Di sini kami melaporkan pada usia radiokarbon dari sedimen didasarkan pada analisis karbon dan kolagen tulang. karbon dan tulang terbaik diawetkan sebagaai sampel diidentifikasi oleh penyaringan di lapangan dan laboratorium. Usianya berkisar dari sekitar 21.000 sampai 13.800 kal BP. Usia berkisar antara 18.300 keramik kuno dan 15.430 BP kal. Sampel kolagen arang dan tulang terletak di atas dan di bawah salah satu fragmen yang diproduksi sekitar 18.000 yang lalu. Ini potsherds keramik karena itu memberikan beberapa bukti awal pembuatan gerabah di Cina.
 




sumber

13 komentar:

  1. PERTAMAXXXXXXX,,,,,,,,,,
    Lagian Darwin dan kroni2nya kok bodoh bgt yaa???? masa manusia asalnya dari binatang....
    berarti dulu waktu darwin masih kecil,,,, tiap ada babi di kandang,, dia panggil Mommy dunk
    hahahahahahahha

    BalasHapus
  2. mungkin Darwin nge-fans banget sama topeng monyet..

    BalasHapus
  3. darwin...gimana nih teori elu...keknya gak ilmiah yak ???

    BalasHapus
  4. biar ALLAH yang menilai bang...
    hihihih

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. patah terus tu teori sidarwin.

    Dah gak bisa ikut evolusi tu teorinya.

    BalasHapus
  7. teori orang goblok di percaya
    di al qur'an jelas tertulis
    nabi adamlah manusia pertama
    dan juga nenek moyang manusia

    BalasHapus
  8. DARWIN SIH GAK SALAH...ORANG BUAT TEORI KAN BOLEH2 AJA, SOAL BENER APA GAK ITU MASALAH LAIN...CUMA SAYANGNYA GAMBAR2 MONYET JADI MANUSIA KHAYALAN TADI MASIH BANYAK TERPAMPANG DI SEKOLAH2...!!!

    BalasHapus
  9. Anonim 12 Desember 2011 09:31,
    sebenarnya kamu bener. Darwin gak salah. Tapi TEORI-nya lah yang salah.

    Kalau misalnya monyet berevolusi menjadi manusia, berarti sekarang monyet udah gak ada lagi, dong. Semua monyet menjadi manusia. Gak mungkin kan?

    Ambil contoh termudahnya adalah benih. Benih saat ditanam dan dirawat, ia akan tumbuh menjadi tumbuhan. Bukan benih lagi.
    Manusia juga. Yang pertamanya adalah bayi, tumbuh menjadi manusia dewasa. Manusia dewasa gak akan jadi bayi atau kembali jadi bayi lagi, kan?

    Monyet juga. Kalau misalnya monyet tumbuh menjadi manusia, manusia itu bukan monyet lagi. Dan monyetpun gak ada lagi sekarang.

    ~BellaHamasaki

    BalasHapus
  10. Darwin membuat teori yg didasarkan pada belief-nya bahwa dunia dan alam ini tercipta secara kebetulan tanpa adanya The Creator. Selanjutnya, teori Darwin ini kemudian menjadi filsafat materialisme dan rasisme yang diadopsi oleh Neo-Fir’aun semacam Adolf Hitler.Karl Marx,yg pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham materialisme. Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya Das Kapital kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin ia menulis: “Dari seorang pengagum setia Charles Darwin”. Maka tak heran jika Karl Marx pernah berujar bahwa “Agama adalah Candu”. Itu sebabnya, ajaran evolusi yang juga menafikan paham ketuhanan ini searah dengan jalur pemikiran Karl Marx. (dari http://votreesprit.wordpress.com/2011/12/01/membongkar-propaganda-anti-tuhan-dalam-film-x-men-first-class/)

    BalasHapus
  11. JADI KALW BEGITU, TEORI DARWIN HARUSNYA SUDAH DIHAPUS DI MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH.

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails