22 April 2011

Isu Seputar Ujian Nasional yang Benar Dan Salah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihxJtnrtXrXW1lZEP5wjGCcFKYaKTnvuIVpidUanZkfzdgjXPwS9WsP434yv2omeNkOnIl5YVqXZTg9mFgOyuziACVccxhbpYWVL54bzVKas3P7P_fDWUjV5XHYz00-K9pslhoeFzuzFDK/s1600/ujian-nasional3.jpg

Selamat Datang

Quote:
Ujian Nasional (UN) tahun 2011 akan segera terlaksa. Untuk SMA dan sederajat akan serempak silaksanakan pada Senin, 18 April 2010 dan untuk SMP dan sederajat akan dilaksanakan pada 25 April 2011
Quote:
UN tahun ini mengalami perubahan dari UN sebelumnya.
Dengan adanya perubahan ini, banyak tersebar isu-isu yang berkembang di kalangan para siswa. Namun tidak semua isu tentang UN 2011 itu benar. Untuk itu dimohon siswa untuk tidak panik dalam menghadapi UN tahun ini.
Quote:
Berikut ini beberapa isu seputar UN 2011 dan kita lihat mana yang benar dan mana yang salah.
Apakah kelulusan hanya dipengaruhi pada nilai UN saja?
Tidak benar.
Spoiler for Penjelasan:

Menurut BNSP bahwa penilaian kelulusan antara UN dan hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, namun bisa saling membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah.
Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.

Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.


Mendiknas mengatakan bobot UN mesti lebih besar dari nilai sekolah untuk mengontrol hasil kelulusan. Pasalnya, dari data-data yang ada masih banyak sekolah yang me-mark up nilai siswa.


Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.



Paket soal UN 2011 ada 5 paket?
Benar.
Spoiler for Penjelasan:

Pada Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, akan ada sesuatu yang berbeda. Jika sebelumnya hanya ada 2 paket soal untuk peserta UN, kini soal yang dibagikan ada 5 paket untuk satu ruangan.
Kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek, demikian seperti ditegaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas) Prof Mansur Ramli.


Soal UN bocor?
Tidak benar.
Spoiler for Penjelasan:
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengimbau kepada seluruh orang tua siswa atau peserta Ujian Nasional (Unas) untuk tidak mudah tergoda dengan adanya tawaran bocoran soal Unas.

“Masyarakat khususnya orang tua harus yakin bahwa jangan sampai terjebak pada spekulasi-spekulasi yang menyatakan soal ujian itu bocor. Bahkan, saya juga menerima sms yang berbunyi “Pak ini ada tawaran soal. Kalau jawaban benar 25 persen, harganya sekian juta, kalau benar 50 persen sekian juta”,” ungkap Nuh di sela kunjungan ke percetakan soal Unas di Percetakan Balai Pustaka, Jakarta, Sabtu (9/4).


Jika seandainya nanti di masyarakat atau di lapangan tetap ada dugaan soal bocor, lanjut Nuh, maka bisa diadukan ke pihak Kemdiknas. Pasalnya, mantan Menkominfo ini mengungkapkan, dalam pencetakan soal Unas kali ini pemerintah beserta dengan pengawas dan percetakan telah menaruh sebuah kode rahasia atau kode khusus yang melekat di setiap soal Unas.


“Kalau ada yang menyebarkan laporkan kepada kami. Nanti tinggal melihat kode khusus yang tertera di dalam soal. Dan kode itu adalah kode rahasia yang hanya diketahui oleh Kemdiknas, Pengawas dan Percetakan. Sehingga apakah soal itu berasal dari orang lain dengan bisnis sesaat dan disebarkan seakan-akan bahwa itu bocoran soal, itu akan kami ketahui dengan mudah apakah itu soal Unas asli atau palsu,” paparnya.


Dalam kesempatan ini, Nuh juga ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berhenti berburu soal Unas. Menurutnya, orang tua sebaiknya memberikan semangat kepada anak-anaknya untuk lebih giat belajar. “Sudahlah, daripada berburu bocoran soal yang tidak jelas juntrungannya, lebih baik energinya dipakai untuk belajar. Sehingga lebih khusyuk dan lebih konsen,” imbuhnya.


Tidak ada sanksi jika terjadi kecurangan dalam UN?
Tidak benar.
Spoiler for Penjelasan:


Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak bosan-bosan mengajak siswa, guru, dan pejabat terkait untuk jujur dalam pelaksanaan ujian nasional (UN). Meskipun kecurangan sulit dideteksi, Kemendiknas tetap yakin ancaman sanksi bisa membuat semua yang terkait lebih jujur. Ancaman sanksi tahun ini adalah nilai siswa yang curang akan dihapus.

Ancaman tersebut disampaikan langsung Mendiknas Mohammad Nuh. Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya memiliki sistem baru untuk mendeteksi kecurangan pengerjaan UN. Setiap lembar jawaban siswa memiliki kode rahasia. Kode tersebut hanya diketahui Kemendiknas, percetakan, dan pengawas.



Siswa yang terbukti melakukan kecurangan dijamin tidak lulus?
Benar.
Spoiler for Penjelasan:

’’Lima paket soal unas tahun ini sangat menyulitkan siswa melakukan kecurangan di dalam kelas. Tapi, yang bahaya adalah kecurangan dilakukan sekolah dengan menyiapkan jawaban bagi siswa atau mengganti jawaban siswa di lembar jawaban komputer (LJK). Sekolah harus bisa mengurangi kecurangan siswa juga dirinya.’’Tahun ini tidak ada ujian ulangan sehingga kalau siswa terbukti melakukan kecurangan otomatis dia didiskualifikasi,’’ jelas Mungin.


UN Satu Syarat Masuk PTN ?
benar.
Spoiler for Penjelasan:
Para rektor telah menerima Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu komponen yang akan dipertimbangkan sebagai syarat masuk PTN.

Secara umum rektor-rektor menerima hasil UN akan dipertimbangkan menjadi syarat masuk PTN
. Adapun bobotnya masih digodok. Demikian dijelaskan Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal, seusai meresmikan Pameran Foto Peduli Pendidikan di Kantor Kemendiknas, Jakarta, Sabtu (18/12).

Sementara Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bersama perwakilan sekolah dan Mendiknas, pada saat berbeda membahas formula dan bobot penilaian untuk UN. Mendiknas M Nuh meminta para peserta sosialisasi dapat memberi masukan formula UN .Mantan Rektor ITS (Institut Teknologi Surabaya) ini berharap hasil formula UN yang ditetapkan tahun ini menjadi standar dan tidak berubah lagi.


Ia menyatakan terlebih penting dan strategis adalah tindak lanjut dari ujian nasional. “Arah ujian nasional sekarang adalah peningkatan mutu pendidikan,” tegasnya.


Ia melanjutkan salah satu prinsip UN adalah komprehensif. Artinya, UN harus mencerminkan kesatuan proses belajar mengajar yang dijalani siswa. “Sebagai sebuah sistem evaluasi, UN harus bisa meliputi setidaknya tiga kompetensi dasar yakni kognitif, afektif, psikomotorik,”cetusnya.


1 komentar:

Related Posts with Thumbnails