 
     VIVAnews - Kapal pencari penjelajah  Kutub Utara Sir John Franklin yang hilang di kawasan paling utara Bumi  150 tahun lalu berhasil ditemukan arkeolog Kanada.
Kapal bernama  HMS Investigator itu ditinggalkan pada tahun 1853 karena terperangkap  es saat sedang menjalankan misi kedua untuk mencari Franklin dan tim  ekspedisinya.
Franklin dan semua anggota tim hilang saat berlayar  menuju Kanada Utara tahun 1845. Misi tim saat itu dalam upaya menemukan  rute perdagangan antara Atlantik dan Pasifik melalui lautan Kutub Utara  atau disebut "Northwest Passage".
Kapal pencari Franklin  ditemukan pekan ini di perairan dangkal di Teluk Mercy, laut barat  Kanada, oleh seorang peneliti dari Parks Canada.
Seperti dikutip  dari laman harian The Telegraph, edisi 30 Juli 2010, kapal HMS  Investigator merupakan salah satu dari sejumlah kapal Amerika dan  Inggris yang dikirim untuk mencari kapal HMS Erebus dan HMS Terror, yang  hilang dalam misi tak berhasil Franklin pada 1845.
Tahun 1953,  Investigator ditinggalkan di tengah padang es oleh Kapten Robert McClure  dan krunya. Selama tiga tahun, mereka sudah mencoba menyelesaikan tahap  air pencarian "Northwest Passage",  tetapi terus menerus terkendala  lapisan es.
Persediaan makanan yang minim membuat 60 kru  meninggalkan kapal. Mereka diselamatkan oleh kapal lain, tetapi McClure  dianggap sebagai orang Eropa pertama yang menemukan pintu masuk barat  jalur perdagangan.
Tiang layar dan tali-tali kapal telah rusak  karena es dan cuaca selama 157 tahun sejak kapal hilang, tetapi bagian  dari kapal terlindung berkat air benua utara yang sangat dingin. Kapal  yang sering disebut dalam dongeng Northwest Passage itu masih dalam  kondisi baik.
Marc-Andre Bernier, kepala penelitian bawah laut  Parks Canada mengatakan, "Kapal berada dalam kondisi sangat baik. Ini  adalah penemuan yang sangat penting. Ini adalah kapal yang berlayar  dalam tahap akhir pencarian Northwest Passage," kata Bernier.
Tim  Parks Canada tiba di Mercy Bay pada 22 Juli, dan tiga hari kemudian, es  sudah cukup mencair hingga perangkat sonar bisa digunakan. Bangkai  kapal ini ditemukan dalam waktu 15 menit.
Menurut Bernier, tidak  ada rencana untuk mengangkat kapal ke permukaan. Tim hanya berharap bisa  menggunakan perangkat video bawah air untuk mengambil gambar kapal.
Jim  Prentice, menteri lingkungan hidup Kanada, mengatakan bahwa pemerintah  Inggris telah mengetahui penemenuan bangkai kapal berikut tiga mayat  pelaut yang diduga meninggal karena sakit. (adi)
• VIVAnews
 

0 komentar:
Posting Komentar