JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan berbagai cara yang dilakukannya, Malaysia terus mengincar para dosen dan peneliti Indonesia yang menguasai ilmu-ilmu dasar dan rekayasa untuk mau bekerja di Malaysia. Selain menawari dosen-dosen di program studi di perguruan tinggi Indonesia untuk mengajar dan meneliti di Malaysia, model tawaran lain yang kerap digunakan Malaysia untuk mendapatkan dosen-dosen Indonesia adalah dengan dengan menawarkan kerja sama riset.
Kepala Pusat Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Syahril mengatakan, Malaysia sangat aktif dalam menawarkan kerja sama riset dalam multidisiplin ilmu. Para peneliti Batan juga banyak yang menjadi pembimbing mahasiswa atau dosen Malaysia yang ingin memperdalam seputar nuklir.
”Malaysia memang menyiapkan basis kapasitas iptek dosen dan mahasiswanya cukup tinggi. Indonesia memang lebih dulu membangun infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia iptek, tetapi kini terbatas dananya,” katanya.
Karena itulah, dosen-dosen ilmu-ilmu dasar dan rekayasa banyak diminati, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Teknik Nuklir, Aeronautika dan Astronautika, Teknik Mesin, dan Teknik Material. Dengan ilmu-ilmu itu, Syahril yakin Malaysia memiliki rencana yang jelas untuk mengembangkan industri strategis mereka.
Malaysia saat ini sudah berencana mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada tahun 2021. Mereka banyak belajar dari ahli-ahli nuklir Indonesia walaupun tidak pernah menyebutkan secara pasti bahwa tujuan mereka belajar ke Batan untuk mendirikan PLTN.
Menurut Leonardo yang menolak tawaran bekerja ke Malaysia, gaji dan fasilitas yang diberikan Malaysia memang lebih baik dibandingkan dengan di Indonesia. Namun, dalam apresiasi keilmuan, para peneliti dan dosen Indonesia harus menginduk pada dosen Malaysia. Kondisi tersebut membuat peneliti Indonesia hanya bisa menjadi ”orang nomor dua” atau peneliti pendamping.
”Kalau di Indonesia, peneliti bisa bebas walau harus berebut dana penelitian yang peluangnya terbatas. Menjadi dosen dan peneliti di Indonesia dituntut memiliki kemampuan survival tinggi,” katanya.
Kini, peluang untuk bekerja dan meneliti di Indonesia juga sudah terbuka. Lulusan Aeronautika tidak semata-mata bekerja di PT Dirgantara Indonesia, tetapi banyak juga yang bekerja di sejumlah maskapai penerbangan.
Walaupun dengan gaji dan fasilitas memadai, Hakim yang pernah bekerja meneliti di Jepang menilai bahwa apa yang diberikan Malaysia tidak terlalu istimewa. Negara-negara lain, seperti Jepang, juga memberikan gaji dan fasilitas yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan Malaysia
Sumber : Kompas.com
tuh gan..MALAYSIA aja nyadar kalo SDM INDONESIA bermutu tinggi dan berkualitas.. tapi kenapa INDONESIA malah tidak perduli dengan mereka2 ini? malah sibuk dengan politik kotor dan basa basi publik...malah mo perang2an segala... mari kita berjuang untuk INDONESIA dengan cara yang terpelajar dan terhormat! buktikan bahwa kita juga bisa bersaing!DAN BUKTIKAN KEPADA DUNIA BAHWA KITA HEBAT!! INDONESIA BISA!
BalasHapusane khawatir, kalo pemerintah gak pernah mikirin nasib ilmuwan, dosen, peneliti kita, maka akhirnya indonesia akan jadi negara terbelakang....
BalasHapusitulah akibat pemerintah tidak peduli dengan para ilmuwan, barapa banyak ilmuwan indonesia yang bekerja di luar negeri, yah karena ilmu mereka di hargai, penemuannya di hargai, coba kalau diam di Indo, pemerintah mana peduli. mungkin satu2 yang tidak akan dibajak orang adalah para dukun dan para normal yang banyak memberikan janji palsu dan satu lagi para koruptor.
BalasHapusYang memegang kendali pemerintahan hanya berpikir bagaimana bisa korupsi tanpa diketahui.
INDONESHIT
BalasHapusAnonim mengatakan...
BalasHapusINDONESHIT
8 Februari 2011 09.06
Iyaaah gitu donk! Ada juga yang buka matanya! Syukur Alhamdulillah!
Ya Rabi, Ya Karim, Ya Babe, Ya Ryan Jombang dan siapa saja yang pinter pinter bole saja ente menyumbang ilmu kepada sesiapapun/negaramanpun. Ada pahala tuh.
Orang Malaysia sangat sangat terbuka kepada siapapun yang ingin mengabdi diri atau menyumbangkan ilmunya kepada negara.
Bukan macam orang Indon yang berpikir negatif dan penuh irihati.
Bahlul!
INDONESHIT
BalasHapus8 Februari 2011 09.06
Iyaaah gitu donk! Ada juga yang buka matanya! Syukur Alhamdulillah!
Ya Rabi, Ya Karim, Ya Babe, Ya Ryan Jombang dan siapa saja yang pinter pinter bole saja ente menyumbang ilmu kepada sesiapapun/negaramanpun. Ada pahala tuh.
Orang Malaysia sangat sangat terbuka kepada siapapun yang ingin mengabdi diri atau menyumbangkan ilmunya kepada negara.
Bukan macam orang Indon yang berpikir negatif dan penuh irihati.
Bahlul!
( orang tolol amacam apa kamu ini, ngomong apa sih km ini, +6285211264456 ini no phone saya ayo kita bertemu dimana, malaysia itu negara TOLOL, TABOK JUGA NTAR LHO NEE, ANJING KM INI)
MALON bisanya cuma makan taik babi makanya bangsa malingsial otaknya gak ada bodoh2...MALINGSIAL HORNY SHIT.
BalasHapusgue orang indonesia, gue benci malaysia komeng seperti diatas, tapi jujur harus gue terima bila kenyataannya emang begitu. Di indonesia, peneliti itu TIDAK dihargai.
BalasHapusbuat malaysia, terima kasih atas kesempatannya, tapi bukan berarti kalian lebih unggul dari kami.
Hati-hati wahai malaysia, aroma kepongahan kalian sudah muncul dan ini berarti alamat kehancuran kalian sendiri.
"( orang tolol amacam apa kamu ini, ngomong apa sih km ini, +6285211264456 ini no phone saya ayo kita bertemu dimana, malaysia itu negara TOLOL, TABOK JUGA NTAR LHO NEE, ANJING KM INI)"
BalasHapusP.S. +6285211264456 dan blog ini sudah ane kasi (melalui emel) ke kantor RESKRIM Polda Metro Jaya.
Kebakaran jenggot loe!
Apa sih komentar di atas yang membikin ente keluar tanduk masuk tanduk? Komentar ane baik baik kok. Apa betul ente preman?
Dasar Orang Indon suka minum darah! Tengok tuh di Banten dan Temanggung! Seluruh dunia tahu/liat kalian membunuh sesama manusia dan membakar tempat ibadah. Apakah kalian tidak ada malu?
Jadi orang beneran... jangan hanya belajar jadi orang beneran.
Betul betul betul bahlul!
atas banyak bacot loo, lo tuh yang bahlul, dr pd negara lo negara banci, ngpn malu nyatanya kyk gt, dr pd nyolong budaya negara lain dan mengakuinya, and suka ngaku2 dasar penjilat lu
BalasHapusehhhh MALONSHIT taik kucing...azahari n moh top itu teroris dari malingsial yg bawa2 nama agama dan membunuh ratusan org gk berdosa...tinggal tunggu waktu aja kami invasi ke tanah melayu...
BalasHapusHey ching "azahari n moh top" gurunya siapa? Siapa yang ajar dia jadi teroris?
BalasHapusPenyakit ingat ingat lupa loe kambuh lagi ya? Tuh apakah kalian (yang madesu dan bahlul) tidak tahu atau pura pura tidak kenal dengan Bpk Abu Bakar Buasir dan Abdullah Tersungkur?
Orang Malaysia kalo mahu bikin anak kek, ngentot kek, jadi teroris kek atau apa kek dia bikin dengan penuh hati.
Bukan setengah setengah!
Itu hanya 2 orang ching (Bpk Noordin dan Bpk Azahari)! Kalo 10 alamak hancur lebur negara kalian.
Jangan perang ching! Jangan mahu mati percuma. Nyawa kalian ada harga ke tidak? Kalian bukan babi atau asoe walaupun hampir mirip tapi kalian kan anak Tuhan juga. Kasian dech loe!
Dari perang perangan (ala Indonsial) lebih baik kalian perangi kejahilan, kemunafikan, korupsi, kemiskinan dan kelaknatan yang bermaharajarela di negeri kalian.
Dasar tikus nyinyik! Burung Gagak!
Betul betul betul brengsek!
ehhh anak kodok ijo yg di atas gw...hari gini bicara kejahilan...koruptor...kemiskinan...Loe aja gk tau spt apa itu nasionalisme...lo jilat2 aja telor MALONSIAL mana tau lo horny trus lo sodomi tuh anwar ibrahim....hehehee...crot...cror...ahhhh
BalasHapusnulis email aja masih gak bener, make koment lagi tuh si anak MALINGSIANJING
BalasHapuszxc
Orang Malay yang di atas...
BalasHapusKamu belum tau tentang Indonesia
Jadi jangan bicara dengan bahasa Indonesia
Dan jangan sok tau tentang Indonesia
Negara Indonesia lebih demokratis dari pada negara anda...Masyarakatnya terbuka dalam menyampai kan pendapat...tidak seperti di negara anda dimana pemerintahnya tidak membiarkan masyarakatnya jadi pintar. Anda seperti katak dalam tempurung.....
najis ya indo ngiri sm u ..
BalasHapusgk sudi tw gk serumpun ma u apalagi ngiri u nydr donk level u lbh rndh dr qtq ngpn ngiri...
Wakwakwakwakwakwakwak waduuuuuuh kecebong anyut anak amis, kaum duafa, golongan marginal, madesu, kismin bahluuuuuuul!
BalasHapusPe'ah kalo mahu buka mulut liat cermin dulu!
Muka mupeng!
Saraf semua comment nya !!!! Cuman bisa perang comment doank, ga usah perang di dunia maya deh. lebih baik dibuktikan aja, negara mana yg lebih maju ke depannya. Kalau ga salah ada yg lg kewalahannya, sekarang tenaga kerja kita susah di dapet???
BalasHapusWKWKWKKWKWK, lebih seru liad komentar dan testimonial nya dari pada artikel nya,
BalasHapusGW SETUJU MALINGSHIT EMANG PONDAN...
GW JUGA SETUJU ORANG INDONESIA (walaupun gw indonesia juga) emang orang indo (apalagi yang pribuminya) haus darah...
WKWKWKKW
gampang di provokasi, gampang di kambing hitam kan
Malihshit/Malayahudi= Maling In southeast Asia'
BalasHapussuka nyuri apa ja,,,just be alert
brani'y cman nyiksa TKI N TKW doank,,,muke lo pda kaya toilet'
4r all Malingsia yg komen,,,,may Allay burn u inside the hell.
oia 1 lgi....g sah pke bgasa Indonesia,,,lo mo komen pke bhsa loe yg bkin pusing(psing skit kpala bukan pusing=berputar In malayshit language)Lol:p
bhsa ja nebeng,,,g tau malu loe'
Subhanallah! Hey ching yang bahlul!
BalasHapusTuh tuh liat tuh "....negara mana yg lebih maju ke depannya."
Yang jelas faktanya sekarang negara lu yang paling ambruradul apalagi masa depannya pasti suraaaaaam. Itu fakta loh fakta loh paham lu anak amis kecebong anyut orang kismin!
Kata Bapak TB kemiskinan sudah dekat dengan kubur. Kemiskinan ilmu, uang, harta, ahlak, kesedaran dan hati Nuraini!
Malaikat Jibril suka tengok orang susah dan yang sedang sakit! Dia mahu tolong tuh.
Zikir sana minta tolong ching jangan ikut ikutan orang yang suka bolak balek fakta.
Dengar lu yeh!
sekarang zamannya demokrasi bung,..
BalasHapusindonesia, negara yang bebas menentukan pendapat, ide dan segala gagasan..
nah sedangkan negara elu?
katak dalam tempurung...
semoga aja kejadian negara elu kayak di Mesir..
pemimpin negaranya KORUP karena dah KENYANG NIPU rakyatnya di balik sistem pemerintahan negara yang NON DEMOKRASI...!!!
Santai z kawan...
BalasHapusjgn mau jd dosen di malaysia.... dibayarnya dari uang HARAAAAAAAMMMM JADDAAAH... hasil bandar judi di genting dan langkawi. ngaku negara muslim... sarang judi di piara..... MALAON BULL SHHIIITT...
BalasHapusWAKWAKWAKWAKWAKWAK waaaaaaduh! Tim pencari fakta!
BalasHapusBolak balek fakta dan diobral!
Sadar ngga lu ching negara lu negara democrazy@democracy blab-blasan. Demo-demoaan, tawur-tawuran, bunuh-bunuhan, caci-cacian, maki-makian, fitnah dan onani! Astagfirullah al-azim!
"Katak di bawah tempurung" Hey pe'ah apa benar kalo kalian melarat ke negara lain banting tulang@menghamba kepada orang lain kalian merasa "katak keluar dari tempurung". Pacul Pacul benar lu!
Negara yang paling korup tuh siapa ching? Bukan kah negara kalian? Speda Ga'reng!
Jangan ngaku aja Islam tapi sholat di rumah!
Betul betul betul bahluuuuuul ente!
MALAYSHIT KEPARAT !!!
BalasHapusKAGAK TAHU MALU TU BANGSA !!!
susah ya kalo orang ga introspeksi diri,...emang malingsia malu mengakui kalau sdm indonesia jauh lebih bermutu dari malingsia, kasihan ya cuma bisanya ngiri doank, "iri tanda tak mampu"pepatah itu memang cocok untuk malingsia, jangan bawa2 agama lahhh, biang teroris dari negara loe aja bangga, dasar gila..... kapan ya sadarnya, kiamat sudah dekat aja masih kaya' gitu, ntar ga sempat bertaubat, baru tau rasa loe....
BalasHapus