22 Agustus 2010

Alasan Indonesia Tidak Tegas Terhadap Malaysia

http://4.bp.blogspot.com/_qsLNacwKCI4/SplJ0j3iPhI/AAAAAAAAAPE/CwKoK7JiZi0/s400/indonesia_malaysia.jpg



Quote:
http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20090601_054531_z-ambalat.jpg



Ada analisis menarik dari pengamat militer Universitas Indonesia, Andy Wijayanto, mengenai kemungkinan terjadinya perang terbuka antara Indonesia dan Malaysia di daerah konflik perairan Blok Ambalat. Bila Jakarta mengumumkan perang terbuka dengan negara tetangga kita itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus memperhitungkan aliansi negara yang akan mendukung negeri jiran tersebut dalam konfrontasi.

Andy mengungkapkan, Malaysia memiliki sistem aliansi pertahanan dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru. Aliansi itu disebut sebagai Five Power Defense Agreement (FPDA). Salah satu kesepakatan negara-negara FPDA adalah klausul bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota merupakan serangan pula terhadap negara anggota lainnya.

"Malaysia tinggal meminta klausul itu diaktifkan. Bila disepakati, berarti negara kita harus siap berperang juga dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru yang mempunyai kekuatan tempur jauh lebih kuat dan canggih," jelasnya setelah diskusi tentang RUU Pertahanan dan Keamanan.

Dari situs resmi British High Commission, Kuala Lumpur, diketahui bahwa FPDA berdiri pada 1971 sebagai lembaga konsultasi dan antisipasi serangan terhadap Singapura serta Malaysia. Saat peringatan 30 tahun FPDA pada November 2001, kelima negara anggotanya sepakat membentuk suatu kerja sama jangka panjang. Salah satunya, perjanjian saling dukung bila ada negara anggotanya yang diserang negara lain. Tahun ini, FPDA memfokuskan tinjauannya pada maritime security. Dengan fokus tersebut, kemungkinan empat negara lainnya untuk mendukung Malaysia dalam konfrontasi dengan Indonesia menjadi lebih besar.



http://www.equator-news.com/uploads/berita/dir01092009/img01092009116351.jpg


Tidak itu saja. Bila dalam konfrontasi nanti negara kita berhadapan dengan Inggris, negara tersebut sangat mungkin meminta artikel lima NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) diaktifkan. Artikel lima NATO serupa dengan klausul perjanjian FPDA yang intinya menyatakan, serangan yang dialami salah satu negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap negara-negara anggota lainnya dan harus dihadapi bersama. Sehingga, konfrontasi dengan Malaysia bisa melebar serta membuat Indonesia harus berhadapan dengan negara-negara anggota NATO.

"Jadi, efeknya akan beruntun. Itulah yang harus diperhitungkan masak-masak oleh Presiden SBY sebelum mendeklarasikan konfrontasi dengan Malaysia. Rakyat pun harus memahami hal ini supaya tidak gelap mata mendesak perang dengan Malaysia," tegas Andy.

selain itu sy mengambil perbandingan antara angkatan Militer Malaysia dan Indonesia

~MALAYSIA~

Militer Negeri Jiran itu bernama Tentara Diraja Malaysia. Pada awal pembentukannya, peralatan militer buatan Inggris banyak dipakai negara ini. Kini mereka menggunakan peralatan dari sejumlah negara, termasuk pesawat buatan Indonesia.

1. Kapal Perang

- Satu kapal penyelam dilengkapi meriam 20 mm
- Dua kapal cepat pengangkut pasukan
- Empat kapal patroli buatan Prancis ber-rudal Exocet MM38 dan meriam Bofors
- 24 kapal perang yang berpangkalan di empat tempat: Lumut, Sandakan Sabah, Kuantan, dan Labuan. KD Kerambit yang berada di sekitar Ambalat merupakan salah satu kapan yang berpangkalan di Sandakan, Sabah.
- Dua kapal patroli buatan Korea Selatan yang dilengkapi meriam 100 mm Creusot Loire, 30 mm Emerlac, dan senjata penangkis antikapal selam. Kapal ini berpangkalan di Kuantan/
- Empat kapal buatan Swedia dilengkapi rudal MM38 Exocet, 57 mm Bofors, dan 40 mm Bofors berpangkalan.
- Empat kapal Frigate, dua di antaranya dibeli bekas dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
- Enam kapal Corvette buatan Jerman - Empat kapal patroli penangkis ranjau buatan Italia
- Dua kapal Multi Purpose Command and Support Ship buatan Jerman dan Korea Selatan
- Satu kapal Sealift
- Dua kapal Hydro

2. Pesawat Tempur

- F-5 E - Hawk MK108 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Hawk MK-208 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Delapan F/A-18D berpangkalan di Alor Setar
- Mig-29 berpangkalan di Kuantan
- SU-30 berpangkalan di Kuantan
- F-28 berpangkalan di Kuala Lumpur
- Falcon berpangkalan di Kuala Lumpur - Beech 200T berpangkalan di Kuala Lumpur
- C-130H berpangkalan di Kuala Lumpur
- CN-235 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S61A-4 berpangkalan di Kuala Lumpur, Kuching, dan Labuan
- AS61N-1 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S70A-34 berpangkalan di Kuala Lumpur Personel

3. Jumlah prajurit semua angkatan: 196.042 (2002)
- Anggaran militer per tahun: US1,69 triliun (2,03 persen GDP)

~INDONESIA~

Embargo pembelian peralatan militer dari Amerika membuat rontok sejumlah peralatan militer Indonesia. Pesawat tempur terbaru, Sukhoi SU-27 SK dan SU-30 MK buatan Rusia, pun masih ompong tak punya senjata. Adapun dari 12 pesawat tempur "andalan", F-16, dua di antaranya sudah jatuh dan hanya delapan siap terbang.

1. Pesawat dan Heli

- Delapan Hawk MK 109 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- 32 Hawk MK 209 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- Enam CN235 berpangkalan di Halim
- Delapan F27-400M berpangkalan di Halim
- SF260MS/WS berpangkalan di Halim
- B707-3MIC
- Tujuh pesawat F27-400M
- F28-1000/3000
- L100-30
- C-130H-30 berpangkalan di Halim
- NAS332L1
- L100-30
- EC-120B
- 12 unit Heli Bell 47G-3B-1 berpangkalan di Kalijati
- Lima F-16A berpangkalan di Madiun
- Lima F-16B berpangkalan di Madiun
- F-5E berpangkalan di Madiun
- F-5F berpangkalan di Madiun
- Hawk Mk53 berpangkalan di Madiun
- dua Su-27SK berpangkalan di Makassar
- dua Su-30MK berpangkalan di Makassar
- NC212M-100/200 berpangkalan di Malang
- Ce 401A berpangkalan di Malang
- Ce 402A berpangkalan di Malang
- 10 Pesawat Bronco OV-10F di Malang Kapal Perang
- 114 armada berbagai jenis (sepertiganya untuk operasi rutin, sepertiga untuk latihan, dan sisanya untuk pemeliharaan) Personel

2. Jumlah prajurit (semua angkatan): 250 ribu orang
Anggaran militer per tahun: US$ 1 triliun (1,3 persen GDP)

inilah beberapa alasan yang mendasari bangsa ini tidak bisa bersifat tegas apa lagi menyatakan perang terhadap Malaysia..
apakah dengan hanya sebuah alasan itu kita membiarkan KEDAULATAN kita dipermainkan oleh Malaysia..??
pertanyaan besar buat kita SAMPAI KAPAN..??


http://musadiqmarhaban.files.wordpress.com/2010/06/sbyarmy.jpg


?????


sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5069238

15 komentar:

  1. itu bukan sebuah alasan....kenapa harus takut....
    untuk membela harga diri.....indonesia adalah negara yang besar......

    BalasHapus
  2. iya gan,,, suruh aja yang maju duluan rombongan FPI dan rombongan teroris goblok tuh daripada nyerang negara sndiri mnding nyerang negara yang lain

    BalasHapus
  3. mengapa mesti takut zaman dulu kita pernah juga lawan Inggris di Surabaya th 45 kita unggul, kekuatan kita perang PERMESTA pertahanan rakyat semesta kita serang aja lewat Kalimantan toch penduduk kita lebih dari 230 juta jiwa terbesar ke 5 di dunia.

    BalasHapus
  4. malaysia MALING,,,,SAMPAH MALAYSIA

    BalasHapus
  5. TOLONG BEDAKAN FPI SAMA TERRORIST.....
    KLO GAK ADA FPI KNIE JAKARTA BISA LEBIH PARAH DARI LAS VEGAS ....

    BalasHapus
  6. masa militer kita takut?? Tentara kita konon tentara terbaik di dunia, paling jago dalam perang gerilya, US Army aja keok katanya.
    Densus 88 juga nampaknya lebih dahsyat serangannya, 'teroris' aja mati kutu, sembunyi di lubang tikus pun merka tau tuh. jangan cuma menang di kandang doang lawan 'teroris'.

    Hampir tiap daerah ada bela diri tradisional yang kebal terhadap benda tajam, saya kira cuma debus ama kuda lumping aja, ternyata makassar pun juga punya, saya malah berfikir, jangan2 tiap daerah juga punya, cuma ngga terkenal aja...

    BalasHapus
  7. Konon...(konon lo gan!) Dayak lebih ampuh lagi tuh...NO SARA ya...! Orang bisa pada ngilang, gak keliatan kalo nyerang gan! padahal ke Malaysia tianggal nyebarang aja tu...

    BalasHapus
  8. kita dulu punya amrozi, imam saudra, dll

    kenpa dihukum mati??

    bukannya mereka pembuat bom yang handal...

    hallo... negara indonesia begitu besar....
    malaysia???kecil..
    singapura?? jauh lebih kecil..

    tinggal disuruh buat bom..
    taruh di singapura.. negara itu ga bakalan bisa berkutik....
    malaysia.. juga....
    inggris mu macem"?? tinggal bikin bom lagi..

    BalasHapus
  9. dasar malingshit..negara prmpok plus plgiat..

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Bukan ikut2 tan gan,to sombong to SARA,harap maklum aj lo sampai Pimpinan tertinggi Dayak turun tangan tanpa terliat semua akan di babat habis..tanpa perlu TNI turun tanggan .Terbukti gan!

    BalasHapus
  12. tak semudah itu gan!!! Kedaulatan itu just bulshit, tidak ada kedaulatan di dunia ini. Lihat Palestine! Mana kedaulatan nya! BULSHIT!

    Orang-orang yang lebih kuat secara politik, militer dan ekonomi akan mendominasi orang-orang yang lebih lemah. Dunia ini memang kejam gan, karena kebanyakan para penguasanya zolim, kafir, dan tentu saja munafik seperti halnya kebanyakan penguasa-penguasa zaman nabi-nabi terdahulu semacam Fir'aun, Namruz, Raja-raja Romawi, de-el-el.

    Bukankah kebanyakan penghuni neraka itu para penguasa-penguasa itu! Walohualam
    wasalam

    BalasHapus
  13. rakyatnya 200 juta lebih.......... tak punya otak bila bercakap. pasal tu terus mundur dijajah. negara islam teramai tapi memalukan dengan kelakuanya..........cuba lihat diri sendiri sebelum menghukum..........perangai lebih busuk dari najis.....

    BalasHapus
  14. Jangan terlalu jauh untuk membicarakan peperangan dengan Malaysia, paling tidak untuk langkah awal, jika Pemerintah Indonesia memang tegas & berwibawa, harus berani menarik seluruh TKI dari malaysia dan memberi himbauan kepada masyarakat untuk boikot produk-produk Malaysia yang beredar di Indonesia, saya yakin Indonesia tidak akan mati jika harus melakukan langkah tersebut.

    BalasHapus
  15. Sudahlah,.sesama negara dengan mayorita muslim kenapa sih harus ribut2,.yg untung itu negara2 kafir,.mereka akan sangat puas liat umat islam saling bunuh,saling bantai,.toh siapa pun yg menang nanti akan dimampusin juga ama negara2 kafir,.jadi lebih baik kita bangun persatuan sesama muslim,apapun negara dan kebangsaan kita,.islam adalah pemersatu kita,.ALLOHHUAKBAR

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails