Pemeliharaan intensif terhadap jalan rusak baru akan dimulai pada 2012 mendatang. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengaku kekurangan sumber daya manusia sebagai penilik jalan.
"Penilik jalan ini yang akan bekerja rutin mengawasi jalan raya. Pada 2012 baru akan diwajibkan berjalan intensif. Mereka yang akan memeriksa adanya lubang atau keretakan pada jalan," terang Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga PU Purnomo kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (5/4).
Saat ini, lanjutnya, penilik jalan sudah ada tapi belum banyak jumlah sumber daya manusianya. Ia pun mengungkapkan kerusakan jalan terdiri dari tiga sebab. Sebab pertama adalah cuaca. Kedua, beban. Dan ketiga, pemeliharaan. "Cuaca itu kini berperan aktif terlebih dengan adanya perubahan iklim."
Purnomo pun mengungkapkan PU berencana memperbaiki sistem pemeliharaan yang tidak didasarkan pada kondisi reaktif seperti menambal jalan yang telah berlubang. Namun, sistem pemeliharaannya akan didasarkan pada kondisi preventif yakni jalan yang retak langsung diperbaiki.
Dukungan peralatan pun menjadi syarat utama. Menurut Purnomo, pertengahan 2011 ini peralatan baru bakal ada. PU memiliki peralatan untuk memperbaiki jalan yang terakhir dibeli pada tahun 1993 silam.
Tak hanya peralatan, PU juga mengembangkan teknologi dalam membuat jalan baru karena lingkungan yang selalu berubah. "Teknologi ini misalnya kami mengembangkan jenis aspal yang bersahabat dengan air. Dan penggunaan jalan beton disesuaikan dengan tempatnya," tukasnya.
Untuk masalah beban karena kelebihan beban pada jalan raya, ia menuturkan, pembicaraan dengan pihak perindustrian dan perhubungan telah dilakukan. "Idealnya, per detik itu kendaraan berjalan 1 meter. Tapi karena overload dan jalannya kendaraan dengan sistem stop and go, beban pada jalan meningkat dua kali lipat. Ini mempercepat kerusakan jalan," tutur Purnomo.
Berdasarkan data PU, persentase jaringan jalan yang berada dalam kondisi mantap meningkat 94%. Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas yakni sepanjang 19.370 km. Untuk program pemeliharaan rutin jalan yakni 34.870km dan jembatann 191.930 m membutuhkan dana sebesar Rp 1,763 triliun. Sementara, untuk program pemeliharaan berkala jalan sejumlah 1.360 km dan jembatan 17.310 m pada tahun anggaran 2011 ini membutuhkan dana Rp 3,285 triliun.
"Penilik jalan ini yang akan bekerja rutin mengawasi jalan raya. Pada 2012 baru akan diwajibkan berjalan intensif. Mereka yang akan memeriksa adanya lubang atau keretakan pada jalan," terang Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga PU Purnomo kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (5/4).
Saat ini, lanjutnya, penilik jalan sudah ada tapi belum banyak jumlah sumber daya manusianya. Ia pun mengungkapkan kerusakan jalan terdiri dari tiga sebab. Sebab pertama adalah cuaca. Kedua, beban. Dan ketiga, pemeliharaan. "Cuaca itu kini berperan aktif terlebih dengan adanya perubahan iklim."
Purnomo pun mengungkapkan PU berencana memperbaiki sistem pemeliharaan yang tidak didasarkan pada kondisi reaktif seperti menambal jalan yang telah berlubang. Namun, sistem pemeliharaannya akan didasarkan pada kondisi preventif yakni jalan yang retak langsung diperbaiki.
Dukungan peralatan pun menjadi syarat utama. Menurut Purnomo, pertengahan 2011 ini peralatan baru bakal ada. PU memiliki peralatan untuk memperbaiki jalan yang terakhir dibeli pada tahun 1993 silam.
Tak hanya peralatan, PU juga mengembangkan teknologi dalam membuat jalan baru karena lingkungan yang selalu berubah. "Teknologi ini misalnya kami mengembangkan jenis aspal yang bersahabat dengan air. Dan penggunaan jalan beton disesuaikan dengan tempatnya," tukasnya.
Untuk masalah beban karena kelebihan beban pada jalan raya, ia menuturkan, pembicaraan dengan pihak perindustrian dan perhubungan telah dilakukan. "Idealnya, per detik itu kendaraan berjalan 1 meter. Tapi karena overload dan jalannya kendaraan dengan sistem stop and go, beban pada jalan meningkat dua kali lipat. Ini mempercepat kerusakan jalan," tutur Purnomo.
Berdasarkan data PU, persentase jaringan jalan yang berada dalam kondisi mantap meningkat 94%. Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas yakni sepanjang 19.370 km. Untuk program pemeliharaan rutin jalan yakni 34.870km dan jembatann 191.930 m membutuhkan dana sebesar Rp 1,763 triliun. Sementara, untuk program pemeliharaan berkala jalan sejumlah 1.360 km dan jembatan 17.310 m pada tahun anggaran 2011 ini membutuhkan dana Rp 3,285 triliun.
PERTAMAX ... PERTAMINA KEBAKARAN .. MAMPUS.. 95OO KLOT ..
BalasHapuswakakakakakaka
BalasHapuskoment yang diatas gitu banget...!
nitip lapak gan!!
http://cowogombal.blogspot.com
Muatan mobil/truk barang yg melebihi kapasitas serta kekuatan jalan juga ikut andil dalam kerusakkan jalan.
BalasHapuspercayalah....jalan rusak pasti diperbaiki, dengan catatan : dana perbaikan dikorup terlebih dahulu dan......realisasi selalu sama dengan angka kilometer jalan rusak setara tahun, contoh kalau jalan yang rusak 2 km itu berarti diperbaiki paling cepat 2 tahun mendatang.
BalasHapusSelama jalan masih bisa dilalui, mengapa harus diperbaiki ??? tanya kenapa..........
nunggu korban banyak dulu, baru ntar diperbaiki...betul ndak????
BalasHapuspertamax..................................................................................
BalasHapuspenilik jalan????? anak kecil aja tau jalan itu bagus apa rusak.... ga tambah pinter pejabat2 kita ini.... kapan majunya Indonesia-ku???? kan bisa buat line pengaduan, pake BBM ato internet, makanya komp-tablet itu untuk kerja bukan nonton bokep...
BalasHapusleeeeemooooooooooooootttttttttttttttttttttttttttt
BalasHapusHa ha ha..perbaikan nunggu presiden lewat jalan itu...trus njungkel...wkwkwkwk
BalasHapus