-
▼
2012
(1286)
-
▼
April
(132)
- 7 Keajaiban Dunia yang Luput dari Perhatian
- 8 Penemuan Jepang yang Sia-sia
- Melahirkan di Usia 10 Tahun Sudah Biasa di Kolombia
- 10 Anggota Boyband Korea Berwajah Feminim
- 6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Salah Kaprah
- Awas! Jantung Penggila Olahraga Bisa Berhenti Mend...
- Sejarah Berdirinya Mozilla Firefox
- Miliuner Bangkrut Akibat Memanjakan Anak
- Perjuangan Roberto Di Matteo Mencari Penutup Karier
- Pemerintah Janjikan Internet Kencang Akhir Tahun Ini
- 4 Skandal Seks Anggota DPR RI yang Ketahuan Publik
- Masuk Final, 45 juta Poundsterling Menunggu Chelsea
- Ditimpa Kontainer, Mobil Sedan Ini Tetap Kokoh
- Mengintip Mewahnya Dapur Selebritis Hollywood
- 5 Produk Sukses Apple yang Idenya Dari Perusahaan ...
- Un-Believe-able: Justin Bieber Trash Talks Indonesia
- Mengapa Ada 7 Hari Dalam Seminggu?
- Capung, Indikator Air Bersih & Lingkungan Sehat
- Foto Mobil Dihancurkan Karena Parkir Ngawur di Rusia
- Inilah Flashdisk Termahal di Dunia
- Data Mobil-mobil yang Boleh Minum Premium
- Indonesia, Negara Terjorok ke-19 di Dunia
- 10 Ciri Orang yang Mau Berbuat Kriminal Versi Polisi
- 8 Perpustakaan Tersembunyi di Jakarta
- 23 April, Hari Buku Sedunia
- 10 Penembak Jitu Terbaik di Dunia
- Ilmuwan: Legenda Dewa Poseidon Adalah Tsunami
- Inilah Alasan Mengapa Sup Mampu Melawan Flu
- Inilah Foto Pertama di Dunia
- Kartu Inafis - Apa Bedanya dengan e-KTP ?
- Mengaku Sudah ke Surga Empat Kali, Sibusiso Mthemb...
- Robot Seks Gunakan OS Android Akan Diproduksi Massal
- Ternyata Beginilah Sosok Mona Lisa!
- Kepiting Amputasi Capitnya Sendiri Usai Bertarung ...
- Inilah Atlet Tertua di Olimpiade London 2012
- Apa Beda India dan Korea Utara?
- Indahnya Foto Bawah Air Kontes Fotografi Universit...
- Hati Hati, Ini Modus Baru Penipuan Transfer Dana
- Penampakan Manusia Aneh di Busway Trans Jakarta
- Perjalanan Hidup Raden Ajeng Kartini (1879-1904)
- Jika Film-film Hollywood Dibintangi Oleh Hewan
- Neni Wahyuni,“Kartini Modern” Sang Perancang Software
- 5 Aplikasi Terbaik Untuk Berbagi Foto Makanan
- Bocah 6 Tahun Ini Kumpulkan 10.000 USD Demi Obati ...
- Cara Mengukur Berat Badan Ideal
- Animasi Asal Kota Gudeg Siap Go International
- 10 Mobil Modifikasi dengan Desain Memalukan
- Mobil Pejabat Negara Dapat Jatah Kupon BBM Premium
- 3 Kerugian Minum Pakai Sedotan
- Anak Hilang Bertemu Ibunya berkat Google Earth
- Teknologi 'Bangkitkan' Rapper Legendaris dari Kubur
- “Moshe Kai Cavalin” Sarjana Remaja yang Tak Mau Di...
- Hamster Villa Lets You Experience Life as a Small ...
- Aji Santoso Diganjar Sanksi oleh FIFA
- Awas! Potensi Gempa 8,2 SR di Selatan Jawa
- Foto Lukisan Keren di Atas Salju
- Rahasia Singkatan YKK di Resleting
- Daftar Godaan Terberat dalam Kisah Cinta
- 9 Toko Buku di Tempat yang Bersejarah
- Fakta Lima Kisah Hantu dari Kapal Titanic
- Foto Keindahan Taman Cahaya di Museum Holburne
- 6 Perang Paling Aneh di Dunia
- Kisah Penemu Harta Karun Bung Karno Senilai 35 Tri...
- 33 Tahun Tak Bertemu Ternyata Ibunya Berjenggot
- Daftar Taman Bermain Terbaik di Dunia
- Geng Kanibal Bunuh dan Jual Daging Korban Dalam Be...
- Foto Kodok Bergaya Ala Bruce-Lee
- Tiga Wanita Tangguh Peraih Nobel Perdamaian
- 12 Gedung Kampus dan Sekolah Terunik di Dunia
- Inilah Kronologi Geng Motor Serbu Sevel Salemba
- 5 Keunggulan Agregat Terbesar di Liga Champions
- BBM Dari Sampah Plastik
- Kepanikan Warga Banda Aceh Akibat Gempa
- 7 Perangko Termahal di Dunia
- Ketulusan Tak Melihat Warna Kulit
- Inilah 8 Fakta Unik Tentang Instagram
- IDI Prihatin Gaya Hidup Dokter Glamor
- Gempa di Aceh 8,5 SR Berpotensi Tsunami
- 14 Desain Rumah Canggih untuk Tunawisma
- Foto Proses Pembuatan Stadion Sepak Bola Hingga Pe...
- Persebaya Akan Tantang Liverpool 12 Mei
- Suarez dan Busquets,Pemain Bola Paling Dibenci di ...
- 5 Cara Mall/Swalayan 'Memaksa' Kita Berbelanja
- Cara Mudah Menyembuhkan Batuk Dalam 10 Menit
- Facebook Beli Aplikasi Foto Instagram 1 Miliar USD
- 7 Fakta Unik Tentang Gajah
- Mengapa Manusia Tak Tahan Sunyi Lebih Dari 45 Menit?
- Hati-Hati Chatting Dengan Cewek yang Hanya Menampa...
- Terii, Alarm Mobil yang Bisa Negosiasi Dengan Maling
- Foto Konsep Mobil Masa Depan (Bagian 2)
- Cara Menginsyafkan Teman yang aL4Y
- Foto Konsep Mobil Masa Depan (Bagian 1)
- Ini Dia Doktor Ahli Pencucian Uang Pertama di Indo...
- Inilah Ruangan Paling Sunyi di Dunia
- Setiap Kamar di Hotel ini Punya Kolam Renang
- Chinese Artist Creates Transformers Theme Park
- Game Asal Tangerang Raih Penghargaan di AS
- Pikun? Minum Kopi Atau Teh Pahit Tiap Pagi Saja
- Bahayanya Memakai Headset
- 10 Keputusan Politik Dunia Yang Mengerikan Abad Ini
-
▼
April
(132)
4 April 2012
Gunung Gede Penuh Sampah, Jakarta Terancam
Bersenjatakan karung dan tongkat, para relawan menyusuri Gunung Gede Pangrango. Memunguti sampah yang ditinggalkan para wisatawan juga pendaki. Ada kemasan plastik mie instan, kaleng, botol minuman, bahkan pakaian. Pada Kamis 22 Maret 2012, sampah yang dikumpulkan total sekitar tiga ton. Hanya dalam dua hari.
"Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena berdampak langsung pada penurunan kualitas dan kuantitas air di kawasan ini," kata Kordinator Wilayah Walhi, Kabupaten Ciajur, Jawa Barat, Eko Wiwid, Kamis 22 Maret 2012.
Apalagi, semua jenis sampah tak bakal terurai oleh tanah, meski makan waktu ribuan tahun. Keberadaan sampah akan menghambat pertumbuhan pohon, penyerap air. "Setiap pohon yang tumbuh dalam ekosistem hutan tropis pegunungan, selama daur hidupnya akan menghasilkan air 250 galon air. Saat ini, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang luasnya 22.851 hektar, menghasilkan 231 miliar liter air per tahun," kata dia. Berkurangnya pohon, makin minim air.
Eko menjelaskan, dampak kerusakan ekologi yang paling nyata adalah makin turunnya debit air dari Gunung Gede setiap tahunnya. Juga menimbulkan bencana. "Hasilnya, kawasan ini selalu dijadikan kambing hitam sebagai sumber bencana alam, teruama banjir Jakarta," keluhnya.
Kawasan Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu sumber air terbesar di Jawa Barat. Kawasan ini terletak di tiga kawasan dari Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi hingga Kabupaten Bogor dan merupakan sumber air baku untuk berbagi keperluan masyarakat tiga wilayah tersebut. Bahkan untuk air mineral kemasan yang beredar di Jabotabek 70% berasal dari kawasan ini.
Eko mengatakan, saat ini ada 20 perusahaan air dalam kemasan yang berada di hilir Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Keberadaan perusahaan air privat berdampak pada makin sempitnya akses masyarakat untuk mendapatkan air yang berkualitas.
Ke depan, konflik air bakal makin meruncing, terutama di musim kemarau. Seringkali terjadi percekcokan hingga pertikaian yang memakan korban jiwa.
Dampak sampai Jakarta
Soal sampah di Gunung Gede, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Wahyudi akan menggandeng sejumlah pihak untuk bersih-bersih.
Juga mengingatkan dan menjadwal para pendaki. “Saya harap upaya ini akan mampu memperbaiki ekologi dan ekosistem yang ada saat ini. Dan kesadaran pendaki yang mengatasnamakan pencinta alam bisa benar benar mencintai alam dengan tidak merusak ekosistem yang ada, terutaa membawa kembali sampah yang mereka bawa saat naik ke puncak gunung,” paparnya.
Soal pengaruhnya ke air, Agus mengakui dampak penumpukan sampah ke kualitas air. Sampai saat ini, kuantitas air yang diserap dan disalurkan Gunung Gede memang masih dalam taraf stabil. Dari data TNGGP kawasan gunung Gede Pangrango menghasilkan 230.000 meter kubik air pertahun.
“Dengan jumlah ini kawasan Gunung Gede Pangrango merupakan sumber air terbesar di kawasan Jawa Barat. Jika ekosistmnya terganggu tentu saja berpengaruh banyak terutama pada sungai sungai besar yang mengalir di Jawa Barat hingga Jakarta,”ungkapnya.
Saat ini TNGGP sedang fokus untuk membenahi ekosistem hutan dengan memperbaiki lahan terbuka. Areal terbuka terus berkurang sejak tahun 1999. Dengan semakin mengecilnya luasan kawasan terbuka di wilayah gunung
Gede Pangrango diharapkan daya tangkapan air kawasan ini terhadap air hujan akan semakin besar. Selain itu, jumlah air yang tertahan bisa lebih besar sehingga saat musim hujan tidak langsung mengalir ke sungai sungai terutama di kawasan Bogor. Dimana debit air yang besar tidak dapat ditahan oleh bendungan bendungan yang ada dan bermuara pada banjir Jakarta.
Diambang "perang air"?
Kondisi Gunung Gede relevan dengan peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh tiap tanggal 22 Maret. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengingatkan tantangan ke depan yang makin besar: bagaimana memberi makan 9 miliar orang pada tahun 2050 sembari memenuhi kebutuhan air penduduk Bumi.
Saat ini saja, air dalam jumlah banyak dipergunakan untuk mengairi pertanian, baik untuk kepentingan pangan maupun energi alternatif. Sebagai contoh, perlu 1.500 liter air untuk memproduksi 1 kg gandum. Sekilo daging sapi diperlukan 15.000 liter air. Situasi diperburuk dengan perubahan iklim.
Laporan PBB menyebut, dua miliar orang memperoleh akses untuk perbaikan sumber air minum antara 1990 sampai 2010, sebaliknya masih ada 11 persen penduduk dunia atau 783 jiwa yang belum mendapatkan akses ke air minum yang aman. Dalam jumlah lebih besar, 2,5 miliar penduduk bumi, tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik.
Sementara, laporan intelijen Amerika Serikat menyebut, persaingan mendapatkan air dekade mendatang akan menimbulkan instabilitas di sejumlah wilayah, seperti Asia Selatan dan Timur Tengah.
"Perang" untuk mendapatkan sumber daya air diperkirakan akan mengemuka 10 tahun mendatang. Di mana negara akan menggunakan air sebagai posisi tawar. "Sumber air yang diklaim sejumlah negara agan akan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pengaruh, demikian juga dengan dugaan air sebagai sasaran terorisme bukan tak mungkin terjadi 10 tahun lagi.
Juga disebut, masalah air -- kekurangan, kualitas yang buruk, dan banjir memang tak bakal membuat sebuah negara runtuh. "Namun, permasalahan air, ketika dikombinasikan dengan kemiskinan, tekanan dalam masyarakat, degradasi lingkungan, kepemimpinan yang tak efektif, dan institusi politik yang tak baik, bisa berujung pada sebuah negara gagal," demikian isi laporan intelijen AS seperti dimuat situs South Asian News Agency (SANA).
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wow.. di alenia terakhir banyak banget faktornya, padahal cukup "KEPEMIMPINAN YANG TAK EFEKTIF" pun sudah bisa membuat negara2 kayak INDO ini mengarah ke negera gagal.
BalasHapus