Tak mudah menjelaskan hal ini, bahkan bagi orang yang pernah mengalami pedihnya menderita gangguan jiwa sekalipun. Rasa sakitnya tak bisa diukur dan dirasakan secara fisik, karena memang tak melukai tubuh. Perasaan sakit dan pedih itu ada dalam pikiran dan perasaan.
Namun, Dr Andrew Slaby mencoba menjelaskan rasa sakit menderita gangguan jiwa (depresi) itu seperti ini :
"Bayangkan nyeri fisik terhebat yang pernah anda rasakan --patah tulang, sakit gigi, atau sakit bersalin-- lipat gandakan sepuluh kali dan bayangkan anda tidak tahu penyebabnya; barulah anda mungkin dapat mengira-ngira seberapa menyiksanya depresi itu."
Nah, sekarang mungkin anda sekalian punya sedikit gambaran bagaimana rasanya menderita gangguan jiwa. Betapa pedih dan beratnya menanggung beban derita jiwa. Belum lagi harus menanggung beban mental atas pandangan negatif dari lingkungan.
Dengan kondisi mental seperti itu, pantaskah jika kita memandang dan memperlakukan mereka dengan perlakuan yang negatif? Menganggap dan memperlakukan mereka sebagai manusia-manusia yang rendah dan hina, yang pantas dijauhi, dihina, ditertawakan dan dijadikan bahan olok-olok?
Mereka sudah cukup berat menanggung beban mental. Perlakuan negatif dan tak manusiawi akan semakin menambah berat beban mental yang harus mereka tanggung.
Karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengajak rekan-rekan sekalian, mari kita bantu mereka meringankan beban mentalnya, bantu mereka mengembalikan dan memulihkan kesehatan jiwanya, dengan perlakuan yang penuh cinta dan kasih sayang
Sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/rasanya-mengalami-sakit-jiwa-dibanding.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar