11 November 2010

Indonesia Jadi Rebutan China Dan Amerika Serikat

Indonesia mungkin saat ini bisa dibilang jadi perhatian dua negara, China dan Amerika Serikat (AS). Dalam waktu hampir bersamaan, dua pimpinan negara tersebut sengaja datang ke Indonesia dengan maksud dan kepentingan negara masing-masing.

Ketua Parlemen China, Wu Bangguo, menjajaki kerja sama Indonesia dari sisi investasi dan parlemen, sedangkan Amerika Serikat bermaksud ingin memantapkan hubungannya dengan Indonesia sebagai mitra strategis dalam berbagai hal.

Begitu pentingnya Indonesia bagi dua negara besar, Wu Bangguo dan Presiden AS Barack Obama tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatannya ke Indonesia.

"Karena tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN, tentu perannya di Asia Tenggara menjadi sangat penting," kata Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Tohari menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya tentang posisi Indonesia di mata kedua negara, seusai mengadakan pertemuan dengan Ketua Parlemen China di Gedung Nusantara IV DPR RI, Selasa (9/11/2010).

Menurut Hajriyanto, China kemungkinan akan menjadi negara adidaya di dunia dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang cepat. "RRC menjadi salah satu negara yang sangat berpotensi menjadi negara super berpengaruh di dunia. Pasar China sangat penting karena dihuni penduduk sekitar 1,3 miliar, sedangkan Indonesia penduduknya 237 juta," paparnya.

Hajriyanto melihat, penduduk Indonesia masih kecil dibandingkan China dan Amerika sehingga China memiliki peluang menjadikan pasar di dua negara tersebut. "Indonesia harus kerja keras dan harus mampu mengamankan pasar kita," imbuhnya.

Kedatangan Obama sore ini pun dinilai Hajriyanto tujuannya untuk menjalin kerja sama. Tentu saja kedatangannya tersebut sarat akan kepentingan. "Jangan sampai dalam kerja sama tersebut nantinya hanya akan menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi Amerika," tegasnya.

"Harus kita balik, Amerika harus banyak memberikan manfaat untuk Indonesia, politik luar negeri Indonesia harus bisa memanfaatkan itu, Indonesia harus pinter-pinter, jangan hanya diperalat dua negara ini saja, tapi harus bisa memanfatkan dua negara besar ini demi kepentingan nasional," terang Hajriyanto.

Berbeda dengan kunjungan Ketua Parlemen China, kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia mendapat pengawalan ekstra ketat. Bahkan, seluruh lokasi yang akan dikunjungi Obama di Jakarta sudah dijaga puluhan bahkan ratusan aparat bersenjata.

Sedikitnya hampir 9.000 personel aparat, baik dari jajaran Polri dan TNI diterjunkan untuk mengamankan orang nomor satu negeri Paman Sam tersebut. Barack Obama dijadwalkan tiba sore ini pukul 16.25 WIB di Bandara Halim Perdana Kusuma. Presiden dari Partai Demokrat ini akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan akan memberikan orasi ilmiah di Kampus UI Depok, Rabu (10/11/2010) besok.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/09/15242439/Indonesia.Jadi.Rebutan.China.dan.AS-3

10 komentar:

  1. Wah,Malingsia ilang pamor...Mana ada yang mo ngerebut???

    NGENDUS aja kagak mau....

    BalasHapus
  2. ??? "Bangga" Indonesia for sale?

    BalasHapus
  3. yoyoi..penduduk kita banyak dan luas.. ga ngejual gmn coba??? eh malingshit uda sempit belagu lagi rakyat nya...mana ada yg endus....

    BalasHapus
  4. Negara yang manusianya bodoh@tolol pastilah buanyak peminatnya. Bisa di kutek katik. Mau dia cuci pantat ya bole bole saja asalkan di kasi fulus. Mau dia kangkang ya bole bole saja kalo di kasi fulus. Pokonya mau apa kek bole bole saja. Yang penting ada fulus. Betul ke tidak ching?

    Kalo orang Singapura dan Malaysia jangan siapa yang mahu coba coba. Tembak mati lu!

    Australia kek, Amer kek, siapa kek awas jangan dekat lu!

    BalasHapus
  5. @ atas ane : sumpah bahasa ente jelek banget. bahasa indonesia asli bukan, inggris bukan. belajar dulu bahasa yang benar, entah itu indonesia, inggris, atau apalah. ini blog indonesia bung ! nggak tau malu.

    BalasHapus
  6. woi..orang Malysucks gak usah banyak bacot kalian. Urusi saja muntahmu. negaramu itu jadi budak Inggris, negara persemakmuran.

    BalasHapus
  7. jangan bekerja sama dengan kedua negara tersebut apalagi malaysia, pilih rusia saja! (kembali ke masa lalu).

    BalasHapus
  8. Malaysia kan gak ada apa2nya jadi gak ada negara yang ngerebutin

    BalasHapus
  9. '' Jelas mana ada yg mao ngerebutin maling,curi ''

    BalasHapus