Gas beracun yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau sangat mematikan. Tanpa disadari, siapa pun yang menghirup gas tersebut, secara tiba-tiba akan merasa sesak napas, kemudian pingsan, bahkan langsung meninggal dunia. “Gas beracun Anak Krakatau tidak berasa, tidak berbau, dan tidak Berbentuk. Makanya kalau pas di lokasi keberadaan gas beracun tidak akan ketahuan,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Cinangka, Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, Selasa (2/11).
Untuk mengetahui keberadaan gas beracun dan mengukur kadar racunnya pun harus menggunakan alat. “Tapi jangankan mengukur, mendekati lokasi saja tidak memungkinkan,” ujar Anton.
Menurut Anton, sedikitnya 10 macam kandungan gas beracun dikeluarkan bersama letusan Gunung Anak Krakatau. Kandungan gas beracun tersebut membuat asap yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau menjadi hitam dan kelabu. “Sebab gas beracun tersebut antara lain mengandung karbondioksida,” kata Anton.
Lalu kemana arah gas beracun tersebut? Menurutnya, tergantung arah mata angin. Yang jelas, gas beracun yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau, kata Anton, selalu mencari tempat yang lebih rendah. Karena itu, selama terjadi letusan, dalam radius 2 kilometer dari Gunung Anak Krakatau siapa pun tidak diizinkan untuk mendekat.
Sumber : http://www.ditox.co.cc/gas-beracun-gunung-krakatau-jauh-lebih-mematikan-dari-gunung-merapi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar