9 September 2010

Sabtu 11 September Al-Quran Akan Dibakar, Komandan AS di Afganistan Cemas!

Pusat komando militer AS di Afghanistan memperingatkan hari senin lalu kalau acara pemembakaran Al-Quran yang akan diselenggarakan oleh sebuah gereja kecil di Florida, AS pada peringatan tragedi 11 September dapat membahayakan jiwa tentara Amerika.

Peringatan tersebut mereka sampaikan setelah terjadinya aksi protes yang digelar ratusan umat Islam di ibukota Afghanistan, Kabul terhadap acara tersebut. Dalam aksi protes tersebut, secara lantang mereka mengutuk acara pembakaran Al-Quran yang direncanakan oleh gereja di Gainesville, Florida yang berhubungan dengan Dove World Outreach Centre. Selain itu mereka juga meneriakkan yel-yel "matilah Amerika".

Secara khusus, dua komandan tertinggi AS di Afghanistan mengatakan acara pembakaran kitab suci umat Islam akan merusak upaya Presiden AS, Barack Obama untuk meraih simpati dari 1,5 miliar umat Islam di dunia. Mereka juga mengatakan acara tersebut dapat memicu pembalasan terhadap pasukan Amerika yang bertugas di Afghanistan.

“Semua itu dapat membahayakan pasukan Amerika dan juga membahayakan semua usaha pemerintah secara keseluruhan," kata Jenderal David Petraeus, komandan AS dan NATO di Afghanistan dalam sebuah pernyataan didepan media massa Amerika Serikat.

"Justru tindakan seperti itulah yang akan digunakan Taliban untuk menyerang disamping juga akan menimbulkan masalah yang signifikan. Bukan hanya di sini, tapi di mana-mana di seluruh dunia, karena kita memang sedang terlibat masalah dengan masyarakat Islam," tambah Petraeus.

Letnan Jenderal William Caldwell, komandan NATO di Afghanistan yang bertugas dalam pelatihan tentara juga membenarkan Petraeus. Secara khusus, ia mengatakan kepada CNN kalau berita tentang pembakaran Quran yang direncanakan oleh gereja Florida diketahui sudah memicu kemarahan penduduk Afghanistan.

"Itu (Al-Quran, red) adalah kitab suci mereka, sehingga ketika seseorang mengatakan mereka akan menghancurkannya, hal itu merupakan penodaan terhadap sesuatu yang sangat suci bagi mereka sehingga akan mengundang banyak perhatian dari orang-orang tersebut" kata Caldwell.

"Kami benar-benar merasa, semua ini dapat membahayakan keselamatan orang-orang kami termasuk para tentara wanita yang bertugas di sini," tambah Caldwell.

Di Kabul, para pengunjuk rasa yang sebagian besar merupakan siswa dari sekolah-sekolah agama berkumpul di luar masjid Miladun Nabi dan melancarkan protes mereka terhadap rencana pembakaran Al-Quran. Mereka secara tegas berjanji akan melanjutkan protes tersebut hingga acara tersebut dibatalkan.

"Kami meminta Amerika menghentikan penodaan terahadap kitab suci kami. " tegas salah seorang peserta, Wahidullah Nori kepada Reuters.


Sumber : http://www.muslimdaily.net/berita/internasional/6387/sabtu-11-september-al-quran-akan-dibakarkomandan-as-di-afganistan-cemas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar