9 September 2010

Made In Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvJ7KekGIFAZtXiDqzLUCrDbKJF7ui3KMkohKCALO57930fRRxCa4F6X8cJFfYY4i2kPaEFYYnlrbRx-N3VoSFNr4i8yB4UOWJNHLZgt9n9hcYfXh5r6Orjxspg8u2BFVHO3lV84EqW4I/s400/Damn+I+Love+Ina+1.jpg



banyak yang orang Indonesia yang meng agung agungkan merk merk terkenal dari luar negeri, tapi mereka tidak tahu bahwa banyak sekali merk-merk lokal yang terkenal di negara lain.
dalam thread saya ini saya coba menampilkan produk produk hasil anak negeri atau produk produk buatan Indonesia yang kualiatanya boleh di adu dengan produk-produk buatan negara lain.

1. PINDAD
PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT. PINDAD mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan fabrikan serta perawatan. selengkapnya
Spoiler for pindad:






dan masih banyak lagi produk buatan pindad yang bisa di lihat di sini


2.Zyrex
mungkin tidak sedikit orang yang tahu merk acer, HP , Dell, tapi siapa yang tahu merk zyrex. pak Timothy Siddik semenjak tahun 1996 mengembangkan perusahaanya PT.Zyrexindo, dengan moto the #1 Indonesian PC itu zyrex telah melahirkan produk produk dengan merk khas indonesia seperti "anoa", "ubud","wakatobi"
Spoiler for zyrex:









3.PT Asian Auto International
pernah lihat bus trans jakarta yang gandeng... yups itu adalah buatan PT Asian Auto International Dengan muatan lokal yang sudah mencapai 50 persen, PT.AAI mencoba terus mengembangkan produk yang dinamakan KOMODO itu tembus ke pasar eropa. dimana proses mulai perancangan, perakitan, karoseri, hingga pengujian bus itu, dilakukan 100 persen di Indonesia. sumber
Spoiler for KOMODO:







4. Bagteria
mungkin pernama dengar nih nama terkesan kaya ilmu biologi bakteri. hehe anda salah nancy go seorang designer yang sudah mencicipi Akademi Kesenian Jakarta bersama suami nya bert ng menciptakan sebuah tas etnik dengan khas indonesia, dimana tas tersebut sedang di gandrungi oleh artis2 Hollywood. lhoo ko..? artis2 indonesia taunya merk LV,gucci, chanel sumber

Spoiler for Bagteria:







produk yang akan keluar
Spoiler for Karya anak bangsa:





produk lainnya yang ga keren
-Indomie (sapa yang ga tau kelezatan mie yang satu ini)
-kopi kapal api gw pernah liat iklannya di jepan gan sejarah nya gan ada di sini

kalo ke milano beli topi di sansiro liat ini gan
Spoiler for topi milan:


liat made in nya gan


sumber




dan masih banyak produk produk indonesia lainnya yang blum saya cantumkan (saking banyaknya jadi bingung)

bagi para agan yang mau menambahkan silahkan
karena kita semua cinta INDONESIA

MARI TUMBUHKAN RASA KECINTAAN PRODUK INDONESIA

IRONIS GAN...!!

Spoiler for Pencantuman "Made In Indonesia" Masih Tabu:

Pencantuman "Made In Indonesia" Masih Tabu

Senin, 30 November 2009 | 08:44 WIB

Yogyakarta, Kompas - Pencantuman ”made in Indonesia” atau buatan Indonesia pada produk-produk ekspor masih belum dilakukan pengusaha Indonesia. Barang-barang produksi negeri ini, yang membanjiri pasar internasional, tak sedikit dijual tanpa identitas. Bahkan, ada yang dilabeli buatan negara lain.

Di beberapa pusat perbelanjaan di Singapura, misalnya, beberapa pedagang menjual produk kerajinan dari Indonesia. Menurut mereka, aneka barang tersebut, seperti kain batik, diimpor dari Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan (Jawa Tengah). Namun, mereka enggan mencantumkan ”made in Indonesia” pada produk dagangan yang dijual sebagai oleh-oleh khas Singapura itu.

Yasmin, salah satu pedagang di Singapura, yang ditemui akhir pekan lalu mengaku tak sulit mendapatkan bahan dagangan berupa batik dan pernak-pernik kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia. Tapi, kain batik dengan motif khas Solo atau Yogyakarta yang diperdagangkannya hanya diberi label batik prada atau batik lepas. Harga jual pun melambung tinggi dibandingkan dengan harga jual di Indonesia.

Batik prada dari Solo dijual 39 dollar Singapura (setara Rp 273.000) dan batik lepas sepanjang 2,5 meter dijual Rp 84.000. Syal batik yang bisa dibeli dengan harga Rp 15.000 di Jalan Malioboro, Yogyakarta, bisa dijual Rp 126.000 per helai di Singapura.

Belum pernah

Perajin topeng kayu di Kabupaten Gunung Kidul, yang telah menembus pasar ekspor, juga belum pernah mencantumkan ”made in Indonesia” pada produk topeng kayu produksi mereka.

Beberapa perajin bahkan mencantumkan ”made in Jamaica” atau ”made in Afrika” pada barang-barang yang mereka produksi. Mereka mengaku, pencantuman lokasi pembuatan masih disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Menurut Kepala Dusun Bobung, yang juga perajin topeng kayu, Kemiran, rata-rata omzet perajin di Dusun Bobung sekitar Rp 180 juta per bulan.

Dusun Bobung memiliki 245 perajin yang jumlahnya cenderung stagnan dari tahun ke tahun. Mayoritas pangsa pasar dari kerajinan topeng kayu Gunung Kidul ini adalah pasar internasional.

Selama ini, kerajinan topeng dari Gunung Kidul telah menembus pasar di Amerika Serikat, Italia, dan Jepang. Pangsa pasar dalam negeri masih didominasi Jakarta dan Bali. Beberapa kerajinan batik kayu asal Gunung Kidul juga dilabeli dengan ”made in Bali”. (WKM)
sumber





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3321186

Tidak ada komentar:

Posting Komentar