Proyek pembangunan gedung baru DPR dikabarkan menelan korban.
Korban tersebut adalah mereka yang terancam dalam pemecatan proyek ini. Korban pertama adalah Ketua Tim Teknis Pembangunan Gedung Baru DPR, Mardian Umar. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Pemelihara Pembangunan dan Instalasi (Herbangin) ini rencananya posisinya akan diganti. Selain dia, kemungkinan Sekjen Nining Indra Saleh juga akan diganti.
Hal tersebut memang belum terjadi, namun Ketua DPR RI Marzuki Alie memberi sinyal bahwa keduanya akan diganti.
“Yang pasti kita sudah mendengar banyak keluhan, termasuk mengenai dugaan permainan dalam proyek pembangunan ini,” kata Marzuki, Kamis (23/09) malam.
Untuk inilah Marzuki akan mengadakan rapat pada hari Senin mendatang untuk membahas rotasi di jajaran Kesekjenan DPR.
Mantan Sekjen Partai Demokrat ini mengatakan kalau rotasi yang dilakukan untuk penyegaran. Menariknya, ketika ditanya apakah rotasi ataupun pergantian berkaitan dengan jajaran kesekjenan yang bermain dalam proyek yang ada di DPR, termasuk pembangunan gedung baru senilai Rp 800 miliar tersebut, Marzuki tidak membantahnya
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, anggaran pembangunan DPR RI yang awalnya mencapai Rp 1,6 trilliun ini dikaji ulang hingga mencapai Rp 800 milliar. Pengkajian ulang tersebut diakui oleh Marzuki karena adanya permainan dalam proyek ini.
Sumber : http://kampungtki.com/baca/19356
PECAT aja org2 yg g punya otak kayak gitu..
BalasHapusRakyat udah miskin.. mau bangun gedung untuk mewah2 pula...
G punya otak n hari nurani bener..
marzuki jg gak punya otak!
BalasHapushahha itu gedung DPR / HOTEL ???
BalasHapusjd DPR enak yhaa..
dateng,duduk,absen,tidur,klo bosen yha pulang , dha gt duid ngaliiirrr~
BOSOK KABEH ANGGOTA DPR
BalasHapus