17 Juni 2010

Karya Anak Negeri, Dipatenkan Dunia & Dipakai Nasa

Profesor 4 Dimensi


Di dunia akademisi internasional, Warsito dikenal sebagai pionir dalam teknologi tomografi, yaitu teknologi untuk memindai berbagai macam obyek dari tubuh manusia, proses kimia, industri perminyakan, reaktor nuklir hingga perut bumi. Penemuannya yang paling spektakuler adalah tomografi volumetrik 4D yang dipatenkan di Amerika dan lembaga paten internasional PTO/WO tahun 2006. Teknologi ini diperkirakan akan mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi di berbagai bidang dari energi, proses kimia, kedokteran, hingga nano-teknologi.

Warsito sudah membangun sebuah institusi riset swasta pertama di Indonesia untuk mengembangkan teknologi tomografi volumetrik untuk berbagai aplikasi. Meskipun masih berskala kecil, institusi yang dibangunnya mempunyai reputasi tinggi di dunia dan telah mampu menjalin kerja sama riset dengan lembga riset dan universitas kelas dunia seperti Ohio State University (AS), National Natural Science Laboratory of Japan (RIKEN, Japan), Nanyang Technology University (Singapore), dan Universiti Kebangsaan Malaysia (Malaysia).

Produk dari institusinya telah dipakai di berbagai institusi dunia, termasuk Ohio State University (AS), Cambrige University (UK), B&W Company (AS), dan Morgantown National Laboratory (Dept of Energy, WA, AS). Institusi yang dibangunnya juga telah menjadi standar bagi teknologi tomografi volumetrik dan yang dikembangkan di seluruh dunia dan dipublikasikan di dua jurnal internasional terkemuka, yaitu Measurement Science and Technology (UK) dan IEE Sensors Journal (AS).

Lembaga penelitian yang juga memberikan beasiswa dan bimbingan penelitian bagi mahasiswa Indonesia dari seluruh tanah air. Ini sebagai bantuan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan pembinaan riset kelas dunia bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset dunia yang terikat dalam kerjasama penelitian.

Di bidang keorganisasian, Warsito adalah salah satu pendiri dan ketua umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Selama menjabat sebagai ketua umum MITI sejak tahun 2005, Warsito telah membangun jaringan MITI di seluruh Indonesia dan luar negeri terutama MITI-Mahasiswa di 50 kampus di 26 Propinsi di seluruh Indonesia.

Program utama yang dilancarkan MITI adalah meningkatkan kualitas akademis dan kemampuan riset mahasiswa Indonesia, serta membantu pengembangan SDM mahasiswa Indonesia melalui program pengiriman mahasiswa Indonesia untuk belajar ke luar negeri. Tahun 2007 MITI bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Riyadh berhasil mengirim mahasiswa untuk program belajar S2 dan S3 sebanyak 51 orang atas beasiswa dari pemerintah Saudi Arabia.

Saat ini MITI juga sedang membangun kelompok-kelompok belajar dan riset bagi pelajar dan mahasiswa di seluruh pelosok tanah air untuk membudayakan riset ilmiah dan mendorong segera terwujudnya universitas riset di universitas-universitas seluruh Indonesia.

Dr Warsito lahir di Solo, 1967, adalah seorang penemu alat pemindai tubuh (tomografi) yang lebih murah dan akurat yang dinamakan ECVT (electrical capacitance volume tomography). Warsito meraih gelar doktor dari Universitas Shizuoka Jepang tahun 1997. Dia memulai riset tomografi ini sejak tahun 1991, ketika masih menjadi mahasiswa S1. Saat itu ia masih mengembangkan tomografi ultrasound yang bertujuan untuk mendeteksi kepekatan gas dan partikel di dalam reaktor berfasa banyak.(Anggoro Wijoyo/Inilah)

Biodata
Nama : Warsito Purwo Taruno
Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 15 Mei 1967

Hasil Penemuan :
  1. Multi-Modal Ultrasonic Tomography (Chemical Engineering Science, 1999)
  2. Penemu Metode Penghancuran Limbah Cair Dengan Untrasonic, (Paten Jepang, 2000)
  3. Penemu metode penanganan Limbah padat dengan katalis dan ultrasonic, (Paten Jepang, 1999)
  4. Penemu Algoritma Neural-Network Multicriterion Optimzation Image Reconstruction Technique (Paten AS, 2003)
  5. Penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), Paten International, 2006)
  6. Pengembang 2nd Generation ECVT Data Acquisition System (Didaftarkan paten AS, 2009)
  7. Penemu High Resolution ECVT (Didaftarkan paten AS, 2009)
  8. Pengembang Ultrasonic scanner for non destructive testing SonaCTx001 (Didaftarkan paten Indonesia, 2009)
  9. Ect
Pendidikan :

  1. SMAN 1 Karanganyar, Solo 1986
  2. Tokyo International Japanese School, Tokyo 1988
  3. Shizouka University, B. Eng, Chemical Engineering, 1992
  4. Shizouka University, M.Eng, 1994
  5. Shizouka University, Ph.D Electronic Science and Technology
Pengalaman Kerja :
  1. Researcher, Satellite Venture Businee Laboratory Shizouka University, (1997-1999)
  2. Lecturer, Graduate School of Engineering, Shizouka University, Japan (1997-1999)
  3. Research Associate, Dept of Chemical Engineering, Ohio State University, USA (1999-2006)
  4. Dosen Pascasarjana, MIPA-FISIKA UI, Jakarta (2005-Sekarang)
  5. Visiting Lecturer, Dept of Chemical Engineering (2005-Sekarang)
  6. Visiting Lecturer, Dept of Chemical Engineering Shizouka University, Japan (2005)
  7. Director, CTECH Centre for Tomography Research, PT. EDWAR Tech , Tangerang (2008-Sekarang)
  8. Visitor Senior Scientist, National Laboratory of Physics and Chemistry (RIKEN), Japan (2008-Sekarang)
  9. Visiting Professor, Dept Of Chemical Engineering, University Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia (2008-Sekarang)
  10. Visiting Professor, Dept Of Chemical and Biomolecular Rngineering, Nanyang Technological University, Singapore (2009)
  11. Visiting Professor for Advance Studies, King Saud University, Saudi Arabia.
  12. Ect

Penghargaan :
  1. “50 Tokoh” Revolusi Kaum Muda (Gatra, Edisi Khusus 2003)
  2. Keynote lecture, 3th World Congress on Industrial Process Tomography, Banff, Canada, Sept (2003)
  3. Keynote lecture, 4th World Congress on Industrial Process Tomography, Aizu, Japan, Sept (2005)
  4. 10 yang Mengubah Indonesia” versi majalah Tempo (Edisi Khusus Akhir Tahun 2006)
  5. Penghargaan KNPI Banten 2006 untuk bidang peneliti, (2007)
  6. “100 Tokoh Kebangkitan Indonesia” Versi Majalah Gatra (Mei 2008).
  7. Penghargaan Ahmad Bakrie 2009 untuk Teknologi, Freedom Institute, (2009)
  8. Penghargaa Kekayaan Intelektual Luar Biasa, Dirjen DIKTI, Depdiknas (2009)
  9. Ect
Sumber : http://1ndotech.blogspot.com/2010/01/warsito-purwo-taruno.html

8 komentar:

  1. two thumbs up......

    BalasHapus
  2. dia itu bodoh, bahkan sangat bodoh. punya ilmu ngga untuk memajukan bangsa sendiri malah milih jadi kacungnya amerika...bodoh bgt tu orang. ga tahu kalo ilmunya dikontribusikan untuk membantu amerika membodohi dunia

    BalasHapus
  3. yang bilang warsito adalah orang yang bodoh dan gak tau bahwa di indonesia tidak bisa menghargai bangsa sendiri.

    pemerintah aja gak mau kembangkan teknologi... misalnya industri pesawat di bandung tidak berkembang . bisa buat tidak bisa jual.

    kalau pemerintah bisa hargai maka tidak akan banyak orang pinter dan berilmu ilmiah pergi ke luar negeri.

    BalasHapus
  4. Betul, pemerintah aja ngk bisa hargai..

    BalasHapus
  5. Hidup alm. Bung Karno...!!!

    BalasHapus
  6. Indonesia Memiliki potensi SDM luarbiasa, tetapi perhatian pemerintah / negara sangat minim sekali, akibatnya begitu banyak SDM indonesia yang cerdas tetapi enggan bergabung dan mengembangkan negara ini...akhirnya negara kita sampai detik ini tak beranjak dari sebutan " terbelakang " hanya mampu menggunakan dan bangga dengan produk luar...

    BalasHapus
  7. Kalau pemerintah mau menampung anak bangsa yang punya bakat tentu akan mendatangkan keuntungan bagi bangsa ini.
    Tapi sayang sekali saat ini Indonesia dijalankan oleh orang-orang yang ingin memenuhi keinginan dirinya sendiri dan kelompoknya saja, jadinya ga maju-maju.

    BalasHapus