6 Juni 2012
Kisah Cinta Seorang Jutawan yang Mengharukan
Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!
Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya-- karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing- - Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.
"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak,
dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.
Si Sulung melanjutkan permohonannya.
”Anak-anakku. ..Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.
Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa....disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkimpoiannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit...” Sambil menangis.
"Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya...BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH".
sumber
Sangat inspiratif !
BalasHapuspertamax, Gan !!!!!
Subhanallah . . . !!!
BalasHapussemoga disembuhkan dengan penyakitnya...
BalasHapuskunjungi blog saya ya....
very nice..very touch..very inspiring..Allah SWT bless you..
BalasHapusterharu....
BalasHapuscinta yang sangat dalam...
semangat ya pak..
cinta yang luar biasa dari seorang suami untuk istri
BalasHapus:')
BalasHapusaku terharruuu...
BalasHapusTop 1 =
BalasHapusSubhanalloh...inspiratif n luar biasa
hiks... hiks... beneran ngak cerita ini, 25 taon tampa es e ka kepala mumet solusinya gimana??? salut bila benar, "kurang" dari satu segi diberi jalan kesuksesan dibidang reksadana. huuhuhuhuuhu.....
BalasHapusSELAMAT KEPADA JURAGAN ADMIN MENUJUIJO YANG TELAH LULUS u en SEKARANG BERSIAP MENJADI MAHAMURID/MAHASISWA. cup...cup...cup... slluuuurrrrpsh
Ketika cinta dan kasih di atas segalanya...bukan hanya sekedar nafsu belaka...inspirasi bagi kehidupan berumah tangga...semoga Allah memberikan kebahagiaan selalu untuk Bapak dan keluarga
BalasHapussuami penghuni surga
BalasHapusanjriittttt..nangis gue ...
BalasHapuspengorbanan dan ketulusan yang patut di acungi jempol..
BalasHapussemoga saya bisa mendapatkan suami berhati seperti pak suyatno
amin
& meneteslah air mata ini.....subhaanalloh
BalasHapussayangilah istri kita sewpewnuh hati....suka maupun sduka,yang bwelum punya istri/suami carilah orang yng bisa mwenxcintai kita apa adanya
BalasHapussayang ayank
BalasHapussuami didunia dan akherat, disaat laki-laki berlomba nambahin bini ternyata masih ada lelaki yang seperti malaikat dan ternyata didunia ini masih ada yg memiliki cinta sejati adakah lagi yg seperti ini kita jumpai?
BalasHapusitu pria idaman, mohon para lelaki ditiru 'kejantanannya' :')
BalasHapusNangis bacanya.... T_T...
BalasHapussuka sekali dengan kata2nya beliau "Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit..."
Setialah kepada pasanganmu...
keren , subhanallah ;)
BalasHapusluar biasa ni orang...sumpahh... ampe mata gw berkaca2 baca ni thread.. trnyata masih da org sprti ni d dunia.. yg g no.1 in hawa nafsu.. cinta bgt ma istrinya.. mungkin ank2x nyuruh nikah lg soalnya mereka belum pernah kyk bapaknya tp bapaknya udah pernah kyk mereka.. jd pengalaman hidup itu bisa mmbuat org jadi lebih bijaksana..
BalasHapushm.......
BalasHapussmg suamiQ gituu............
amiiin.........
tak terasa air mataku keluar...
BalasHapus