9 Mei 2012
Usai UN, Siswa SD Corat-Coret dan Merokok
Tindakan itu merupakan ungkapan siswa lepas dari tekanan UN.
Aksi corat-coret usai mengikuti Ujian Nasional (UN), kini tidak lagi hanya dilakukan oleh siswa SMP dan SMA saja. Di Jakarta, aksi tersebut sudah menjalar ke siswa sekolah dasar (SD). Bahkan, sejumlah siswa bercelana merah itu juga kedapatan merokok.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Pendidikan Universitas Paramadina Utomo Dananjaya mengaku prihatin dengan aksi tersebut. Menurutnya, tindakan itu merupakan ungkapan siswa lepas dari tekanan UN.
"Saya tentu tidak setuju dengan aksi corat-coret, apalagi pelakunya siswa sekolah dasar. Anak-anak ini seharusnya mendapat pendidikan karakter yang baik," kata Utomo yang dihubungi di Jakarta, Rabu.
"Ini disebabkan karena mereka tertekan saat Ujian Nasional, begitu selesai mereka merasa bebas melakukan apa saja terutama di kota-kota besar," tambah dia.
Utomo menilai bahwa Ujian Nasional tidak menjadikan anak giat menjadi belajar. Tetapi justru membentuk jiwa anak tertekan, sehingga melakukan upaya apa saja untuk berhasil dalam ujian, misalnya berbuat curang, menyontek, membeli naskah ujian dan kunci jawaban.
Utomo juga mengaku setuju dengan putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi gugatan Ujian Nasional (UN) yang diajukan pemerintah pada 2009. UN dinilai cacat hukum dan pemerintah dilarang menyelenggarakan UN.
"MA sudah memutuskan bahwa UN itu cacat hukum, bukan UN-nya yang salah tapi UN itu mengabaikan hak-hak asasi manusia karena menimbulkan rasa takut," ujar dia.
sumber
perasaan dulu ikut ujian sd smp sma nyantai2 aja...
BalasHapuskayanya bukan UN nya deh yg salah...
iya........
Hapusemang mental abg jaman sekarang aj yang rusak... pengaruh sinetron serta acara2 ga mutu ditelevisi... serta lingkungan pergaulan mereka yang tambah boborok...
Hapusane juga ujian nyantai-nyantai aja gan bahkan ane pas UAN SMA dulu saking malesnya pas malam ujian ane malah main PS2 di tempat kost temen ane, ane ikut nginep soalnya deket ke sekolah.
BalasHapusPermasalahannya zaman sekarang itu guru-guru ngajar belum bener tp selalu menuntut siswanya mendapat nilai bagus, tentusaja ini membebani siswa. Coba kamu pikir, ortu lu mau kamu perfect, harus bisa ini harus bisa itu, sedangkan elu enggak suka dan gak berminat? nah ini yang melanggar HAM. Disekolah banyak siswa yang tertekan, guru juga tertekan oleh peraturan secara institusional. So UN itu hanya omong kosong, wakakakaka.
lain dulu lain sekarang, jangan samain waktu dulu kita sekolah sob...
BalasHapussekarang kita mulai maju, tekanan untuk adik adik kita juga mulai besar