27 April 2012

6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Salah Kaprah


1. Masuk Angin Harus Dikerok

FAKTA :

Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".

kerokan

2. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat

Mungkin masih banyak yang belum tau apa itu angin duduk. Angin duduk adalah rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar dan nyeri, rasa tertekan, atau rasa berat di dada. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan aliran darah ke oto jatung yang berfungsi memompakan darah keseluruh tubuh. Bila nyerinya pada perut disertai dengan tegang pada dinding perut, kadangkala muntah dan berkeringat dingin, inin mungkin peristiwa nyeri "kolik", yaitu nyeri tiba-tiba akibat gangguan fungsi organ internal, seperti usus, lambung, empedu, ginjal, atau uterus.

FAKTA :

Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah : Pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.

1

3. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi

FAKTA :

Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.

chickenpox

4. Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik

FAKTA :

Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.

rematik

5. Kalau Demam Tidak Boleh Mandi

FAKTA :

Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.

mandi

6. Memakai Pakaian Tebal / Selimut Ketika Demam

flu2

FAKTA :

Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

sumber

33 komentar:

  1. ini gila dan sangat berbalikan dengan sebnarnya
    kerokan aku juga sembuh kog
    demam aku apke selimut juga sembuh kog

    yang jelas memabntu dalam penyembuhan ga percya?
    buktiin sendiri gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada yang gila. Pengetahuan kita masih sampai pada kesimpulan bahwa mengenakan pakaian tipis ketika demam itu lebih baik, terutama untuk anak-anak, untuk menghindari kejang-kejang.

      Saya rasa tulisan di atas tidak memvonis bahwa memakai selimut saat demam menyebabkan demam tidak dapat sembuh.

      Hapus
  2. ane jg gan, waktu ane demam pake baju dobel + jaket celana pjg, selimut. Alhdlh lgs sembuh.... Biasanya di sertai keringat yg mengalir dras....

    BalasHapus
  3. kebiasaan yg no 1 udah gk bisa di ialngin , udah nempel banget

    BalasHapus
  4. gini ini orang indonesia klo ada kebenaran fakta mesti ngeyek cz uda d doktrin dr kecil n jadi kebiasaan..

    BalasHapus
  5. hahahahaha,dasar, dikasih yang bener malah keminter

    BalasHapus
  6. ya masalahnya banyak yg membuktikan malah sembuh. ga usa bilang ngenyek, toh klo masuk angin dikerokin malah sembuh jg kan? so, org2 lbh percaya bukti di lapangan. ga usa saling menghina kali... biasa ja...

    BalasHapus
  7. kalo dokter emang gak ada yg namanya penyakit masuk angin, tapi kenyataannya kerokan dan urut bisa menyembuhkan..

    BalasHapus
  8. itu pic yg kerokan ada view dari depan gak min? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakakakakakaka.........

      Hapus
    2. wkwkwkwkwwkwk ngarep :))

      Hapus
    3. ada..coba ente perhatiin wajah pok nori..hahaha...

      Hapus
  9. terpesona oleh efek placebo dari sebuah therapi.......tapi itulah endonesa, dikasih tau yang bener malah ngeyel.....keminter trus...BEBAL !

    kalo jadi sembuh sih gpp....tapi bukan berarti KEUKEUH bersikap kacamata kuda kalo dikasih tau yang benernya !!!!!

    BalasHapus
  10. yang jadi model kerokan nomor dua siapa gan??
    kenalin dund...

    BalasHapus
  11. ga sepenuhnya benar seh ... perkembangan ilmu pengetahuan terkadang bertentangan dgn penemuan sebelumnya. hari ini diyakini spt itu besok bisa jd ditentang.. contoh pro kontra vaksin pada anak yg justru menyebabkan autis (cari aja bukunya di gramed).
    kerokan tnyata menghasilkan hormon tertentu yg membuat rasa nyaman pada tubuh, hormon tsb jg dihasilkan dlm aktivitas pemijatan. cari aja di google beritanya.. yg diatas ga up date tuh ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. masukan aja, Gan !

      pro kontra vaksin memang masih jadi kontroversi dan ini wajar, namun apakah anda tau yang dibenak manusia bila menemukan suatu polemik seperti ini ???? justru masyarakat malah menganggap bahwa SEMUA VAKSIN MENYEBABKAN AUTIS........

      begitu pula dengan metode kerokan dengan segala fakta klinis subyektif yang dirasakan olah pasien dengan fakta obyektif berdasarkan keilmuan tak selamanya sejalan, tapi apa yang ada dibenak manusia dengan kondisi ini ???? justru masyarakat menganggap bahwa SEMUA FAKTA KLINIS SUBYEKTIF PASIEN ADALAH YANG PALING BENAR.........

      polemik tetaplah polemik, namun mohon pertimbangkan dengan bijak beberapa hal berikut :
      1. Jangan membiasakan untuk meng-GENERALISASI seperti pada kasus vaksin
      2. Jangan sampai MEMBENTUK OPINI yang sifatnya MENGHAKIMI untuk hal yang sifatnya masih pertentangan ( trtm dlm bidang kesehatan yang sensitif )
      3. Adalah benar bahwa pasien berhak menentukan apa yang terbaik untuk dirinya, namun bukan berarti TIDAK PEDULI bila ada masukan yang sifatnya objektif.
      4. Selalu cek dan re-cek atas semua informasi yang masuk dan selalu konfirmasi dengan ahlinya. Cari di Goo*le itu hak azasi namun tetap konfirmasi pada ahlinya yang berKOMPETEN secara langsung adalah bijaksana.

      ( penulis adalah dokter dan bekerja di ibukota, diutarakan berdasarkan pengalaman )

      Hapus
  12. waduhh ,, bahaya dongg salah kaprah kayakk gini jangan terus dibiarkan ...

    BalasHapus
  13. benar gan..kalo baik kenapa tidak..tapi perlu hati2 juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. ane suka statement ente, Gan !

      Hapus
  14. oh gitu yaa, baru tau tuh, padahal aku sering banget d kerok... :(

    BalasHapus
  15. wah... kalo masuk angin = kerokan e

    BalasHapus
  16. untuk masalah kesehatan sulit jua,
    cz banyak juga kabar yang datang seiring berjalannya waktu

    BalasHapus
  17. coba yg lagi kerokan ada photo view dari depan awakwkak

    BalasHapus