14 Maret 2012

Puluhan 'Anak Emo' Tewas Dibantai di Irak


image
Salah seorang diduga anak emo yang tewas dirajam di Irak (Sumber: dailymail.co.uk)
Kabar mengejutkan datang dari Irak. Seperti dilaporkan para aktivis hak asasi manusia di sana, puluhan pemuda, yang diidentifikasi sebagai 'anak emo,' telah dieksekusi mati oleh pihak milisi garis keras negara tersebut.

Berdasarkan laporan BBC News, lebih dari lima puluh anak usia belasan tahun telah ditembak atau dirajam hingga tewas dalam beberapa bulan terakhir, kebanyakan yang menjadi target adalah anak laki-laki.

Penembakan serta perajaman atas para 'anak emo' di Irak, sementara ini diduga sebagai respon terhadap deklarasi yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri setempat yang menandai segala sesuatu hal yang berhubungan dengan subkultur emo sebagai sebuah indikasi dari pemujaan setan dan homoseksual.

Masih menurut sumber yang sama, ulama berpengaruh kelompok garis keras Syiah, Moqtada al-Sadr dilaporkan telah menggambarkan 'anak emo' sebagai “kegilaan dan kebodohan.” Ia juga menekankan bahwa dirinya percaya pemuda-pemuda itu harus ditangani oleh hukum setempat.

“Mereka itu adalah wabah bagi umat muslim, dan mereka yang bertanggung jawab (atas perkara ini) harus mengurangi hal itu melalui langkah hukum,” ungkap sang ulama tentang kepercayaannya atas kelompok 'anak emo'.

Sementara itu pihak Kementerian Dalam negeri sendiri, seperti dikonfirmasi BBC News menyatakan pihaknya tidak menemukan adanya pembunuhan oleh kelompok anti-emo maupun anti-gay. Namun mereka mengatakan pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini di Baghdad tercatat disebabkan oleh, ”balas dendam, sosial, kriminal, politis, atau alasan budaya.”

Menurut CBN News, seperti di kebanyakan tempat yang mayoritas penduduknya adalah muslim, homoseksual sangatlah tabu. Siapa saja yang dicap “gay” dianggap sebagai target yang sah untuk diberantas. Di Irak yang di dominasi umat muslim Syiah, subkultur emo secara garis besar memiliki kesamaan dengan “gay”.

Emo sendiri merupakan sebuah subkultur yang secara harfiah diambil dari singkatan bahasa Inggris, emotionalyang para penganutnya diidentifikasi sebagai remaja atau dewasa yang mendengarkan musik emo, merupakan turunan dari musik hardcore punk.

Karena dadanan para kaum Emo seringkali bias gender, di beberapa negara Timur Tengah muncul stereotip bahwa Emo terkadang merepresentasikan kaum gay pula. 






sumber

27 komentar:

  1. Salah satu bentuk salah kaprah dalam menginterpretasikan ajaran agama...

    BalasHapus
    Balasan
    1. namun itu nyata...

      Hapus
    2. Yang bikin laporan BBC CBN DailyMail, yaiyalah.. cara-cara mereka meracuni anak2 Irak dengan budaya setan mereka dapat perlawanan... derita loh!!!

      Hapus
  2. kasihan sekali mereka,, mengapa negara begitu kejam ..
    :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya...kasian skali....negara anaknya sapa nanti saya kasi tau sama ibunya KEJAM SKALI SI NEGARA

      Hapus
  3. emo itu alay, alay itu emo

    emo belum tentu maho, maho belum tentu emo.

    tapi kalo emang maho, trus kenapa ???


    setuju anonim pertama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. emo itu bukan alay, goblog bgt sih loe...
      alay itu boyband, boyband itu alay.
      91,17% anggota boyband adalah Gay dan mereka adalah wabah kemanusiaan/ humanity trash (anak cucu dari Samael-Lilith)
      emo adalah musik hasil kolaborasi antara heavy rock dan punk, dan apabila dikolaborasikan dengan metalcore maka lahir lah musik screamo (emo with scream)..
      anak emo cuma pecinta lagu semikeras, dan yang harusnya dibantai di dunua ini adalah boyband.

      Hapus
    2. Lu udah maho bego!! kaian banget...

      Hapus
    3. mau moho mau alay mau emo... juga manusia kok.. mang dia orang mau jadi moho.... dasar sok suci... hakimin orang sembarangan..

      Hapus
  4. wakakakakakakakakakakaka

    BalasHapus
  5. Gak semua budaya cocok di semua tempat bung...

    BalasHapus
  6. OK Anggaplah mereka salah dan akan masuk neraka. Tapi Memangnya gk dikasih kesempatan bertobat ya????????? Parah Banget. Pengen masuk surga sendirian kali yang bunuhnya ha ha ha.

    BalasHapus
  7. smoga pecinta dangdut ga dibantai ama pemerintah kita....
    hahaha
    DANGDUT 4EVER...!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. bang haji Rhoma Irama19 Maret 2012 pukul 13.04

      shann-thaiii sajhaaaa~~~~....masih ada abang !
      *jreeeng~~!*

      Hapus
    2. ada bang haji SESUATU BANGET YA...ni syahrini bang..

      Hapus
  8. Kenapa sih manusia bisa saling bunuh dean membenarkan perbuatan jahat kayak gitu dengan menggunakan nama agama?

    BalasHapus
  9. fanatik sempit.ngerasa diri pling benar n smena2 mengambil hak hdup manusia lainnya.WTF...

    BalasHapus
  10. emo bukan suatu kaum gay,homo sexual tapi suatu gaya hidup anak muda,tapi jngn salah sangka kaum yg bukan emo un ada yg gay ,seprti banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari hari,ada yg menganut dangdut ,pop,boyband(boy bencong)bahkan ad yg aliran keroncong dan di sini tak bisa saya sebutkan semuanya.dan disini jngan disalah artikan,orang yg berpikiran picik yg salah mengatikan itu, ada juga orang yg beraliran emo yg rohanian(yg tak pernah meninggalkan agama) .kalau boleh saya luruskan (emo,punk)merekalah yg mempunyai hati nurani dan mempunyai jiwa sosial dari pada kita yg mementingkan diri sendiri yg tak peduli lingkungan dan sok suci dan sok yg paling benar padahal hatinya bagaikan setan,ygsering dibisikan oleh setan untuk menghabiskan umat manusia ditemapatnya sendiri,contohnya korupsi,ppenyeludup dan banyak lain nya.itu lh orang yg berpakaian rapi dan parlente (musang berbulu domba) lihat lah mereka(emo dan punk)mereka hidup berkelompok tidak mementingkan diri sendiri malahan mereka saling tolong menolong,tidak seperti kita saling iri dan dengki,dan saling menjelek jelekan ,apakah itu yg palng mulia.

    BalasHapus
  11. negara2 muslim memang kejam

    BalasHapus
    Balasan
    1. fuck for emo, alay n boyband.. bukan kejam, begitulah keseimbangan memanusiakan manusia di di jaga.. gak usa jau2 negara kita saja uda teracuni dengan gaya hidup barat yang seperti itu..

      Hapus
  12. memang negara itu tak ada kasih sayang. Salah sdikit aja, langsung dihukum berat.

    BalasHapus