30 Maret 2012

Kebohongan Besar Pemerintah Mengenai BBM !

Kepada masyarakat diberikan gambaran bahwa setiap kali harga minyak mentah di pasar internasional meningkat, dengan sendirinya pemerintah harus mengeluarkan uang ekstra, dengan istilah “untuk membayar subsidi BBM yang membengkak”.

Harga minyak mentah di pasar internasional selalu meningkat. Sebabnya karena minyak mentah adalah fosil yang tidak terbarui (not renewable). Setiap kali minyak mentah diangkat ke permukaan bumi, persediaan minyak di dalam perut bumi berkurang. Pemakaian (konsumsi) minyak bumi sebagai bahan baku BBM meningkat terus, sehingga permintaan yang meningkat terus berlangsung bersamaan dengan berkurangnya cadangan minyak di dalam perut bumi. Hal ini membuat bahwa permintaan senantiasa meningkat sedangkan berbarengan dengan itu, penawarannya senantiasa menyusut.

Sejak lama para pemimpin dan cendekiawan Indonesia berhasil di-“brainwash” dengan sebuah doktrin yang mengatakan : “Semua minyak mentah yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia harus dinilai dengan harga internasional, walaupun kita mempunyai minyak mentah sendiri.” Dengan kata lain, bangsa Indonesia yang mempunyai minyak harus membayar minyak ini dengan harga internasional.

Harga BBM yang dikenakan pada rakyat Indonesia tidak selalu sama dengan ekuivalen harga minyak mentahnya. Bilamana harga BBM lebih rendah dibandingkan dengan ekuivalen harga minyak mentahnya di pasar internasional, dikatakan bahwa pemerintah merugi, memberi subsidi untuk perbedaan harga ini. Lantas dikatakan bahwa “subsidi” sama dengan uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan pemerintah tidak memilikinya. Maka APBN akan jebol, dan untuk menghindarinya, harga BBM harus dinaikkan.

Pikiran tersebut adalah pikiran yang sesat, ditinjau dari sudut teori kalkulasi harga pokok dengan metode apapun juga. Penyesatannya dapat dituangkan dalam angka-angka yang sebagai berikut.

Harga bensin premium yang Rp. 4.500 per liter sekarang ini ekuivalen dengan harga minyak mentah sebesar US$ 69,50 per barrel. Harga yang berlaku US$ 105 per barrel. Lantas dikatakan bahwa pemerintah merugi US$ 35,50 per barrel. Dalam rupiah, pemerintah merugi sebesar US$ 35,50 x Rp. 9.000 = Rp. 319.500 per barrel. Ini sama dengan Rp. 2009, 43 per liter (Rp. 319.500 : 159). Karena konsumsi BBM Indonesia sebanyak 63 milyar liter per tahun, dikatakan bahwa kerugiannya 63 milyar x Rp. 2009,43 = Rp. 126,59 trilyun per tahun. Maka kalau harga bensin premium dipertahankan sebesar Rp. 4.500 per liter, pemerintah merugi atau memberi subsidi sebesar Rp. 126,59 trilyun. Uang ini tidak dimiliki, sehingga APBN akan jebol.


Pikiran yang didasarkan atas perhitungan di atas sangat menyesatkan, karena sama sekali tidak memperhitunkan kenyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki minyak mentah sendiri di dalam perut buminya.

Pengadaan BBM oleh Pertamina berlangsung atas perintah dari Pemerintah. Pertamina diperintahkan untuk mengadakan 63 milyar liter bensin premium setiap tahunnya, yang harus dijual dengan harga Rp. 4.500 per liter. Maka perolehan Pertamina atas hasil penjualan bensin premium sebesar 63.000.000.000 liter x Rp. 4.500 = Rp. 283,5 trilyun.

Pertamina disuruh membeli dari:

Pemerintah37,7808 milyar literdengan harga Rp. 5.944/liter =Rp. 224,5691tr
Pasar internasional25,2192 milyar literdengan harga Rp. 5.944/liter =Rp. 149,903 tr
Jumlahnya63 milyar literdengan harga Rp. 5.944/liter =Rp. 374,4721 tr
Biaya LRT63 milyar liter @Rp. 566Rp. 35,658 tr
Jumlah Pengeluaran PertaminaRp. 410,13 tr
Hasil Penjualan Pert63 milyar liter @ Rp. 4.500Rp. 283,5 tr
PERTAMINA DEFISIT/TEKOR/KEKURANGAN TUNAIRp. 126,63 tr.

Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah menurut dengan patuh apa saja yang diperintahkan oleh

Pemerintah, Pertamina kekurangan uang tunai sebesar Rp. 126,63 trilyun. Pemerintah menambal defisit tersebut dengan membayar tunai sebesar Rp. 126,63 trilyun yang katanya membuat jebolnya APBN, karena uang ini tidak dimiliki oleh Pemerintah. 

Ini jelas bohong di siang hari bolong.
 Kita lihat baris paling atas dari Tabel denga huruf tebal (bold), bahwa Pemerintah menerima hasil penjualan minyak mentah kepada Pertamina sebesar Rp. 224,569 trilyun. Jumlah penerimaan oleh Pemerintah ini tidak pernah disebut-sebut. Yang ditonjol-tonjolkan hanya tekornya Pertamina sebesar Rp. 126,63 trilyun yang harus ditomboki oleh Pemerintah.

Kalau jumlah penerimaan Pemerintah dari Pertamina ini tidak disembunyikan, maka hasilnya adalah:
• Pemerintah menerima dari Pertamina sejumlahRp. 224,569 trilyun
• Pemerintah menomboki tekornya Pertamina sejumlah(Rp. 126,63 trilyun)
• Per saldo Pemerintah kelebihan uang tunai sejumlahRp. 97,939 trilyun

Perhitungan selengkapnya dapat di-download di sini.


TEMPATNYA DALAM APBN


Kalau memang ada kelebihan uang tunai dalam Kas Pemerintah, di mana dapat kita temukan dalam APBN 2012 ? Di halaman 1 yang saya lampirkan, yaitu yang dirinci ke dalam :
• Pos “DBH (Dana Bagi Hasil) sejumlahRp. 45,3 trilyun
• Pos “Net Migas” sejumlahRp. 51,5 trilyun
• JumlahnyaRp. 96,8 trilyun

Sumber : Perhitungan Bapak Anggito Abimanyu


Perbedaan sejumlah Rp. 1,1 trilyun disebabkan karena Pemerintah menghitungnya dengan data lengkap yang mendetil.

Saya menghitungngya dengan penyederhanaan/simplifikasi guna memperoleh esensi perhitungan bahwa Pemerintah melakukan kehohongan publik. Bedanya toh ternyata sama sekali tidak signifikan, yaitu sebesar Rp. 1,1 trilyun atau 1,14 % saja.

SUBSIDI BUKAN PENGELUARAN UANG TUNAI

Dalam pembicaraan tentang BBM, kata “subsidi BBM” yang paling banyak dipakai. Kebanyakan dari elit bangsa kita, baik yang ada di dalam pemerintahan maupun yang di luar mempunyai pengertian yang sama ketika mereka mengucapkan kata “subsidi BBM”.

Ketika mulut mengucapkan dua kata “subsidi BBM”, otaknya mengatakan “perbedaan antara harga minyak mentah internasional dengan harga yang dikenakan kepada bangsa Indonesia.” Ketika mulut mengucapkan “Subsidi bensin premium sebesar Rp. 2.009 per liter”, otaknya berpikir : “Harga minyak mentah USD 105 per barrel setara dengan dengan Rp. 6.509 per liter bensin premium, sedangkan harga bensin premium hanya Rp. 4.500 per liter”.

Mengapa para elit itu berpikir bahwa harga minyak mentah yang milik kita sendiri harus ditentukan oleh mekanisme pasar yang dikoordinasikan oleh NYMEX di New York ?

Karena mereka sudah di-“brain wash bahwa harga adalah yang berlaku di pasar internasional pada saat mengucapkan harga yang bersangkutan. Maka karena sekarang ini harga minyak mentah yang ditentukan dan diumumkan oleh NYMEX sebesar USD 105 per barrel atau setara dengan bensin premium seharga Rp. 6.509 per liter, dan harga yang diberlakukan untuk bangsa Indonesia sebesar Rp. 4.500 per liter, mereka teriak : “Pemerintah merugi sebesar Rp. 2.009 per liter”. Karena konsumsi bangsa Indonesia sebanyak 63 milyar liter per tahun, maka Pertamina merugi Rp. 126,567 trilyun per tahun.

Selisih ini disebut “subsidi”, dan lebih konyol lagi, karena lantas mengatakan bahwa “subsidi” ini sama dengan uang tunai yang harus dikeluarkan”.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

Pikiran hasil brain washing tersebut berakar dalam UU nomor 22 tahun 2001. Pasal 28 ayat 2 berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar”. Ini berarti bahwa rakyat harus membayar minyak yang miliknya sendiri dengan harga yang ditentukan oleh NYMEX di New York. Kalau harganya lebih rendah dikatakan merugi, harus mengeluarkan tunai yang tidak dimiliki dan membuat APBN jebol.

Seperti yang baru saya katakan tadi pikiran seperti itu tidak benar. Yang benar ialah pengeluaran uang tunai untuk pemompaan minyak sampai ke atas muka bumi (lifting) ditambah dengan pengilangan sampai menjadi BBM (refining) ditambah dengan pengangkutan sampai ke pompa-pompa bensin (transporting), seluruhnya sebesar USD 10 per barrel. Dengan kurs yang 1 USD = Rp. 9.000, uang tunai yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1 liter premium sebesar Rp. 566. 

BAGAIMANA UUD HARUS DITAFSIRKAN TENTANG KEBIJAKAN MINYAK?
Menurut UUD kita harga BBM tidak boleh ditentukan oleh siapapun juga kecuali oleh hikmah kebijaksanaan yang sesuai dengan kepatutan, daya beli masyarakat dan nilai strategisnya bagi sektor-sektor kehidupan ekonomi lainnya. Mengapa ? Karena BBM termasuk dalam “Barang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak”.

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Itulah sebabnya Mahkamah Konstitusi menyatakan pasal 28 ayat (2) dari UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas bertentangan dengan UUD RI. Putusannya bernomor 002/PUU-I/2003 yang berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diserahkan pada persaingan usaha yang sehat dan wajar dari Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang dasar Republik Indonesia.” 

Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2004 pasal 72 ayat (1)
 Brain washing begitu berhasilnya , sehingga Putusan MK ini disikapi dengan Peraturan Pemerintah nomor 36 Tahun 2004. Pasal 72 ayat (1) berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi, kecuali gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, diserahkan pada persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan.”

Ini benar-benar keterlaluan. UUD, MK dilecehkan dengan PP. Jelas Pemerintah telah berpikir, berucap dan bertinak yang bertentangan dengan UUD kita dalam kebijakannya tentang BBM. Toh tidak ada konsekuensinya apa-apa. Toh Pemerintah akan memberlakukannya dengan merujuk pada Undang-Undang yang telah dinyatakan bertentangan dengan Konstitusi. 

APA MAKSUD DAN DAMPAK DARI MEMPERTAHANKAN BERLAKUNYA UU NO. 22 TAHUN 2001 ?


Maksudnya jelas, yaitu supaya mendarah daging pada rakyat Indonesia bahwa mereka harus membayar harga BBM (bensin) dengan harga yang ditentukan oleh NYMEX. Bahkan setiap hari harga BBM harus bergejolak sesuai dengan fluktuasi harga minyak mentah yang diumumkan oleh NYMEX setiap beberapa menit sekali.

Harian Kompas tanggal 17 Mei 2008 memuat pernyataan Menko Boediono (yang sekarang menjabat Wakil Presiden) yang berbunyi : “Pemerintah akan menyamakan harga bahan bakar minyak atau BBM untuk umum di dalam negeri dengan harga minyak di pasar internasional secara bertahap mulai tahun 2008……..dan Pemerintah ingin mengarahkan kebijakan harga BBM pada mekanisme penyesuaian otomatis dengan harga dunia.”

Harian Indopos tanggal 3 Juli 2008 mengutip Presiden SBY yang mengatakan :”Jika harga minyak USD 150 per barrel, subsidi BBM dan listrik yang harus ditanggung APBN Rp. 320 trilyun.” “Kalau (harga minyak) USD 160, gila lagi. Kita akan keluarkan (subsidi) Rp. 254 trilyun hanya untuk BBM.”

Jelas bahwa Presiden SBY sudah teryakinkan bahwa yang dikatakan dengan subsidi memang sama dengan uang tunai yang harus dikeluarkan. Hal yang sama sekali tidak benar, seperti yang diuraikan di atas tadi.

SHELL SUDAH MENJALANKAN HARGA BBM NAIK TURUN OTOMATIS DENGAN NAIK TURUNNYA HARGA MINYAK DI PASAR INTERNASIONAL

Barang siapa membeli bensin dari pompa Shell akan mengalami bahwa harga naik turun. Kemarin, tanggal 18 Maret 2012 harga bensin super Shell Rp. 9.550 per liter.

Harga Rp. 9.550 dikurangi dengan biaya LTR sebesar Rp. 566 = Rp. 8.984 per liter. Dengan kurs 1 USD = Rp. 9.000, harga ini setara dengan harga minyak mentah USD 0,9982 per liter atau USD 159 minyak mentah per barrel. Harga minyak mentah di pasar internasional USD 105 per barrel. Shell mengambil untung dari rakyat Indonesia sebesar USD 54 per barrel atau USD 0,34 per liter, yang sama dengan Rp. 3.057 per liternya. Ini kalau minyak mentahnya dibeli dari pasar internasional dengan harga USD 105 per barrel. Tetapi kalau minyak mentahnya berasal dari bagiannya dari kontrak bagi hasil, bayangkan berapa untungnya !!

PEMERINTAH BERANGGAPAN BAHWA PENENTUAN HARGA BBM KEPADA RAKYATNYA SENDIRI HARUS SAMA DENGAN YANG DILAKUKAN OLEH SHELL

Sekarang menjadi lebih jelas lagi bahwa Pemerintah merasa dan berpendapat (sadar atau tidak sadar) bahwa Pemerintah harus mengambil untung yang sama besarnya dengan keuntungan yang diraih oleh Shell dari rakyat Indonesia, bukan menutup defisit BBM dalam APBN, karena defisitnya tidak ada. Sebaliknya, yang ada surplus atau kelebihan uang tunai. 

BENSIN PERTAMAX DARI PERTAMINA SUDAH MEMBERI UNTUNG SANGAT BESAR KEPADA PERTAMINA


Harga bensin Pertamax Rp. 9.650 per liter. Dikurangi dengan biaya LTR sebesar Rp. 566 menjadi setara dengan harga minyak mentah sebesar Rp. 9.084/liter. Dengan kurs 1 USD = Rp. 9.000, per liternya menjadi USD 1,0093, dan per barrel (x 159) menjadi USD 160,48. Untuk bensin Pertamax, Pertamina sudah mengambil untung sebesar USD 55,48 per barrelnya.

Nampaknya Pemerintah tidak rela kalau untuk bensin premium keuntungannya tidak sebesar ini juga.

MENGAPA RAKYAT MARAH ?

Kita saksikan mulai maraknya demonstrasi menolak kenaikan harga bensin premium. Bukan hanya karena kenaikan yang akan diberlakukan oleh Pemerintah memang sangat memberatkan, tetapi juga karena rakyat dengan cara pikir dan bahasanya sendiri mengerti bahwa yang dikatakan oleh Pemerintah tidak benar.

Banyak yang menanyakan kepada saya : Kita punya minyak di bawah perut bumi kita. Kenapa kok menjadi sedih kalau harganya meningkat ? Orang punya barang yang harganya naik kan seharusnya lebih senang ?

Dalam hal minyak dan bensin, dengan kenaikan harga di pasar internasional bukankah kita harus berkata : “Untunglah kita punyak minyak sendiri, sehingga harus mengimpor sedikit saja.” 

ADAKAH NEGARA YANG MENJUAL BENSINNYA ATAS DASAR KEBIJAKANNYA SENDIRI, TIDAK OLEH NYMEX ?


Ada. Fuad Bawazir mengirimkan sms kepada saya dengan data tentang negara-negara yang menjual bensinnya dengan harga yang ditetapkannya sendiri, yaitu : 
  • Venezuela : Rp. 585/liter
  • Turkmenistan : Rp. 936/liter
  • Nigeria : Rp. 1.170/liter
  • Iran : Rp. 1.287/liter
  • Arab Saudi : Rp. 1.404/liter
  • Lybia : Rp. 1.636/liter
  • Kuwait : Rp. 2.457/liter
  • Quatar : Rp. 2.575/liter
  • Bahrain : Rp. 3.159/liter
  • Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter

KESIMPULAN


Kesimpulan dari paparan kami ialah : 
  • Pemerintah telah melanggar UUD RI
  • Pemerintah telah mengatakan hal yang tidak benar kepada rakyatnya, karena mengatakan mengeluarkan uang tunai sebesar Rp. 126 tr, sedangkan kenyataannya kelebihan uang tunai sebesar Rp. 97,955 trilyun.
  • Dengan menaikkan premium menjadi Rp. 6.000 per liter, Pemerintah ingin memperoleh kelebihan yang lebih besar lagi, yaitu sebesar Rp. 192,455 trilyun, bukan sekedar menutup “bolongnya” APBN.
  • Pertamina sudah mengambil keuntungan besar dari rakyat Indonesia dalam hal bensin Pertamax dan Pertamax Plus. Nampaknya tidak rela hanya memperoleh kelebihan uang tunai sebesar Rp. 97,955 trilyun dari rakyatnya. Maunya sebesar Rp. 192,455 trilyun dengan cara menaikkan harga bensin premium menjadi Rp. 6.000 per liter.
  • Pemerintah menuruti (comply) dengan aspirasi UU no. 22 tahun 2001 yang menghendaki supaya rakyat Indonesia merasa dan berpikir bahwa dengan sendirinya kita harus membayar bensin dengan harga dunia, agar dengan demikian semua perusahaan minyak asing bisa memperoleh laba dengan menjual bensin di Indonesia, yang notabene minyak mentahnya dari Indonesia sendiri.Bukankah Shell, Petronas, Chevron sudah mempunyai pompa-pompa bensin ?


67 komentar:

  1. ini ngawur dan menyesatkan....
    dangkal sekali jalan pikirannya...
    jangan samakan lagi indonesia dengan negara-negara yang kaya minyak, kita tuh secara net sudah importir..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak menyesatkan Baapak/Ibu..........
      cuma yang disesalkan kenapa harus naik.........
      apakah dengan harga Rp. 4.500 / liter masih elum tercukupi..........

      Hapus
    2. pemikiran lo kali yang dangkal -_-"
      emang Indonesia gak kaya minyak ha??? tolol lo...
      cuma sayangnya pemerintah aja yang bego dengan menjual semua SDA Indonesia...
      lo bilang ngawur, yang bikin itu jauh lebih pandai dari lo

      Hapus
    3. Lu juga Bego' emg indonesia kaya minyak, tapi tidak mencukupi lagi buat rakyat indonesia. Jujur aja sekarang yg make BBM subsidi itu kebanyakan org yg mampu. ( termasuk lo )dan rakyat miskin buat apa dia beli BBM untuk makan aja susah...

      Hapus
    4. kan syarat kenaikan bbm mengikuti harga minyak dunia... misalkan fluktuatif antara 15% per 6 bulan... lah misalkan dalam 6 bulan itu harga minyak stabil yang ditarget maka tidak akan naik... lah kalo dalam 6 bulan itu harga turun bensin bisa murah tapi kalo naik terpaksa dinaikan agar anggaran pemerintah tidak jebol yang nantinya malah ngutang lagi... pikir secara logika saja jangan mikir pake dengkul atas nama rakyat tapi buntungin rakyat dimasa depannya... kaya kartu kredit aj... sekarang foya2 ending sengsara... wkwkwk

      Hapus
    5. Bwahahahaha.. Pak Anggito Abimanyu.. begawan ekonomi dibilang ngawur? wah ini pasti yang ngomong otaknya setinggi Presiden nih. atau cuman sok tau aja? net importir tuh artinya semua keperluan import, mungkin sih iya, tapi hampir semua produksi minyak kita dieksport. silakan browsing sendiri berapa barel minyak yang dapat diproduksi oleh pertamina, belum lagi Cevron, petrochina, dll.

      wkwkwkwkwk... Pak Anggito dibilang ngawur, wkwkwkwkwkwk

      Hapus
    6. Coba suruh yang bilang ngawur itu hitung kayak pak Anggito, cuma bisa koment NGAWUR doank.. anak gw jg bisa.. kalau ngomong tuh pake Ilmu... jangan pake Dengkul kayak loe!!! Jelas2 ada perhitungannya... ini cuma bilang NGAWUR... Ngigau neh anak... Blajar dulu sana.... dasar kacung pemerintah pada bodoh2...

      Hapus
  2. Setuju.. BBM Tidak Boleh Naik

    BalasHapus
  3. gw setuju BBM naek, keenakan orang2x berduit masih antri premium ,jg di selundupkan ke mly &
    timor krn beda harga jauh
    mending duitnya bisa dipake buat yg laen yg lebih mentingin rakyat kecil

    lagipula, drpd ributin harga BBM mending mikirin gimana biar ga tergantung sm BBM..
    pake sepeda atau minimal motor yg BBMnya irit

    jujur aja, dgn harga BBM yg murah org indonesia jadi pd boros,royal & semaunya soal BBM...
    kemana2x pake mobil sendirian...
    listrik (yg msh perlu BBM) dinyalain walau ga dipake...
    emang udah sipatnya org indonesia kali ya... dari kecil udah diajarinya bahwa indonesia itu kaya,jadi semau2x nya aje..

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju bgt...lihat jepang...kita beli motor beli mobil yg untung jepang...tpi knpa rakyat jepang sendiri lebih suka mmilih sepeda & kreta api sbg alat trnsportasi???pajak mobil di sana mahal,& pajaknya trus naik tiap tahun(kebalikan INDONESIA)
      ada lg singapura yg mmbatatasi kepemilikan mbil,jadi belum tentu tiap org utk memiliki mbil pribadi wlpun mmpunyai cukup uang ..
      nah klo INDONESIA???tiap org yg berkcukupan kyaknya jadi kewajiban memiliki mbil pdahal BBM yg mereka beli bersubsidi untuk rakyat miskin...

      Hapus
  4. woi bego...! lu kira kalau BBM naik yang naik cuma itu doank??? bego... liat tu harga barang2 sembako di pasar, semua naik.... karena tingkat inflasi kalau BBM naik 1/3 itu sangatlah tinggi, dan gw yakin banyak orang2 miskin yang akan semakin sulit untuk MAKAN...!!!!!!!!!!!!!
    pikir donk pake akal... lu liat dari sudut pandang mana kenaikan BBM itu bagus??? ha????
    menurut UUD aja semua yang terkandung di negeri kita ini untuk kehidupan orang banyak...! bukan untuk golongan tertentu aja...
    lo kira di Indonesia ini yang kaya jauh lebih banyak dari yang miskin???
    kalau mau ngelawan pake logika donk... dari sudut pandang mana lo kalau bilang kenaikan BBM itu baik...!!!
    INDONESIA ini kayak minyak... cuma sayng banyak yang dijual ke asing...! lo gak ngerti ha???
    mental2 orang kayak lo adalah orang yang egois bisanya cuma pentingin diri sendiri... pikirin rakyat kecil bung!

    BalasHapus
    Balasan
    1. woi lu bego... pikir masa depan juga dari mana tombokan subsidi kalo ga dari surat utang... lu mau masa depan lu suruh bayar utang terus???? lagi pula harga minyak itu tidak statik semakin lama semakin mahal karena sumbernya tidak dapat diperbaharui... tapi terserah lu kalo mau hidup dalam hutang yang endingx bakal menjadi negara boneka yang distir organisasi2 pemberi hutang... gua mah ogah...

      Hapus
    2. buktinya mana??? harga selalu naik, tapi utang tambah bengkak??? pikir pake logika...! bego lu anonim 30 maret 2012 jam 07.06 PM

      inget coy... negara kita ini adalah negara dengan sistem ekonomi kerakyatan/koperasi, bukan kapitalis/neoliberalis....!
      pasti lo akan sengsara kemudian hari bagi yang setuju BBM naik...! contoh tu negara2 yang gak diintervensi mekanisme pasar 'kapitalis' mereka kasih murah, karena mereka kaya minyak... sama kayak negara kita yang kaya, tapi sayang pemerintah goblok2 jadi dijual ke asing...!!!

      Hapus
    3. gua doain lo jadi orang susah biar rasain gmn rasanya jadi orang susah n ngerti!!!!!!!!!!

      Hapus
    4. sini gwa jawab :
      1 kenapa harga selalu naik? karena permintaan tinggi dan produksi kecil. contoh cabe lagi gagal panen pasti dipasar naik..
      2 kenapa utang tambah besar? karena banyak subsidi(paling berat ya subsidi bbm) jadi beban negara lebih besar terpaksa ngutang...(dengan naikin harga bbm subsidi maka beban lebih kecil)
      3 kenapa negara kata "tanpa kapitalis murah"? karena rata2 produksi minyak mereka lebih besar dari pada pemakaian.

      bodo2...

      Hapus
  5. hmm,,, rumit dech mikirannya juga,, sungguh sangat miris melihat banyak pendemo dimana-mana tanpa ada yang mendengar rintihan mereka...

    BalasHapus
  6. Bener banget..
    tapi gag gitu juga caranya buad nolak.
    masak demo + anarki. ngrusak fasilitas.
    sama aja nambahin beban lagi, rakyat disuruh bayar pajak uangnya buad benerin fasilitas yang rusak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul...mahasiswa sotoy tuh...

      Hapus
    2. demo itu hak berpolitik bersuara
      anarki itu kriminal kejahatan

      mahasiswa anarki GAK PUNYA OTAK, demo aja gak pake otak apalagi kuliahnya.......gak lulus2 karena GAK PUNYA OTAK !

      Hapus
    3. dl i jg berfikir demikian.... tetapi stlh lht fakta2, demo santun itu tryt tdk akan dihiraukan sm pemerintah. lht demo buruh.. demo Kepala Desa... demo Perawat,,, tdk pernah ada hasil....(plng sdkt)Kalo Mahasiswa dibilang sotoy... mestinya pemerintah jg dikatakan sotoy... (maunya didemo anarkis br mau dengar)

      Hapus
  7. Sah sah saja berpendapat, tapi dari wacana di atas cuma ada argumen yang menyalahkan tanpa adanya solusi yang tepat. Selain itu, waktu yg dihabiskan untuk demo n ngerusak itu harusnya dipakai untuk memikirkan solusi dari masalahnya.

    BalasHapus
  8. oh gitu ya..
    tapi kenapa merugikan rakyat
    mungkin pemecahan masalahnya dengan solusi yang lain.
    negara apa inii

    BalasHapus
  9. indonesia: united in diversity...bersatu dalam perbedaan..
    bayangkan kalo pikiran2 brillian diatas disatukan untuk sama2 mencari jalan keluar terbaik buat seluruh rakyat indonesia. musyawarah mufakat..insyallah indonesia pasti bisa...! amiiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ane suka sundulan yang kayak gini, adeeeemmmm !

      Hapus
    2. masalahnya dinegara kita cendikiawannya tdk pernah bisa mufakat (ngotot mau menang sendiri) cb lht penetapan hari Idul Fitri ( sesama Muslim aja tak prnh ada kata sepakat aplg dng kristen, budha dll), lht juga di ILC TV One.... dr awal pr orng2 pintar ngotot dan kelihatan goblok krn mau digoblokin sm TV One, "knp i ambil contoh cendikiawan ato orng2 pintar??/ krn jika mereka aja gitu aplg kami2 yg dibwh mereka

      Hapus
  10. Ah pada bego2an neh..yang asyik dwong kalo komen, yang jelas kan sekarang rakyat udah pada cerdas, banyak kebijakan-kebijakan yang rakyat sendiri bisa mengambil kesimpulan bagaimana kelak mereka memilih. Memang rakyat kecil ga tergantung kepada BBM, namum perlu dilihat juga naiknya harga BBM diikuti naiknya harga Sembako, apa rakyat kecil makan BBM? ga kan? sama kan makannya seperti para elite di senayan atau di istana merdeka (beras)....banyak kan saat ini rakyat yang ga kuat beli beras? Nnah apa dengan naiknya BBM terus pemerintah bisa menyentuh mereka-mereka yang saat ini sangat kekurangan secara ekonomi? Saya rasa akan sama saja, yang makan keju tambah enak, yang makan bulgur atau singkong tambah muntah.

    BalasHapus
  11. smua yang koment bego termasuk gua tapi gua mau belajar supaya jgn bego, lu cuma bisa koment n ga berbuat apa2, mulai perubahan dari diri sendiri gan, cntoh'a kurangi naik kendaraan yang pakai bbm, budayakan kembali naik kreta angin alias GL (Goyang Lutut), atau jln kaki kalau hanya jarak tujuannya dekat, ni kagak sejengkal aj lu pake motor, banyak yang bisa kita robah, ingat bos nasib suatu kaum tidak akan dirobah oleh Allah kecuali kaum itu mau merobahnya sendiri,

    ni kagak sikit2 komen nyalahin orang mulu, ni akibat kita udah dikuasai Yahudi

    BalasHapus
    Balasan
    1. gw mah setuju2 aja sama yg diatas, tapi kalau bersepeda/jalan kaki di Indonesia ini susah deh, banyak bgd polusinya.ckck

      Hapus
  12. intinya.. kelolalah kekayaan alam kita sendiri tanpa bergantung kepada luar negeri.. jgn BANGGA kerja di perusahaan minyak asing yg mengeruk kekayaan alam kita.. hoax...

    BalasHapus
  13. suBEGO marTOLOL bin asuGOBLOG31 Maret 2012 pukul 11.03

    Naik atau tidak seJUJURnya tidak terlalu signifikan untuk masyarakat selama HARGA2 KEBUTUHAN PRIMER a.k.a. SEMBAKO terkendali bin terjangkau. Silahkan saja harga Premium jadi Rp.10.000,00/liter tapi rakyat tetap mampu beli beras dan sembako lainnya ( tentunya dengan kualitas yang bagus atau layak ) daripada harga Premium Rp.4.500,00/liter tapi rakyat SETENGAH MAMPUS beli beras buat makan...bahkan untuk yang kualitasnya rendah sekalipun.

    Transparansi alokasi subsidi harus benar2 DIBUKA, daripada MENYUBSIDI pos yang tidak tepat sasaran ( seperti BBM skrg ) lebih baik sekolah2 yang sebentar lagi roboh bangunannya atau jembatan2 yang tidak layak pakai itu segera diperbaiki. Atau bisa juga suntik kembali basic industri Indonesia yaitu PERTANIAN melalui subsidi harga pupuk, benih dan pembelian produk2 agraris dengan harga yang layak ( kalau tidak mau disebut harga yang setinggi2nya ).

    MAAF....pendapat gue emang seperti UTOPIA alias MIMPI LANGIT surga but....akui sajalah....TERLALU BANYAK PENYELEWENGAN SDA INDONESIA YANG DIKORUP OLEH ORANG2 YANG MENGAKU2 PEMIMPIN !!!

    BalasHapus
  14. AYO KITA DEMO GA PAKAI KENDARAAN BERMOTOR... SAATNYA JALAN KAKI DAN BERSEPEDA KAYUH SELAMA SEBULAN!!!!! ATAU MENGGUNAKAN TRANSPORTASI UMUM!!!!!! DENGAN DEMIKIAN PEMAKAIAN BBM DIINDONESIA TURUN KARENA BANYAK MASYARAKATNYA BERALIH KETRANSPORTASI BEBAS BBM...........

    BalasHapus
    Balasan
    1. mana ada yang mau gan--' pasti ntar banyak yg gengsi.

      Hapus
    2. Tul, orang kita itu lebih gede gengsinya daripada malunya, eh salah yah lebih gede malunya daripada gengsinya, eh salah lagi. pokoknya begitulah

      Hapus
  15. hidup di Indonesia ini serba salah...!
    mau naik angkutan umum ntar malah dicopet, diperkosa yang lebih parah lagi dibunuh -_-"
    mau naik sepeda? bisa2 ditabrak mobil/motor, selain itu polusi dimana2 bisa2 cepet mati gara2 sesak nafas -.-"
    mau jalan kaki? trotoar dipake motor! yang lebih parah ditabrak sama kebo yang tanpa ekspresi bersalah
    mau beli sembako salah... harga2 selalu dimonopoli... akibatnya sembako jadi mahal, rakyat miskin gak mampu beli semua (kasian mereka makan aja susah :( )
    udah ah ga mau disebut lagi, gak bakalan cukup kapasitas ni blog buat nulisnya -.-"
    tapi, saya masih yakin jika kita akan mampu mengatasi masalah yang sangat mengancam kredibilitas kita sebagai suatu bangsa yang 'tidak' berdaulat

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya yah....begitu mati jadi kuntilanak malah ditendang satpam ! wakakakakakakakaka..............

      Hapus
  16. yg pasti pemerintah harus berkaca lebih dahulu.
    Banyak terjadi penyelewengan pajak yg dilakukan oleh aparatur negara.dari harta penyeleweng tersebut saja sudah bisa bayar subsidi BBM.jadi buat apa menaikkan kalau makin menyengsarakan rakyat miskin

    Kalau perlu pemerintah melakukan pemerataan.cukup dgn 1mobil/rmh tangga,siapa mobilnya yg lebih,silahkan ditarik dan diberikan kepada yg tak mampu

    BalasHapus
  17. yah,kilo semua dibebanin ke rakyat trus apa gunanya pemerintah???
    sama aja mati hidup usaha sendiri..

    BalasHapus
  18. BUAT PRESIDEN & DPR. BOLEH2 AJA MENAIKKAN HARGA BBM ATAU SEBAGAINYA.. TAPI LO MAU GAK BUAT JANJI SIAPA YANG KORUPSI DI HUKUM MATI? HAH?!!

    BalasHapus
  19. APRIL MOP... Kena deh lu semua dikerjain pemerintah.. Premium ga jadi naek..

    BalasHapus
  20. Bukannya setuju naik/tidaknya harga minyak.perbaiki dulu korupsi,kilang2 minyak yg belum disedot dgn benar.klo semua udh clear Br dipikirin harga bs naik&tidak mustahil bs stabil.jangan samakan harga minyak dg harga di usa,mereka negara maju yg pendapatan perkapitanya jauh lebih besar dr indonesia.Gmna rakyat tdk menolak,korupsi meraja lela dmna2,gaya hidup pejabat borjuis.pejabat yg seharusnya melayani masyarakat malah terbalik rakyat yg melayani pejabat.Partai2 cm mementingkan diri sendiri,tp dibuat seolah2 pro rakyat klo ada maunya.negeri ini ibarat anak kecil(negara berkembang)maju tidaknya tergantung ortu(presiden&pejabat)anak kecil klo perutnya udh kenyang+vitamin2 niscaya akan jd negara maju...balas...!!!!

    BalasHapus
  21. alasan diatas emang ada benernya..tp sayangnya yg nulis ini saya yakin lum pernah kerja atau belajar tentang ilmu perminyakan n cuma belajar perhitungan dasar aja..
    saya mo jawab banyak berdasar ilmu teknik kimia saya (kuliah 5 thn)
    dan ilmu ekonomi yg didapat dr kakak saya..tp percuma..ujung2 nya pasti pd ga mau trima krn emang keras kepala..
    mari kita belajar berpikiran positif..
    naik turunnya BBM pasti ada dasar n akibatnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. posting aja boss !

      mudah2an jadi pencerahan...atau minimal bikin kita membuka mata untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang lain.

      Hapus
    2. MSLH INDONESIA KRN da SOK PINTAR23 Mei 2012 pukul 06.39

      entr dl,,, loe kuliah dimana???? dan emang ilmu loe 5 thn kuliah hebat???/ KK loe kuliah dimana? bneran kuliah ato habisin wkt smp lulus smbl pacaran???? kimia sm perminyakan beda jauh.... ekonomi?/// ekonomi dikampus itu kapital choi...

      Hapus
  22. Naikkan saja BBM.krna cuma orang kaya&1/2 kaya yang menikmatinya..orang yang miskin betulan mana punya motor apalagi mobil ..COBA PIKIR PAKE OTAK JANGAN PAKE DENGKUL.DASAR KOPPLAAAAAKKKKKK

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngawur ente !!!
      emang kalau punya motor/punya mobil lu bisa mengeneralisasikan bahwa itu orang kaya/ menengah atas gitu...!
      COBA PIKIR PAKE OTAK JANGAN PAKE DENGKUL.DASAR KOPPLAAAAAKKKKKK

      Hapus
    2. bah...koplak nya org ne,pikiran nya sempit bgt! di pikir klw org miskin ga beli sembako ga butuh makan, klw bbm naek, otomastis semua harga2 bahan pokok naek, org miskin lg yg dibuat susah

      Hapus
    3. ANEH ANONIM PLNG ATAS23 Mei 2012 pukul 06.44

      wah jd tukang ojek tetanggaku kaya dong... habisnya dia punya MOTORRRR butut buat ngojek.
      wahhhh tetanggaku jg lbh kaya dong... habisnya punya MOBILLLL hrg 4 juga buat angkut sampah....

      Hapus
  23. Cara pikir pemerintah kapitalis,naikin harga&buat blt.kyk anak kecil nangis dkasih permen biar diem.mikir buat jangka pendek?buatlah kebijakan yg smart(ibarat ngasih ikan doank sekali makan abis,kasih pancing buat cr ikan) BALAS>>>

    BalasHapus
  24. Yang pasti kalau BBM naik,semua bahan juga ikut naik..biaya hidup juga naik,tapi gaji buruh koq gak naik2??..hidup jadi tambah harus hemat.Korupsi di Indonesia mulai dari pemerintah atas sampai bawah sulit dihentikan..(malah sepertinya mustahil dihentikan)..Jangan salahkan siapa2 kalau Tuhan menegur kita dengan bencana...berkacalah ke diri sendiri apa dosa yang kita perbuat...

    BalasHapus
  25. BBM naek, silahkan saja, alasannya kan masuk akal krn ngikutin harga dunia..
    Tapi, konpensasi pengurangan subsidi harus bisa membuat biaya pendidikan murah/gratis, biar rakyat miskin bisa lebih pintar dan maju dan ga miskin lagi

    To org-org yg berkomen atas nama rakyat kecil. BULLSHIT!!
    kalian itu sebenarnya cm membela kepentingan perut kalian sendiri..

    BalasHapus
  26. kabeh kakean cocot................
    wong goblok ae melok bengok...................
    sinauo disek kono lho ben pnter utekmu....................
    mangano ae seng warek ben cocotmu gak gacor.............

    BalasHapus
  27. duwurku nak ngomong congore memble & dowerrr ngileran,,,koyok kesentup tawon karo kelindes sepur angkut tebu....

    BalasHapus
  28. - Tahukah anda bahwa cadangan minyak (proven reserve) Indonesia adalah sekitar 4.050.000.000 barrel.
    Tahukah anda dengan produksi 1 juta barrel/hari,
    maka cadangan minyak itu akan habis hanya dalam waktu 11 tahun?

    - Tahukah anda bahwa sebagian besar konsumsi BBM berasal dari Pulau Jawa?
    Dan tahukah anda bahwa sebagian besarnya berasal dari Jabodetabek?
    Sadarkah anda bahwa dengan demikian sebagian besar subsidi BBM (yang tinggal 11 tahun)
    hanya akan dinikmati penduduk ibukota?

    - Jika saat ini anda tidak setuju subsidi BBM dikurangi,
    kapan menurut anda saat yang tepat untuk mengurangi subsidi BBM?

    - Jika suatu saat nanti BBM akan habis,
    maka sadarkah anda jika suatu saat subsidi BBM harus dihilangkan?
    (Apanya yang mau disubsidi? BBM-nya saja tidak ada.)


    diambil dari : http://priyadi.net/archives/2012/03/30/pertanyaan-pertanyaan-yang-harusnya-diajukan-kepada-yang-tidak-setuju-revisi-harga-bbm/

    BalasHapus
  29. Tahukah anda korupsi,kkn,undang2,inpres,sumber daya alam,sumber daya manusia klo benar2 diurus dg baik dr jaman suharto sampai th 2012 skg....!!!bangsa indonesia tidak akan ribut masalah bbm naik ...!!!! sekian terima kasih.....balas....

    BalasHapus
  30. taukah anda,beginikah kualitas pejabat indonesia?itung2anya dr mana?emang pernah dia coba langsung?pakai mesin apa?pantas aja klo bbm naik pasti ribut,ngitung aja ngawur.gmana ngurus negara klo byk pejabat yg kwalitasnya kyk gini.membodohi rakyat terus.yg wajar2 aja lah.dikira rakyat itu bodoh semua......???BALAS---->>>>>>>>>>http://www.detikfinance.com/read/2012/04/03/131239/1883811/1034/bbm-pertamax-lebih-murah-dari-premium-ini-hitungan-bph-migas

    BalasHapus
  31. kalian ini bisanya cuma ribut saja,, intropeksi diri saja masing masing dh pada bener pa belum... coba tanya pada diri anda sendiri,, apa yang sudah kalian berikan kepada negara indonesia tercinta in?? mari kita hilangkan pemikiran pemikiran sampah dalam diri kita
    saya MAHASISWA UNP semester 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue kakak kelas elu !

      Hapus
    2. Gw veteran Mahasiswa... Udah kebalik skr jamannya Dik Anonim 4 April 2012. Skr tuh.. APA YANG SUDAH NEGARA BERIKAN UNTUK RAKYAT INDONESIA TERCINTA INI?!...

      Hapus
  32. yang diatas gue songonk!!!
    gaji dan tujangan pejabat tuh yg kegedean,potong gaji mereka dikit aja udah bisa bantu negara kita,bukan malah ngorbanin uang rakyat buat nombokin..
    saya orang INDONESIA!!!

    BalasHapus
  33. Saatnya dirubah Pepataha "Apa yang telah kita berikan buat Indonesia tercinta?" Menjadi "APA YANG TELAH NEGARA BERIKAN UNTUK RAKYAT INDONESIA TERCINTA?" (Smoga anak2ku tidak diwariskan oleh negara dengan OTAK KORUPTOR) AMIN!!!!

    BalasHapus
  34. Sumpah gan saya sakit hati banget oleh pemerintah, kok pemerintah tega-teganya menbuntungin rakyat dan negara secara masal dan menyeluruh hanya demi keuntungan pemerintah sendiri, itu kan kebalikan dari tugas pemerintah. Kalau guwe punya duit banyak guwe pengen pindah negara gan, gak kuat liatin tanah air tercinta di ginih-ginihin oleh pemerintahnya sendiri =(( :((

    BalasHapus