25 Desember 2011
Kisah Dokter Prancis yang Merawat Kim Jong-Il
Seorang warga Prancis Francois-Xavier Roux mengklaim dirinya sempat menjadi dokter yang merawat mendiang Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Il. Roux dikabarkan merawat Kim dengan rahasia.
Dr.Roux ditunjuk untuk merawat Kim saat para dokter-dokter di Korut mulai khawatir untuk mengambil tindakan guna menyelamatkan nyawa pimpinan negaranya. Roux mengakui bahwa pada 2008 lalu, kondisi kesehatan Kim Jong-Il memang parah.
Dokter yang merupakan seorang spesialis bedah syaraf dari Rumah Sakit Saint Anne, Paris mengatakan, dirinya mendadak diterbangkan ke Korut pada 2008 untuk memeriksa kondisi Kim, yang terbarin di Rumah Sakit Palang Merah Pyongyang.
Kehadiran Roux di Korut bukan merupakan yang pertama kalinya. Dirinya mengaku pada 1993 silam, Roux juga sempat menerima panggilan dari pejabat Korut saat Kim mengalami cedera di kepalanya akibat kecelakaan berkuda. Saat itu dirinya tidak tahu akan merawat siapa.
"Ketika mereka memanggil saya pada 2008 lalu, saya bahkan tidak tahu, siapa yang akan saya rawat di sana. Mereka (Korut) tidak memberitahu saya, mereka sangat menjaga rahasia," ujar Roux, seperti dikutip Telegraph, Selasa (20/12/2011).
Roux menceritakan, dirinya dibawa ke rumah sakit dan diberikan dokumen-dokumen medis tentang pasien yang identitasnya tidak dipublikasikan. Roux diminta untuk memeriksanya dan ketika dirinya ingin melihat pasiennya, Roux terkejut, pasiennya adalah Kim Jong Il.
"Saat saya sampai di rumah sakit, Kim tampak berada dalam ruang perawatan intensif. Dia mengalami koma dan berada dalam kondisi yang amat buruk. Tugas saya adalah menyelamatkannya dari kondisi kritis itu dengan cara berkonsultasi dengan dokter lain, dan memberikan saran-saran medis. Kondisi Kim hampir tidak tertolong pada saat itu," tambahnya.
Sehubungan dengan adanya sumpah dokter, Roux menolak untuk menceritakan bagaimana dirinya memerika atau memberikan perawatan terhadap Kim. Dirinya hanya mengatkaan, 10 hari kemudian Kim sadar dan berbicara. Roux pun menjumpai Kim pada September dan Oktober lalu.
"Kim ingin tahu apakah dirinya dapat hidup normal lagi, apakah dirinya dapat berjalan dan bekerja seperti yang dilakukannya setiap hari. Dia selalu emmpertanyakan pertanyaan yang logis," ujar Roux.
Pemerintah Korut mengatakan, mereka menginginkan dokter dari luar negeri karena mereka butuh seseorang yang tidak akan terpengaruh secara emosional dalam merawat Kim.
Menurut Roux, beberapa koleganya yang berasal dari Korea tampak terganggu dengan Kim. Saat Roux berbincang dengan Kim, Kim tampak berbicara dengan bahasa Inggris dan juga Prancis. Roux juga mengatakan, Kim adalah seorang yang tertarik dengan kebudayaan, pemerintahan, sejarah, dan kehidupan sosial Prancis.
"Kim ingin membangun hubungan diplomatik dengan Prancis, Kim tidak menyembunyikan keinginannya. Kim juga mengetahui film-film karya Prancis dengan baik, saya pun terkejut, karena Kim tahu anggur-anggur Prancis," ucap Roux.
Roux mengatakan, hanya kerabat terdekat Kim yang tahu bahwa Pemimpin Korut itu jatuh sakit. Berita tentang penyakit Kim juga tidak muncul di publik
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar