KEBERSIHAN adalah kunci utama dalam pemberantasan populasi nyamuk aedes, penebar virus penyebab demam berdarah. Kita tentu tidak ingin, nyamuk berbahaya ini berkeliaran di dalam rumah dan menyebar virus lewat gigitan. Karena itu, kita mengenal 3M (Menguras tempat penampungan air, Menutupnya, dan Mengubur barang bekas agar tidak jadi tempat genangan air yang bisa digunakan nyamuk aedes membiakkan telur-telurnya).
M¢yang pertama, menguras. Menguras idealnya dilakukan secara berkala, tanpa harus menunggu munculnya larva nyamuk yang dikenal sebagai jentik nyamuk. Telur nyamuk dengan ukuran sangat kecil tidak akan terlihat di dalam air sampai dia berkembang menjadi jentik nyamuk. Saat jentik nyamuk sudah terlihat di dasar bak atau tempat penampungan air, maka langkah menguras ada tekniknya. Anda tidak bisa membuang air dalam bak berikut jentik-jentik nyamuk begitu saja ke dalam saluran air.
Pakar entomologi kesehatan dari IPB Dr drh Upik Kesumawati Hadi MS mengatakan, jentik-jentik nyamuk masih punya peluang terus hidup dan berkembang menjadi nyamuk dewasa di dalam saluran air.
“Karenanya jangan dibuang ke got,”katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Upik, tempat air yang berisi jentik nyamuk harus dikuras dan airnya dibuang ke tempat yang tidak ada air. Bisa juga dibuang ke tanah terbuka di luar rumah, hingga air akan menguap terkena panas.
“Jentik nyamuk tidak akan bertahan tanpa air,”¢ imbuhnya.
Untuk tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras atau dijangkau, kata Upik, bisa ditambahkan formula antijentik. Formula ini dapat bertahan dua hingga tiga bulan, dan cukup diberikan sedikit.
“Tapi sebisa mungkin tetap gunakan metode membersihkan dengan menyikat daripada memakai antijentik,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar