6 September 2011

7 Cara Menyelamatkan Indonesia Dari Keterpurukan


Semakin lama kita beranjak dari kemerdekaan maka semakin matang lah negeri kita dalam menghadapi masalah. Tetapi, tanda-tanda negeri kita semakin jaya jauh dari harapan. Alih alih semakin jaya, tanda-tanda malah mengarahkan kita kepada keadaan bahaya. Hal ini di temukan dalam berbagai masalah polemik negeri ini seperti perzinahan, dusta dimana-mana, kerusuhan, pembunuhan, bahkan penistaan dimana-mana. Berikut 7 Cara Menyelamatkan Indonesia Dari Keterpurukan, yaitu :

1. Pendidikan Moral
Model pendidikan harus menyentuh seluruh aspek kehidupan dan berbasis akhlak dan moralitas. Tanpa pondasi akhlak, setinggi apapun pendidikan yang diraih hanya akan melahirkan manusia yang haus kekuasaan.

2. Membersihkan Akidah
Percik-percik noda pada penduduk mayoritas Indonesia, harus senantiasa dibersihkan. Terutama dari paham sekuler, liberal dan plural yang mendorong kebebasan tak berujung pada masyarakat.

3. Hukum Yang Adil
Peradapan hanya akan maju, ketika semua manusia duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dihadapan hukum. Hanya dengan keadilan, kemanusiaan mampu bersinar dengan terang.

4. Benahi Politik
Dalam politik lawan tak kan pernah melukaimu, tapi teman bisa membunuhmu. Mulai sekarang kita harus merubah politik yang kotor menjadi yang lebih manusiawi, bermartabat dan menjunjung nilai-nilai tinggi.

5. Menyudahi Permusuhan
Jangan ada lagi permusuhan dan dendam maka berbaikanlah. Jadilah orang pertama yang meminta maaf dan memaafkan

6. Sedikit Bicara Banyak Mendengar
Dengan belajar mendengar, maka kita juga belajar memahami orang lain. Dan dengan memahami orang lain, kita telah berusaha menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk masa depan.

7. Jadilah Teladan
Jadilah teladan, berikan contoh dan ajarkan kebaikan pada orang lain, dengan melakukan kebaikan secara konsisten.


2 komentar:

  1. 8.Dan mulailah semua 7 point diatas S-E-K-A-R-A-N-G !

    BalasHapus
  2. ok lah itu bisa saya lakukan...

    namun gimana dengan org lain??

    serta pihak" berwenang???

    pejabat korup??

    apa mereka memikirkan ini juga??

    BalasHapus