26 Juli 2011

Bung Karno: Persetan Dengan PBB!

Suatu hal yang lumrah apabila kita melihat seseorang berkorban demi apa yang dicintainya, demikian juga Bung Karno. Demi Indonesia Bung Karno mengabaikan penyakit yang menggerogoti dirinya. Bung Karno selalu tampil prima dihadapan publik, walau pada hakekatnya dia dalam keadaan lemah. Hal tersebut dilakukan demi menjaga rasa percaya diri seluruh rakyat Indonesia.
Berulang-kali dokter pribadinya memberi nasihat kepada Bung Karno. Ini terkait dengan sakit ginjalnya, yakin makin para di akhir tahun 60-an. “Kalau Bapak bisa tenang sedikit, dan tidak berteriak-teriak, niscaya Bapak tidak akan mendapat ulcers.” Yang dimaksud dokter adalah peradangan pada lambung akibat sakit ginjalnya itu. Baru saja dokter berhenti memberikan nasihatnya, Bung Karno meradang dan berteriak, “Bagaimana aku bisa tenang kalau setiap lima menit menerima kabar buruk?”

Berteriak adalah “hobi” Sukarno. Ia berteriak untuk memberi semangat rakyatnya. Ia berteriak juga untuk mengganyang musuh-musuh negara. Jika konteksnya adalah membakar semangat rakyat, maka Bung Karno adalah seorang orator ulung. Bahkan paling unggul pada zamannya. Sebaliknya, jika ia berteriak karena terinjak dan teraniaya harga dirinya sebagai presiden dan kepala negara, maka Sukarno adalah presiden paling berani yang pernah hidup di atas bumi ini.
“Inggris kita linggis! Amerika kita setrika!”, atau “Go to hell with your aid” yang ditujukan kepada Amerika.

“Malaysia kita ganyang. Hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”, yang ini saat Indonesia berkonfrontasi dengan di negara boneka bernama Malaysia.
Bukan hanya itu. Organisasi dunia yang bernama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun pernah dilawan. Tanggal 20 Januari 1965, Bung Karno menarik Indonesia dari keanggotaan PBB. Ini karena ketidak-becusan PBB dalam menangani persoalan anggota-anggotanya, termasuk dalam kaitan konflik Indonesia – Malaysia. Ada enam alasan yang tak bisa dibantah siapa pun, termasuk Sekjen PBB sendiri, yang menjadi dasar Indonesia menarik diri dari keanggotaan PBB.

Pertama, soal kedudukan PBB di Amerika Serikat. Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin Amerika Serikat dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar PBB bermarkas di Jenewa, atau di Asia, Afrika, atau daerah netral lain di luar blok Amerika dan Sovyet.

Kedua, PBB yang lahir pasca perang dunia kedua, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antarnegara secara cepat dan menentukan. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan. Selain itu, pasca perang dunia II, banyak negara baru, yang baru saja terbebas dari penderitaan penjajahan, tetapi faktanya dalam piagam-piagam yang dilahirkan maupun dalam preambule-nya, tidak pernah menyebut perkataan kolonialisme. Singkatnya, PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional.

Ketiga, Organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika. Mereka tidak diakomodir karena hak veto hanya milik Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, dan Taiwan. Kondisi yang tidak aktual lagi, tetapi tidak ada satu orang pun yang berusaha bergerak mengubahnya.

Keempat, soal sekretariat yang selalu dipegang kepala staf berkebangsaan Amerika. Tidak heran jika hasil kebijakannya banyak mengakomodasi kepentingan Barat, setidaknya menggunakan sistem Barat. Bung Karno tidak dapat menunjung tinggi sistem itu dengan dasar, “Imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem Negara Barat. Seperti halnya mayoritas anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme.”

Kelima, Bung Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan Cina, sementara di Dewan Keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung Karno, “Dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat dalam arti jumlah penduduk, kebudayaan, kemampuan, peninggalan kebudayaan kuno, suatu bangsa yang penuh kekuatan dan daya-ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB sangat melemahkan kekuatan dan kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang terbesar di dunia.”

Keenam, tidak adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dalam lembaga-lembaganya. Bekas ketua UNICEF adalah seorang Amerika. Ketua Dana Khusus adalah Amerika. Badan Bantuan Teknik PBB diketuai orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan Asia seperti halnya pembentukan Malaysia, maka plebisit yang gagal yang diselenggarakan PBB, diketuai orang Amerika bernama Michelmore.
Bagi sebagian kepala negara, sikap keluar dari PBB dianggap sikap nekad. Bung Karno tidak hanya kelua dari PBB. Lebih dari itu, ia membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces/ Conefo) sebagai alternatif persatuan bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi ini sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah tegas dan berani Sukarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.
Sebagai tandingan Olimpiade, Bung Karno bahkan menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10 – 22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.:iloveindonesia
Bung Karno dengan Conefo dan Ganefo, sudah menunjukkan kepada dunia, bahwa organisasi bangsa-bangsa tidak mesti harus satu, dan hanya PBB. Bung Karno sudah mengeluarkan terobosan itu. Sayang, konspirasi internasional (Barat) yang didukung segelintir pengkhianat dalam negeri (seperti Angkatan ’66, sejumlah perwira TNI-AD, serta segelintir cendekiawan pro Barat, dan beberapa orang keblinger), berhasil merekayasa tumbangnya Bung Karno.



22 komentar:

  1. Memang bung karno belum ada penggantinya sampai sekarang, sedikit sekali pemimpin dunia yg berani sperti beliau...Indonesia membutuhkan orang seperti beliau dijaman sekarang ini..

    BalasHapus
  2. kalo bung karno bisa dicloning gwa yakin seyakin2nya pasti indonesia maju semaju2nya... tegas setegas2nya... tidak macam politikus busuk yang takut akan bayangan2 semu atas keputusan tegas... serta poliTIKUS penggerus rakyat yang nerakapun dianggap hanya angin...

    BalasHapus
  3. the one and only!!! very proud of being Indonesian because of you. kalo sekarang mah, amit2. ngomong indonesia aja udah malu ampe ke sumsum. 99% orang bejat yg duduk dijajaran pemerintahan. menjijikkan!

    BalasHapus
  4. Emang mantap presiden kita satu ini,,

    BalasHapus
  5. bung karno udh tau dr dlu klo amerika n sekutunya pasti akan membuat bencana di masa depan untuk negara2 lain.

    BalasHapus
  6. Saya bukan fans'nya soekarno dan Saya juga tidak tau pasti sifat dan karakter Soekarno. 1 hal yang saya tau dr dulu sampai sekranag lewat buku sejarah yang saya pernah pelajari adalah bahwa Soekarno satu2nya Presiden yang langka,,

    Berani, tegas, jujur dan apa adanya!

    Sampai sekarang,ga ada 1 Presiden pun di Indonesia yg bisa mncontoh karismatik beliau dan mnggantikan kekaguman rakyat Indonesia thd beliau..

    BalasHapus
  7. tidak hanya menjadi kebanggan bagi rakyat indonesia, tapi juga dihormati di kalangan dunia... the best...

    BalasHapus
  8. Betul apa kata almarhum Bung Karno:
    "Perjuangan Saya Mengusir penjajah masih lebih mudah daripada nanti melawan Penjajah Penjajah Dalam Negri"

    BalasHapus
  9. Bung Karno punya buanyak istri dan memusuhi banyak negara.

    BalasHapus
  10. dan negara yang memusuhi sukarno HINGGA sekarang adalah .....malaysia.

    dan gilanya......saking terobsesinya ama sukarno......mereka menyebut mahathir muhammad sebagai sukarno kecil......
    ( lebih bagus sih....daripada diklaim jadi punya malaysia ! )

    BalasHapus
  11. GUS DUR ............

    BalasHapus
  12. nazaruddin ane pilih jadi presiden n gayus wakil nya

    BalasHapus
  13. wakakakakakakakakakakakakakakakkaa....diatas ane lucu semua komengnya

    BalasHapus
  14. presiden yg gagah perkasa dan berwibawa (katanya katanya... meniru bpk nazaruddin) tapi akhir hidupnya sengsara dan di penjara di tempat pengasingan.

    BalasHapus
  15. pahlawan itu orang rela berkorban demi kebenaran yang diyakininya, apapun resikonya. Soekarno pasti tau itu. Coba kita renungkan kisah Ashabul Kahfi, para pahlawan itu rela mengorbankan apapun padahal mereka adalah orang terpandang dan berkecukupan, lain halnya dengan kebanyakan pejabat-pejabat/petinggi-petinggi/pembesar-pembesar sekarang semuanya belum memiliki nyali soerang pahlawan (pahlawan = yang artinya orang yang mendapat pahala-di sisi-Nya). Para pahlawan yang telah gugur untuk negeri ini bukan berkorban untuk bangsa/negara/rakyat, tapi mereka berjuang dengan keyakinannya, tentu saja jika mereka berjuang hanya untuk anda (baca: u/ rakyat) maka niscaya mereka tidak akan mendapat apa2 selain mati sia-sia.

    BalasHapus
  16. >> tambahan jika diperhatikan profil para pahlawan itu : kebanyakan orang-orang yang saleh, maksudnya tidak hanya superior dalam kecerdasan intelegensi-nya tapi juga sangat superb pada kecerdasan spiritualnya. Sayangnya sistem pendidikan di negri ini terlalu menitikberatkan pendidikan pada kecerdasan kognitif/mental/intelegensi saja, sadangkan kecerdasan yang lain seperti kecerdasan psiko-motorik, kecerdasan afektif/sikap & spiritualnya tidak menonjol.

    BalasHapus
  17. kemerdekaan nkri adalah hadiah dari jepang bukan karena sukarno.

    BalasHapus
  18. kenapa angkatan 66 dianggap penghianat jangan mengeluarkan statemen yang tak berdasar,,,

    BalasHapus
  19. hadiah dr jepang??
    jelaz" indonesia merdeka lebih cepat dr hari yg d tetap kn jepang
    tuh yg d ats pernah baca buku gk yah??

    BalasHapus
  20. Sinjai ->
    maka ny cari artikel sejarah bnyak"
    jgn bnyak baca dr buku sejarah d sekolah
    tuh mah gk smua d jlasin

    coba saya tnya kamu
    1. apa sih salah ny komunis d indonesia?
    2. PKI bunuh 7 jendral! apa bukti ny coba dan siapa saksi yg bil PKI yg bunuh?
    3. mn lebih merugikan indonesia
    amrik dgn imperialisme N kolonialisme ny ato komunis?
    4. jlz negara" komunis bnyak memberikan bantuan kpada indonesia
    gk kyak amrik sedot emas papua ja tau ny
    gerakan permesta jg d bantu mah org CIA amrikan

    dah jelas lah siapa biang indonesia hancur..

    BalasHapus
  21. baca sejarah bnyak" yah
    jgn kyak guru d sekolah w
    jelek"in soekarno doank
    bil pak harto inilah itu lah
    pas w bilang balek
    malah ngancam w pake nilai d merahin la
    tuh klen belajar d buku sekolah
    tuh kyak sejarah tutup sebelah mata

    BalasHapus
  22. ini yg gw suka ma presiden kita yg ini....elu...gue....eeeeeeend...wakakakakakakkkkkk

    BalasHapus